21.Memulai Kisah Baru

20 5 3
                                    

Rasanya seperti mimpi bagaimana Bulan bisa jadian dengan Andri.Semenjak pulang dari bioskop,kedekatan diantara keduanya terjalin.Bulan yang awalnya ilfeel dan risih bagaimana agresifnya Andri mendekatinya,perlahan berubah.

Rasa Bulan yang tadinya nol perlahan terisi oleh Andri.Bulan melihat sisi baik Andri yang sebelumnya tak ia lihat.Bagaimana Andri selalu memperlakukannya dengan baik.Ditambah hanya pada Andri Bulan ngerasain dikasih effort.
Sebelumnya,tak ada mantan Bulan yang seeffort Andri.Bodoh,jika Bulan melewatkannya.

Tapi satu hal yang masih mengganjal dihati Bulan,apakah ending dari kisah barunya akan menyakitkan?sama seperti kisah kisahnya sebelumnya.
Tapi Bulan harap Andri berbeda.

Andri:udah tidur belum?

Bulan:baru mau tidur nih

Andri:good night Bulanku

Bulan:good night








Sebenarnya Bulan tak benar benar tidur.Gadis itu tak bisa terlelap dalam mimpi.Matanya masih melek tanda ia tak mengantuk sama sekali.Alhasil Bulan berniat untuk menonton MV Boygroup kesayangannya.






Tiba tiba pukul 9 Bintang datang mengetuk pintu rumahnya.Kebetulan Mama dan Papa Bintang sedang dinas ke luar kota.Sedangkan kakak laki laki Bintang,Satria entah berada dimana.


“BULANNNNN!”teriak Bintang.“Bulannn gue diluar bukaij pintu dong!”


Karna risih,Bulan segera membukakan Bintang pintu sebelum Mama Bulan terusik akibat suara Bintang.

“Apasih malam malam kesini.Orang mau tidur tau!”omel Bulan.

Bintang cengengesan,“Gue lagi galau Bul.”

“Bodoamat.Siapa suruh putus dari Naraya.Galau juga kan elo,”sungut Bulan bermasa bodoh dengan percintaan Bintang yang amat pelik itu.

“Setidaknya dengerin gue lah Bul.Mentang mentang elo baru jadian sama Andri.Ingat ngk elo pas baru putus dari Afif yang nemenin elo galau galau itu gue,nah sekarang gantian,”ujar Bintang.


Bulan terheran heran,baru kali ini Bintang lebay ketika putus cinta.Biasanya Bintang akan biasa biasa saja ketika baru putus dengan para mantan mantan sebelumnya.
Tapi sepertinya,Naraya berbeda.


“Terserah elo aja deh.Sekarang elo maunya gimana?”tanya Bulan.

“Ke Alfa depan yok gue traktir,”kata Bintang.

“Gue ambil hoodie dulu,”kata Bulan yang kini memang memakai piyama bermotif kotak kotak berwarna kuning.


Setelah itu,keduanya pun berjalan kaki menuju Alfa yang berada tak jauh dari komplek keduanya.Malam itu bulan di langit amat cantik.
Cahayanya berbinar yang tambah menerangi setiap lampu jalan komplek.



“Bulannya cantik ya,”sahut Bulan.

“Ngk ah masih cantikan elo,”balas Bintang sambil menatap Bulan yang kini mematung.Pipi gadis itu bahkan seketika merona.


“Halah gombal banget yang baru putus,”cibir Bulan.

“Tapi boong.Masih cantikan Bulan di langit daripada Bulan yang lagi disamping gue ini,”kata Bintang mengejek yang langsung membuat wajah Bulan tertekuk kesal.


“Dikit dikit ngambek,kayak Naraya aja,”tutur Bintang.

“Deja Vu ya elo?”balas Bulan.

“Ngk cuman inget Naraya aja,”kata Bintang.





Dalam hati Bulan bertanya tanya mengapa ia cemburu ketika Bintang masih mengingat Naraya,mantannya sekarang.







Tak terasa keduanya pun sampai di Alfa depan komplek.





“Gue mau Ichitan Brown Sugar!”
pekik Bulan kegirangan ketika melihat minuman kesayangannya.Jika ke Alfa Bulan memang selalu tak absen membeli varian minuman tersebut.

“Minuman andalan,”ujar Bintang.

“Heheh jangan lupa malkist coklat juga ya,”kata Bulan.

“Ambil aja,”balas Bintang santai.

Setelah membayar semuanya di kasir,keduanya pun duduk di meja Alfa yang berada disudut.

“Bul gue bingung sama diri gue sendiri,”seru Bintang dengan nada sendiri.

“Bingung kenapa?”tanya Bulan balik.

“Ya bingung aja.Gue kadang kadang kepikiran ama Naraya,tapu kalau gue ketemu elo seketika pikiran gue tentang Naraya hilang gitu aja,”tutur Bintang.

“Elo nyaman kali sama gue,”balas Bulan dengan nada bercanda.

“Bisa jadi.Kita kan temenan udah lama banget,jadi elo pasti ngertiin gue banget,”timpal Bintang.

“Oh iya gimana elo sama Andri?Andri ngk cemburu kan kalau gue deket sama elo?”tanya Bintang.

“Kayaknya sih enggak,”ucap Bulan ragu ragu.

“Gue harap juga gitu.Tapi Andri tau elo keluar sama gue?”

Bulan menggeleng,“Ngk.Soalnya tadi gue bilang mau tidur eh ternyata elo datang ngerusuh di rumah gue.”

Bintang mendecak,“Bul Bul.Untung aja Andri ngk ngeliat.Bisa bisa dia ngambek ke elo.”

“Idih lebay banget cowo pake ngambek segala,”keki Bulan.

“Itu namanya bucin Bul.Kalau cowok udah bucin berarti dia emang beneran sayang,”tutur Bintang.


“Halah basi.Malas gue percaya gitu gituan,”risih Bulan.Jiwa jiwa trust issue Bulan masih kental setelah dikhianati oleh mantannya.Walaupun sudah punya yang baru,tetap saja kepercayaan Bulan ke cowok itu setipis tisu yang dibagi dua.

“Kalau elo jijik kayak gitu kenapa elo pacaran?”tanya Bintang heran.
Sahabatnya itu benar benar memiliki kelainan yang tak dapat dijelaskan secara ilmiah.

“Ya karna gue ngerasa Andri orang yang tepat.Lagipula gue ngk cari cowok buat sayang sama gue.Dihargain sama cowok gue aja udah syukur,”titah Bulan.

Ya buat apa juga ngemis untuk disayang?kayak butuh kasih sayang banget.

Bintang terdiam mendengar ucapan Bulan barusan

.

“Semoga aja deh elo langgeng sama Andri.Ngk kek gue yang udah karam,”Bintang reflek menepuk pucuk kepala Bulan pelan.

“Kenapa sih kadar lebay dan alay elo tuh naik kalau galau kayak gini?jijik gue sumpah!”kata Bulan sambil bergidik ngeri.

“Ini namanya doa baik karna gue sayang sama elo,”balas Bintang.

Sayang sebagai sahabat,gitu aja terus,”batin Bulan meringis.Lagi lagi Bintang hanya menganggapnya sebagai sahabat dan sampai kapan pun itu takkan pernah lebih.Atau mungkin Bintang belum menyadari perasaannya sebenarnya.Bulan hanya bisa berteka teki.


Andai Kita Sama RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang