Bab 3

6 3 0
                                    

Bab 3

Kisah cinta ini dan semuanya bukan hanya tentang diriku,juga bukan hanya tentang dirimu. Terkadang aku berfikir bagaimana seseorang bisa menghabisakan waktu sendiri??

“aku bisa menjelaskan semuanya, kumohon kau harus mendengarkan aku.”

“sialan, aku tidak butuh penjelasan darimu. Dasar brengsek. Plakk.” Sebuah tamparan mendarat dipipi pria itu.

              Melihat adegan itu membuat devan memegang pipinya sendiri, meski dia hanya menyaksikan adegan pertengkaran pasangan kekasih itu dari jauh, tapi tamparan dipipi pria itu cukup membuatnya sedikit bergidik.

“menyedihkan” kata devan santai  saat franss sudah kembali satu meja dengannya. Dia menyandarkan punggungnya empuk kebelakang dan menyilangkan kedua kakinya, menatap kasihan sahabatnya yang memegang pipinya bekas ditampar tadi.

“jangan mengejekku brengsek.” Kata franss dengan sorot mata tajamnya. Senyum evil devan sukses membuatnya sedikit kepanasan. Dan Melihat ekspersi franss yang tidak biasanya membuat devan mengurungkan niatnya untuk lebih jauh menggoda sahabatnya itu.

“jangan menatapku seperti itu bodoh.sudah kubilang wanita itu ribet, kau tidak mau mendengarkanku, aku tidak akan pernah mau ditampar seperti itu”. Kata devan penuh kemenagan.

              Kalimat devan sukses membuat franss terpengarah,namun dia mencoba untuk bersikap santai seraya memperbaiki posisi duduknya dan meneguk minumannya dalam sekali tegukkan. Biar bagaimanapun dia tidak bisa marah dengan serius pada sahabatnya itu.

“ini hanya tamparan biasa,” jawab  franss enteng, yang membuat devan sedikit menganga tak mengerti, sudah jelas jika adegan tadi cukup membuatnya sedikit bergidik, apalagi tamparan itu dilakukan ditempat umum,sudah pasti dia tidak bisa membayangkan bagaimana rasa malunya.

“jadi kau sering ditampar? “tanya devan kembali sambil menyembunyikan rasa gelinya.

“yah,kurasa ini yang keempat,kalo tidak salah.dan mungkin juga yang kelima. Aku lupa menghitungnya.

“dasar palayboy. Kata devan spontan sambil melempar kaleng minumannya tepat kekepala franss.

“aww,Franss meringis kesakitan sambil memegang kepalanya yang sedikit benjol akibat lemparan devan tadi.

“hei,apa-apaan kau ini?

“kau pantas mendapatkannya.

“sialan kau. untung kau temanku.

“lagipula,aku tidak habis pikir bagaimana kau menghabiskan waktumu dengan hal yang merumitkan seperti itu, maksduku wanita-wanita itu, tidakkah kau pikir jika mereka semua membuatmu pusing?” tanya devan dengan polosnya.

              franss tertawa sejenak. Dia tidak habis pikir dengan fikiran kolot sahabatnya itu, sejauh ini dia mungkin mengerti jika devan orang yang seperti apa.

“hei,aku tidak menyuruhmu tertawa.

“baiklah, tapi sekarang aku sadar jika kau terlihat sedikit manis.” Kata franss sambil melanjutkan ketawanya,dan Kali ini devan menatap nanar kerarahnya.tanda jika dia tak suka dikatakan seperti itu.

“kau dengar,bagiku wanita itu membuat aku tidak merasa kesepian. Aku membutuhkan seorang pacar untuk mengisi hari-hariku. Mungkin kau tak paham, tapi cobalah sedikit untuk mengubah dirimu itu, dan kau akan mengerti semunya”

“apa maksudmu?
“apa lagi,tentu saja menyuruhmu untuk mencari pacar bodoh. Aku kasihan dengan masa mudamu. Kau terlalu sibuk kerja dan mencari resensi, apa yang akan kau ceritakan pada anakmu nanti jika dia bertanya bagaimana masa muda yang sebenarnya.

Devan langsung saja terdiam.

“bahkan, kau menyia-nyiakan vinda yang masih mau mengejar-ngejarmu.

“tutup mulutmu, bukan itu sekarang yang ingin aku dengar darimu.

“aku hanya mengatakan yang sebenarnya, jujur saja aku tidak suka jika kau terus saja menyakiti wanita itu” kali ini franss berbicara dengan nada lebih tinggi.

“aku tidak pernah menyakiti siapapun, aku hanya tidak mau diganggu.” Jawab devan membela diri.

“kau memang hanya memikirkan dirimu sendiri, tidak peduli pada orang lain yang kau buat menangis” kali ini franss tidak ingin menutupi kekesalannya.
“aku tidak ingin bertengkar hanya membahas hal yang tidak penting ini” jawab devan tanpa beban.

“tapi ini penting bagiku”

Devan mengerutkan keningnya, menatap aneh kearah franss yang terkesan sedikit berlebihan malam itu. sadar pada apa yang difikirkan devan seyogia mungkin franss mencoba menahan emosi melihat ketidakjelian sahabatnya itu.

“dengar dev, aku hanya ingin agar kau bisa menghargai perasaan seseorang  yang begitu menyukaimu. Itu saja” katanya tepat dihadapan wajah devan, kemudian dia pergi begitu saja meinggalkan devan yang masih menatap heran kearahnya. Franss terlihat seakan benar-benar membela vinda malam itu, bahkan dia tau jika devan sama sekali tidak peduli pada apapun yang akan dirasakan gadis itu, namun buru-buru devan membuang segala perasaan anehnya, dia tau jika memang franss orang yang lebih peka pada perasaan, tidak  seperti dia yang bahkan mengabaikan perasaan gadis yang diharapkan  banyak pria lain. Karna bagi devan sekarang yang terpenting adalah buku dan resensinya.

****

Bukan tentang kesendirian yang kau lihat sekarang ini, meski agak sedikit berbeda, kau tau jika bagimu menghabiskan hidup sepertiku adalah membosankan, bisakah kau tunjukkan  aku akan sesuatu yang lebih menarik dari semua itu??

            

“sahabat radio FM  wijaya dimana pun kamu berada, kembali lagi bersama saya devan rinaldo di radio wijaya 98,7 FM bandung. Kali ini saya akan membahas sedikit tentang kisah cinta? Tentu ini bukan suatu hal yang asing bagi setiap orang, pasti para pendengar setia sudah mengalaminya,atau akan mengalaminya, semoga kamu bisa melewati kisah cinta yang menyenagkan. Baiklah untuk memanjakan telingamu,saya akan memutarkan sebuah lagu khusus buatmu yang sedang merindukan seseorang yang kau cintai,semoga lagu ini bisa  mewakili perasaanmu”

             Devan memutarkan lagu “tentang rindu” yang dibawakan oleh virzha.dia berharap lagu ini dapat membuat orang menjadi sedikit lebih baik.

             Selang beberapa menit setelah lagu diputar seperti biasa,devan menerima sebuah telepon dari para pendengarnya usai dia menyebutkan no hp siaran mereka, dan tanpa ragu devan pun mengangkatnya. Sebenarnya dalam lubuk hatinya dia paling benci pada sesi curhat, selama jadi penyiar dia harus menjadi pria yang lembut, “kurasa franss benar,kini aku terlihat sedikit lebih manis.”

“hallo” ucap seseorang disebrang sana.

“ya hallo,radio wijaya 98,7FM. Dengan siapa dimana?
“ini Rian kak” dibandung

“oh,hai Rian. Salam kenal? Ada yang bisa dibantu.

“emhh, boleh gak kak aku mau baca puisi dong, buat seseorang yang spersial dihati aku.

“oh boleh banget. Baiklah buat sahabat Radio dimanapun kamu berada,nih ada sahabat kita yang akan membacakan pusinya.

Kemudian rian pun membacakan puisinya.

"Inikah sebuah pertanda? Pertama kali tatapku yang bergulir nyata pada beningnya matamu, telah memasung bahagiaku tanpa ampun. Tak peduli seberapa lemah getar itu menyisir kalam batinku. Aku hanya tahu, ada rindu yang kujaga untukmu."

"Jika ini memang cinta, aku hanya tahu bagaimana cara mengungkapkannya dalam ketelanjangan apa adanya. Dengan segenap raga, hati, dan jiwaku yang mengulum kepasrahan tanpa syarat.izinkan aku untuk memasuki hatimu"

Perlahan demi perlahan puisi itu dibacakan.

“hallo kak, aku ingin buat puisi ini untuk seseorang yang aku kagumi dalam hidup aku, aku berharap semoga dia mendengarkannya. Vina itu buatmu” kata sipenelphone sebelum dia benar-benar mematikan sambungannya.

Gadis Dalam BukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang