SA - Bab 1 : Secret Admirer

2.8K 140 18
                                    

Lo pernah ga kehilangan sahabat sekaligus orang lo suka secara bersamaan?

____

"Kakak Merah Biru, gimana?"

"Kakak Merah Hitam lo, gimana?"

Wanda dan Diba tertawa dengan nada getir, menertawakan nasib mereka yang sama-sama mengagumi kakak kelas dua belas yang sebentar lagi akan lulus.

"Kayaknya gue kudu cari yang lain," gumam Wanda, setengah bercanda namun terdengar serius.

Diba mengangguk, seolah sepakat dengan perasaan yang sama.

"Lo berdua punya bisnis apaan sih? KMH, KMB, ngomongin itu terus." Anggi mengomel sambil melipat tangannya.

Wanda merenung sejenak sebelum akhirnya membuka rahasia kecil, "Karena mereka mau lulus, yaudah gue kasih tau deh. KMH itu... kakak merah hitam gue."

"Iya, siapa emangnya?" tanya Anggi penasaran.

"Rahasia," jawab Wanda sambil tersenyum jahil, "Anak dua belas IPS 1."

"Kenapa dipanggil Kakak Merah Hitam?" Anggi semakin penasaran.

Wanda tersenyum sambil menatap ke kejauhan, mengingat sosok yang selalu dilihatnya, "Soalnya outfit dia gak jauh-jauh dari hitam-merah, motornya di-modif merah hitam, baju olahraga anak dua belas juga merah hitam. Jadi, ya begitu deh."

Anggi lalu menoleh ke arah Diba, "Kalau lo? Kenapa Kakak Merah Biru?"

Diba nyengir lebar, "Tas sama sepatunya merah biru, hehehe."

Wanda dan Diba kemudian bersalaman dengan tos, mereka merasa lebih dekat karena sama-sama mengagumi kakak kelas dua belas selama satu semester terakhir. Mereka hampir setiap hari mencari tahu kegiatan kedua sosok itu-mulai dari jadwal olahraga sampai kapan mereka keluar kelas. Mereka bahkan kadang duduk di ruang guru berharap ada guru yang memanggil mereka ke gedung kelas dua belas. Itupun kalau beruntung, kalau sial, ya mereka malah dikirim ke gedung kelas sebelas di mana senior galak yang sok berkuasa berkumpul.

"Bukannya Kakak Merah Hitam lo udah punya pacar?" tanya Diba, mengungkit fakta yang hanya ia tahu.

Wanda mengangguk lesu, "Katanya sih anak kota. Diana bilang mereka ketemu di kota waktu KMH gue jalan-jalan malam minggu." Suaranya terdengar kecewa.

"Yaudah, cari yang lain aja," saran Diba sambil mengangkat bahu.

"KMB enak ya, belum ada gandengan," Wanda bergumam setengah iri.

Diba menggeleng, "Belum tentu. KMB gue jarang update Facebook, jadi gue gak tau dia lagi deket sama siapa."

Anggi hanya bisa menggelengkan kepala melihat kedua temannya sudah terjebak dalam galau asmara. Semua orang tahu Wanda dan Diba mengagumi kakak kelas dua belas, meski mereka masih kelas sepuluh. Anggi tahu KMH Wanda adalah anak 12 IPS 1, sementara KMB Diba anak 12 IPS 4. Bahkan Anggi hampir memaki saat mereka berdua memamerkan topi hitam dengan tulisan "Secret Admirer KMB" dan "Secret Admirer KMH".

Tiba-tiba, Diana datang menghampiri mereka, "Lo tau gak?!"

Wanda dan Diba yang awalnya tiduran di meja langsung duduk tegak. "Apa? Apa?"

"Nanda sama Amar pacaran!"

"Serius?? Amar anak kelas sepuluh tujuh? Yang kelas darurat itu?" tanya Diba, matanya melebar penuh antusias.

Diana mengangguk. "Iya, dia pacaran sama Nanda anak kelas sepuluh tiga."

"Oh my God! Kok bisa? Jauh banget kelasnya. Kapan ketemunya?" Anggi penasaran.

Secret Admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang