Chapter 2

35 10 1
                                    

"ZELINE"

Zeline menoleh dan menatap orang yang memanggilnya. Ia melihat bahwa yang memanggilnya adalah teman perempuan yang bernama Garvita Hasana.

Garvita adalah salah satu teman perempuannya yang cukup akrab dengan Zeline. Garvita sendiri adalah salah satu siswi populer di sekolah walaupun Zeline masih berada di atasnya.

Garvita tidak berada di kelas yang sama dengan Zeline tetapi Garvita berada di kelas yang sama dengan Reyhan.

Sedangkan Zeline berada di kelas yang sama dengan mantannya yaitu Atalaric dengan teman Atalaric sendiri yaitu Andrew.

"Kenapa?"

"Manggil aja"

"Ow" Zeline pun mulai berjalan untuk membeli makanan kesukaannya di kantin. Garvita pun mengikuti Zeline dari belakang dan mulai menanyainya dengan berbagai pertanyaan. "Lo putus dengan Alaric?" Tanyanya yang membuat Zeline berdecak kesal

Ia sudah muak mendengar pertanyaan orang-orang yang bertanya akan hubungannya bersama Atalaric. Tidak tahukah, bahwa Zeline benar-benar muak dengan pertanyaan itu.

"Gue muak banget dengan pertanyaan-pertanyaan itu dan.....kenapa mereka enggak bertanya saja dengan Aric" batinnya

"Stop asking that, gue sudah muak Vit dan kalau lo mau tau, tanya aja tuh sama Atalaric"

"Okey, gue duluan ya"

Gadis itu menghela nafasnya pelan. Orang-orang selalu penasaran dengan hidupnya padahal hidupnya hanya biasa-biasa saja seperti manusia pada umumnya.

"Mbak, saya pesan nasi ayam geprek nya satu ya dan sambelnya di banyakin ya mbak"

"Baik neng"

"Ini neng, cabe nya cukup?"

"Di tambah lagi dong mbak, oh ya ini uang nya mbak"

"Segini neng, terimakasih neng"

"Iya mbak, thankyou"

"Sama-sama neng"

Zeline pun mulai mencari tempat untuk duduk. Biasanya dirinya akan langsung duduk bersama Atalaric di tempat yang biasa di duduki oleh Atalaric maupun William dan bersama temannya yang lain.

"Zel, duduk sama gue aja" ajaknya sambil memegang tangan Zeline

"Okey"

"Sini, gue aja yang pegangin makanan elo"

"Emm, thanks Rey, lo yang paling bisa gue andelin dari dulu"

"Sama-sama cantik"

Zeline hanya tersenyum menanggapinya. Ia sudah biasa di puji oleh Reyhan maupun laki-laki lain menggunakan kata-kata cantik.

Ia pun duduk di kursi yang telah di duduki oleh Reyhan. Zeline memilih untuk duduk di depan Reyhan. Saat ia sedang menyantap makanannya, ia tak sengaja melihat Atalaric yang tengah menatapnya dan di saat itu juga ia di buat kaget dengan perlakuan Reyhan.

"Makan yang bener cantik, lo udah besar loh tapi enggak pernah berubah-ubah" Reyhan mengambil bekas makanan di sudut bibir Zeline menggunakan tangannya

"Thanks Rey, lo masih ingat aja ya dengan kebiasaan gue"

"Iya dong, mana mungkin gue enggak tau, kan elo sahabat gue" Zeline hanya tersenyum menanggapinya

Dari kejauhan ada yang tengah melihat Reyhan dan Zeline dengan sambil menggempalkan tangannya kuat.

"Kenapa dia sama Reyhan terus sih? Apa bener yang di katakan nya?" Batinnya

"Aish sialan" batinnya

"Are you jealous Ala?" Tanyanya karena melihat tatapan Atalaric yang menatap Reyhan dan Zeline sambil menahan amarah

Haunting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang