Happy reading.
.
.
"Sejak kapan kamu suka terhadap adikku Chika?" Tanya Gracia pada Chika.
Chika mematung mendengar pertanyaan yg keluar dari mulut Gracia.
"Mm.mmhhh maksudnya?" Tanya Chika dg gugup.
"Jawab Chika" tekan Gracia.
"Maaf" hanya kata itu yg terucap dari bibir Chika.
Gracia masih menatap Chika dg datar dan dinginnya.
"Aku emng pernah berfikir menyukai Zee. Tapi, setelah difikikan kembal. Aku sering bertanya pada diri sendiri, apakah aku suka dalam bentuk menyukai sebagai pasangan atau sebagai saudara. Setelah lama aku berpikir dan aku coba membuktikannya dengan beberapa hal. Aku sadar, aku benar-benar menyukainya bahkan aku obsesi ingin memilikinya... namun sebagai adikku". Penjelasan Chika dg menatap balik Gracia dg tatapan begitu tulus. Apa yg dia jelaskan semuanya kebenaran.
"Aku tetep tidak menyukainya" ucap Gracia.
"Maaf, tpi tolong jngan halangi aku ketemu Zee" ucap Chika begitu lirih. Karna dia benar-benar takut Gracia melarangnya ketemu Zee.
"Aku tidak menyukai kamu akrab dg Zee karna aku cemburu. Liat adek aku begitu akrab dg orang lain selain keluargaku." Ucap Gracia.
"T tapi gre.."
"Tapi, karna kamu pernah nyelamatin aku dan Zee pada malam itu, maka aku bolehkan" ucap Gracia memotong omongan Chika dan tersenyum tulus pada Chika.
"Makasih gre makasih" ucap Chika terharu.
Akhirnya dia bisa lebih dekat dengan Zee dan bisa bermain sepuasnya tanpa terhalang dg keposesifan Gracia.
"Yaa yaa.. lagian udah punya adek sendiri masih aja mau sama adek aku. Awas aja lo ngambil banyak perhatian Zee. Aku habisi kamu" ucap Gracia.
"Gak bakal. Dan yah, gk tau kenapa aku sangat ingin dekat dg Zee meskipun aku punya adek sendiri. Apalagi tatapan Zee yg begitu polos, lucu gemesin dan masih banyak lagi yg bikin aku pengen dekat sama dia" ucap Chika begitu bahagia.
"Terimakasih juga udah membunuh rekan kerjaku yg sudah mencelakai Zee kami" ucap Gracia dg tenang tapi sukses bikin Chika terkejut.
"Gimana kamu tau?" Tanya Chika.
Karna Chika yakin, dia sudah rapi dalam tindakannya kala itu.
"Kamu lupa siapa aku dan keluargaku chik, Serapi apapun kamu melakukan tindakan dan kejadian apapun yg terjadi apalagi terhadap kesayangan Xavier semuanya mudah didapatkan" ucap Gracia.
"Yah kamu benar. Seorang Ketua mafia yg tidak prnh diketahui indentitasnya oleh siapapun kecuali anggotanya dan memiliki kelompok mafia terbesar di kota ini dan didunia gelap dunia dengan kehebatan seluruh anggotanya. Jadi apapun yg ingin didapatkan akan mereka dapatkan" ucap Chika.
"Yah, pada awalnya kami marah karna ada orng yg udh berani ngambil target kita. Tapi mengetahui orangnya adalah kamu dg tujuan yg sama. Kami mau berterimakasih k kamu" ucap Gracia.
"Ya, gapapa gre. Aku ngelakuin tersebut juga karna Zee sekaligus dia adik dari temen terdekatku" ucap Chika.
.
.
.
"Halo ci" ucap Zee di seberang telvon sana.
"Iya kenapa sayang?" Jawab Shani.
"Cici sibuk gak? Zizi ganggu Cici kerja?" Tanyanya
"Nggak sayang, Cici malah seneng adik kesayangan Cici nelvon". Ucap Shani dengan senyum di bibirnya sampai menimbulkan lesung pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Bungsu Zee
Fiksi RemajaIni cerita pertama. Jadi, langsung saja dibaca yaa. Maaf jika tidak bagus untuk menuliskan cerita. On Going