Bagian 13

122 21 12
                                    

Seokjin terkulai lemah dalam kegelapan. Suara jeritan, rintihan, apapun yang diterimanya dirinya sudah tak peduli lagi. Seokjin benar-benar lemas, dan tak berdaya. Kegelapan menyelimutinya hingga dirinya pun tak yakin apakah ia sudah membuka mata atau belum. Suara langkah kaki mendekat bersamaan dengan cahaya merah tipis yang menyelimuti. Seokjin menatap cahaya merah itu dan melihat seorang wanita yang tak pernah ia lihat sebelumnya, mendekat padanya dan berlutut menatapnya yang terbaring lemah. 

Wanita itu, tentu saja Jieun

"Sungguh malang nasibmu Seoji. Keberuntungan memang tidak pernah memihakmu"

"Seoji....???" Seokjin berujar bingung, kenapa wanita dihadapannya ini memanggilnya Seoji? Apakah dia salah orang?

"Ah! Aku lupa namamu adalah Seokjin. Diriku tak menyangka jika kau akan terlahir sebagai namja, tapi siapa peduli. Yang penting seluruh rencanaku akan berhasil"

Jieun mendekat dan menjilat pipi Seokjin sensual, membuat Seokjin merasa jijik dan berusaha menghindar. Sementara Jieun hanya tertawa dan meninggalkan Seokjin kembali dalam kegelapan.

***

Taehyung mengikuti dengan tenang Jungkook yang sedang berjalan kembali kerumahnya, dirinya sudah beberapa hari ini terus mengintai dan mengikuti Jungkook pulang setelah bekerja dari cafe. Malam semakin dingin, dan hawa musim dingin mulai datang membuat Jungkook merapatkan jaketnya semakin erat. Jungkook seperti biasa melewati jalan pintas agar cepat sampai kerumahnya, sebuah gang sempit dan cukup gelap. Jungkook cukup sering melewati jalan ini, dan biasanya dirinya selalu aman. Tapi sepertinya hari ini adalah hari sialnya, saat beberapa pria mabuk datang dan menghampirinya.

"Hey manis, apa kau punya uang? Ahjussi hanya ingin meminta sedikit uang saja"

Bau alkohol yang menyengat membuat Jungkook menutup hidungnya mual, dirinya mendorong sekuat tenaga seorang pria dihadapannya dan bermaksud lari sekencangnya ke ujung gang. Tapi sialnya, dirinya terjatuh karena pria lainnya menghalangi larinya dengan sebelah kakinya. Jungkook mengumpat kesal.

"Kalau diperhatikan kau manis juga, maukah kau menemani ahjussi malam ini kekeke~"

Jungkook terkejut saat beberapa tangan para pria itu mulai menelusuri tubuhnya, Jungkook memberontak dan berteriak sekuat tenaga saat pakaiannya mulai dirobek dan tangan mereka terus meraba segala titik sensitif Jungkook. Sayangnya mulutnya mulai dibekap dan tangan juga kakinya pun ikut ditahan. Jungkook tanpa sadar menangis, merasa tak terima harus dilecehkan apalagi dirinya adalah seorang lelaki.

"Berhenti!"

Suara seseorang berhasil menghentikan aksi para pria yang baru saja ingin mencicipi tubuh indah Jungkook. Seorang lelaki mulai mendekat, tapi gelapnya gang membuat Jungkook tidak bisa dengan jelas melihat siapa yang datang, walau suaranya terdengar tak asing ditelinganya.

"Hee... Siapa ini yang mau jadi pahlawan hah?!"

Tanpa bisa melanjutkan perkataannya lagi, para pria mabuk tadi melayang beberapa meter diudara dan seketika saja jatuh dengan keras menghantam tanah. Mereka terkejut dan segera berlari ketakutan meninggalkan Jungkook sendirian dengan kondisi yang berantakan. Jungkook menatap lelaki tadi dan menemukan sepasang bola mata merah yang menatapnya. Jungkook mulai ketakutan saat mata merah itu mulai mendekat dan menghampirinya, dengan refleks Jungkook menutup mata mengantisipasi hal paling buruk yang akan terjadi.

Tapi yang dirasakannya adalah rasa hangat sebuah jaket yang menutupinya. Jungkook membuka mata dan menatap seorang pria yang dihadapannya, yang tak lain dan tak bukan adalah Taehyung, pelanggan kafenya yang beberapa bulan ini setia datang untuk menggodanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Devil Boy (NamJin) (On Hold) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang