Chapter 5

14 5 0
                                    

"Loh Reyhan, kok lo ada di depan apartemen gue? Sejak kapan lo kesini?"

"Satu-satu nanya nya cantik"

"Oke-oke"

"Tuan Reyhan yang terhormat, sejak kapan tuan Reyhan ke apartemen saya?"

"Enggak gitu juga nanyanya Zel"

"Kan mana tau lo nyuruhnya gitu"

"Lo enggak ada niat nyuruh gue masuk?"

"Baiklah-baiklah, tuan Reyhan yang terhormat saya persilahkan untuk tuan memasuki apartemen saya" Reyhan yang mendengar hal itu hanya terkekeh kecil

Reyhan pun memasuki apartemen tersebut. Sudah dua bulan atau lebih dari dua bulan Reyhan tak pernah mengunjungi apartemen Zeline. Apartemen Zeline memang selalu rapi dan memiliki.....wangi yang khas.

"Lo bolos kan hari ini?"

"Iya hehehe"

"Dasar"

"Oh ya lo beli sofa baru ya?"

"Iya, sofa yang ini lebih bagus kan?"

"Emm, lo memang pinter banget kalau tentang memilih barang"

"Lo bener, gue memang jago, jadi lo harus menyuruh gue memilih barang-barang mu ataupun istri mu di masa depan"

"Gue enggak ada niat untuk menikah"

"Loh, loh, loh, kenapa? Jangan bilang karena lo takut"

"Ingat Rey, jangan pernah takut membangun sebuah rumah tangga karena saat membangun rumah tangga dan mempunyai seorang anak itu adalah sesuatu yang sangat membahagiakan walaupun membangun rumah tangga itu sulit. Tetapi dengan pernikahan, lo akan merasakan bagaimana lo mencari uang untuk istrimu, membelikan mainan untuk anakmu, mengajak anakmu berbicara. Dari situ lo akan mendapatkan kebahagiaan lo yang sesungguhnya" jelasnya

"Lo bener tapi gue bukan nya takut membangun rumah tangga tetapi gue mencintai seseorang yang tak akan pernah mencintai gue"

"Kalau begitu lupakan saja dia"

"Sulit Zel, hati ini tak bisa di ajak kerja sama" tanpa sadar Reyhan mulai mengeluarkan air matanya.

Ini adalah pertama kalinya Zeline melihat Reyhan menangis bahkan selama ini ia tak pernah melihat satupun air mata menetes dari mata Reyhan tetapi kali ini ia benar-benar melihatnya. Zeline pun memeluk Reyhan untuk menenangkan laki-laki itu.

"Menangislah jika itu bisa membuatmu lebih baik"

"Hiks hiks hiks" isaknya, Zeline pun mengelus punggung laki-laki itu untuk membuatnya merasa tenang

"Gue harap lo bisa mendapatkan orang yang lo cintai Rey" batinnya

"Perlu lo tau Zel bahwa orang yang gue cintai itu elo" batinnya sambil membalas pelukan Zeline

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Ata, lo tau enggak Zeline itu suka nya apa?"

"Dia....suka bunga mawar"

"Wah, makasih Ata"

"Hm, memang kenapa lo nanya, apa yang disuka oleh Zeline?"

"Ada deh"

"Jangan bilang.....lo suka sama Zeline"

"Kok lo tau sih Ata"

DEG

Nafas Atalaric tersengat mendengar hal itu. Ia tak menyangka bahwa sepupu nya sendiri menyukai Zeline. Ia tahu bahwa Zeline itu perfect tapi tidak semua laki-laki bisa ia pikat tapi kenapa semuanya ia pikat.

Haunting Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang