Chapter 9

10 2 0
                                    

"Ini tas lo"

"Thankyou El"

Zeline pun ingin mengambil tasnya tetapi Kiel tidak memberikannya dan malahan memakai tas nya di pundaknya.

"Kiel!!"

"Gue aja yang membawanya kan lo masih sakit"

"Ah, baiklah tapi enggak ngerepotin kan?"

"Enggak kok, santai aja"

"Baiklah"

Mereka pun berjalan secara berdampingan menuju parkiran motor berada. Setelah berada disana, Kiel pun langsung menaiki motornya dengan diikuti Zeline yang ikut naik, setelah Kiel telah duduk di motornya.

Kiel pun mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Zeline di buat kebingungan dengan Kiel yang memberhentikan motornya di depan apotik.

"Tunggu bentar ya"

"Iya"

Zeline hanya duduk di motor Kiel sembari menunggu laki-laki itu. Ia pun melihat sekeliling hingga tak sadar bahwa Kiel telah kembali.

"Ini untuk lo"

"Apa ini?"

"Obat-obatan, nanti lo obatin lagi tangan lo itu"

"Ah, baiklah-baiklah, thankyou, oh ya berapa harganya? Biar gue ganti"

"Enggak perlu di ganti, gue ikhlas kok"

"Oke deh, sekali lagi thankyou ya"

"Sama-sama"

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Sudah sampai" ujarnya sambil memberhentikan motornya di depan apartemen yang di tinggali oleh Zeline

"Ya, thankyou El"

Zeline pun turun dari motor Kiel. Ia pun mulai melepaskan helm yang berada di kepalanya. Zeline terkejut melihat Kiel yang tiba-tiba ikut melepaskan helm yang berada di kepala Zeline.

"Dah, sekarang lo masuk lah ke apartemen mu dan istirahat lah"

"Okey El, gue duluan ya"

"Yaaaa, bye Zel"

"Bye El, hati-hati dijalan"

Zeline pun mulai berjalan dengan perlahan menuju apartemen. Setelah ia berada di depan apartemennya, ia melihat Reyhan yang tengah duduk di depan apartemen nya.

"Reyhan, kok lo bisa di sini?"

"Gue mau main aja"

"Ck anak ini" gumamnya kesal

"Masuk lah"

"Emm"

Setelah mereka masuk kedalam apartemen milik Zeline. Reyhan langsung merebahkan dirinya di sofa empuk milik Zeline.

"Tangan lo kenapa?"

"Enggak kenapa-kenapa kok"

"Jangan bohong Zel!!" Reyhan pun beranjak dari sofa tersebut lalu menarik tangan Zeline dan mendudukkan nya di sofa tersebut

"Ini kenapa Zel?"

"Luka lah!!!"

"Ya karena apa Zel?!"

Zeline hanya diam saja tanpa ingin menjawab apapun. Reyhan pun menatap mata Zeline dengan lekat. Reyhan pun langsung menggangguk-anggukkan kepalanya karena sudah mengetahui jawabannya.

Haunting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang