SA - BAB 18 : Pengibaran Bendera

547 99 31
                                    

____

"Silahkan istirahat, saya kasih 15 menit untuk isoma."

Semuanya mengangguk dan barisan bubar, Amar mengambil makanannya, hanya mengambil roti dan juga minuman lalu laki-laki itu berjalan ke arah motornya yang ada di dekat tribun.

"Woy, Danton! mau kemana lo?" panggil Dewi, mantan teman kelas Amar.

Amar menoleh dengan mata yang melotot, "Panggil gue Amar!" ia takut ada orang yang mendengar dan menyebar luaskan informasi kalau ia adalah Danton.

Dewi terkekeh, "Mau kemana lo? Gak mau sholat?"

"Udah sholat gue tadi sebelum ke sini, emangnya elo yang tidak memprioritaskan sholat." ucap Amar dengan nada bercanda.

Dewi mendengus, "Terus mau kemana?"

"Beli pop ice." jawab Amar.

"Ih, gue ikut!"

Amar menggeleng, "Gue mau beliin adek gue, gak usah ikut nanti gue beliin."

"Yaudah."

Amar mengangguk lalu menyalakan motornya, sesudah sampai di penjual pop ice, lelaki itu turun dari motornya.

"Mba. Pop ice rasa cokelat 1.." Amar berpikir sejenak, Dewi tadi mau rasa apa, ya..? "Sama rasa apa aja deh mba, satu."

"Yang cokelat esnya gak usah terlalu banyak." pesan Amar.

"Rasa alpukat aja mau yang satunya?"

"Terserah, mba.."

Mba penjual pop ice itu mengangguk, membuatkan pesanan Amar.

Setelah pesanannya jadi, Amar menghidupkan motornya lalu menuju ke sekolah.

Tak sampai berapa menit, lelaki yang memakai baju persatuan paskibra tahun ini mematikan motornya, tangannya mengeluarkan benda pipih di saku celananya.

Amar
Bisa keluar di gerbang bentar gak?

Wanda♥️
kenapa?

Amar
keluar aja

Wanda♥️
ohoke

Amar menatap sekeliling, berharap tidak ada yang memergokinya datang ke sekolah. Ia masih belum turun dari motornya.

Amar menanti Wanda dengan senyum yang tidak bisa ia uraikan, ia merasa sangat lega setelah mengetahui Akbar— cowo jelek itu ternyata sudah punya pacar yang juga anak paski, maka Amar merasa ia sudah tidak perlu marah lagi dengan Wanda. Walaupun tadi Amar menyalah gunakan kekuasaannya dengan menyuruh Akbar untuk beli air minum, masker dan juga ia menyuruh anak-anak lain untuk titip pada Akbar agar membuat cowo jelek itu kelimpungan.

Ia baru mengetahui fakta kalau Akbar punya pacar saat ada perempuan yang tiba-tiba menawarkan dirinya untuk ikut membantu Akbar, Amar awalnya mendengus tidak suka tapi reaksi teman-temannya malah menciekan mereka berdua membuatnya bertanya tentang hubungan mereka, dan di situlah ia mengetahui kalau cowo jelek itu punya pacar.

Amar menegakkan badannya dari sandaran kepala motornya saat melihat sosok Wanda berjalan ke arahnya.

"Gak latian?" tanya Wanda saat perempuan itu sudah sampai di depan Amar.

"Latihan tapi lagi istrahat. Lo besok jalan kan? jadi pengiring gerak jalan indah?" tanya Amar.

Amar selalu menghubungi Diba dengan embel-embel ingin mengetahui kabar Diba padahal aslinya ia ingin mengulik kabar Wanda, karena Wanda dan Diba itu sepaket tidak bisa di pisahkan, jadi Amar selalu menghubungi Diba untuk informasi baru, seperti informasi kalau anak drumband akan jalan besok pagi mengiringi peserta gerak jalan indah.

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang