BAB 9

3.1K 209 5
                                    

WARNING!!!⚠️⚠️⚠️
DI CHAPTER INI BANYAK ADEGAN KEKERASAN.

.

.

.

.

Disebuah ruangan yang tidak terlalu terang. Terdapat Zee dalam keadaan pingsan dengan tangan terikat pada kursi yang di duduki. Di pintu depan ruangan terdapat dua orang penjaga.

Tap tap tap..

Seseorang mendekati ruangan tersebut lalu masuk ke dalam yang terdapat Zee di sekap.

"Siapa kamu? Knpa kamu menyekap aku" ucap Zee menatap datar seseorang yang ada di depannya.

"Aku Marvin Steve. Kau ternyata sama saja dengan sandarimu itu" ucap seseorang itu yg bernama Marvin.

"Apa yg kmu mau? Aku tidak mengenal mu" ucap Zee

"Kau memang tidak mengenal saya, tapi Cici mu itu" ucap Marvin

"Bukankah sangat menyenangkan jika Cici mu itu menderita " imbuh Marvin.

"Cici siapa? Dan ap urusannya dg kmu" ucap Zee.

"Gracia. Cici mu itu sudah berani membuat saya malu dg menolak lamaran saya depan banyak orang Dan tanpa merasa bersalah dia malah meninggalkan saya begitu saja. Bahkan Cici mu itu sudah bikin perusahaan saya hampir bangkrut dengan memenangkan tender besar incaran saya." Ucap Marvin yg mulai emosi.

"Dan kamu akan menjadi alat untuk menghancurkan Gracia." Imbuh Marvin.

"Cici ku tidak jahat dan Cici ku itu akan menjemput ku. Mungkin kamu akan di tangkap oleh polisi atas kejahatan mu ini" ucap zee dengan tenang.

"Hahaha... Polisi?? Tidak akan. Dan saya pastikan Gracia akan menderita melihat adik kesayangannya mati" ucap Marvin menyeringai dan tertawa.

****

"Apa yg sudah kalian dapatkan tentang adik saya" ucap Gracia dingin dg tatapan tajamnya.

"Nona Zee berada di sebuah tempat di daerah Bogor yg letaknya jauh dari rumah warga, dan yg menculik nona Zee adalah Marvin Steve pemilik Marve Company yang hampir bangkrut karna kalah tender dengan nona Gracia" ucap salah satu anggota mafia yg membawa informasi.

"Kurang ajar!! Persiapkan 30 orang anggota sekarang. Kita akan segera berangkat kesana. Cepattt!!" Ucap Gracia murka.

Orang tersebut pun langsung meninggalkan ruangan untuk melakukan titah ketua.

"Siapa Marvin Steve itu ge? Kmu mengenalnya" ucap Shani.

"Iya ci, dia dendam kepada Gege karna dlu Gege pernah menolak lamarannya dan juga memenangkan tender besar impian dia" jawab Gracia.

"Aku akan menghabisinya" ucap Feni dg datar.

"Jangan mpen, biarkan aku yg akan menghabisi dia sendiri. Karna ini menjadi urusan ku" ucap Gracia.

"Aku akan menghancurkan seluruh orang-orang yg berkaitan dg dia" ucap Shani dg dingin.

***

Di tempat Zee berada, kini Zee mendapatkan siksaan dari Marvin.

"Bukannya akan menyenangkan jika kita bermain-main sebentar" ucap Marvin.

Zee hanya menatap tajam ke arah Marvin tanpa merasa takut akan apa yang bakal terjadi pada dirinya.

"Ayo kita mulai sekarang gimana?? Ucap Marvin.

Dengan mengambil sebilah pisau tajam di balik bajunya, yang sudah dibawa saat menuju ke ruangan untuk menemui Zee.

Si Bungsu ZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang