Naraya mengernyitkan dahinya setelah melihat postingan baru Bintang yang memperlihatkan bagaimana bahagianya dirinya bersama teman temannya.
Tak ada raut sedih ataupun galau gundah gulana yang Bintang tunjukkan.Naraya pun semakin berpikir bahwa disini hanya dirinya lah yang terlalu menggalakan Bintang.Sedangkan yang digalaukan malah tambah bahagia melanjutkan hidupnya tanpa terkekang akibat status pacaran.
“Noya,kenapa sih Bintang makin bahagia di story' ignya?kayak ngk ada sedihnya tau ngk.Minimal sedih dikit lah,”gerutu Naraya pada Noya teman sebangkunya.
“Ya karna yang dia lihatin cuman bahagianya,ngk kayak elo yang dilihatin galaunya mulu.Malu kali Na sama Bintang.Dia aja bisa biasa biasa aja tanpa elo sedangkan elo?kayak mau mati aja ditinggalin,”seru Noya.
Naraya mendengus pelan,“,Tapi dia cowo yang buat gue jatuh cinta di SMA.Lo pikir semua itu gue lupain dia dengan segala effort dia ke gue?”
Noya bergeming.Ia tak habis pikir dengan alur pikiran Naraya yang terlalu bucin.
“Trus elo pikir hanya karna dia yang bikin elo ngerasain indahnya jatuh cinta berarti kalian bakal ditakdirin bersama?Ngk Naraya!”kata Noya sedikit emosi.
“Tapi Noy-”Noya buru buru menutup mulut Naraya dengan tangan kirinya.Berbicara dengan orang yang putus cinta adalah hal yang tak berguna dan hanya menghabiskan waktu saja.
“Gue tau elo sedih karna putus cinta dan gue tau banget cinta di SMA sulit buat dilupain tapi Lo harus ingat masih banyak hal diluar sana yang harus Lo gapai.Mimpi mimpi Lo tentang masa depan lebih penting daripada percintaan SMA lo!”
Naraya terdiam.Tak mampu mengeluarkan suara.Noya benar,Naraya terlalu larut larut pada kesedihan pupusnya percintaannya di masa SMA-nya.
Bulan menatap jam tangannya yang berwarna putih,sesekali melirik dan menunggu kedatangan sang pujaan hatinya.
“Lo ngk pulang Bul?”tanya Bintang yang tiba tiba datang menghampirinya.
“Nungguin Andri,”jawab gadis cantik itu.
“Mau gue temenin?”
Bulan menggeleng,“Ngk usah.Lo balik gih sana.”
Tak lama,Naraya muncul bersama Noya.Gadis itu terlihat melirik ke arah Bulan dan Bintang.
“Hai Bul!”sapa Naraya.
“Oh hai!”balas Bulan sedikit kaget sebab Naraya menyapanya duluan.
“Hai juga Bintang,"kata Naraya pada Bintang yang berada disamping Bulan.
Bintang hanya melempar senyuman kepada Naraya.Seolah olah asing pada gadis yang beberapa bulan ia bucini.
Noya------teman sekelas Naraya-----menatap Naraya dengan melototkan bola matanya.
Noya pun menatap Bintang sinis dan sesekali menginyikut lengan Naraya pelan.
“Ngapain sih sksd ke gitu sama Bintang,”bisiknya.
“Kan kata elo biar gue terlihat biasa aja,”jawab Naraya.
“Masih banyak cara buat ngk asing Na.Lo ngk liat respon Bintang kayak gimana?”
Naraya pun menoleh.Mengerti maksud Noya bahwa kehadirannya memang tak dibutuhkan disini.
“Kalau gitu gue duluan ya.”
Naraya lalu berlalu bersama temannya.Raut wajah Bintang seketika berubah yang tadinya tegang menjadi santai.
“Elo kenapa sih gitu banget ke Naraya?padahal dia udah berusaha buat ngk asing ke elo,tapi elonya asing kayak gitu ke dia!”omel Bulan.
“Gue ngk mau aja dia berharap,”balas Bintang.Lagipula,Naraya yang duluan menghindarinya,tapi sekarang kenapa gadis itu berubah.
“Berharap apanya?"tanya Bulan heran.
“Berharap kalau gue bisa balikan sama dia.Gue ngk mau aja respon gue yang terlalu open bikin dia berharap ke gue,"
Bulan tertawa,“Lo tuh terlalu kepedean.Emang elo cenayangan bisa tau isi hatinya Naraya?emang Naraya nyapa Lo duluan berarti dia mau balikan?Ngk juga Bintang!”
“Tapi Bul,bagi cowok kalau udah putus ya putus.Kembali seperti orang yang ngk kenal.Ngk usah sok akrab lagi,”titah Bintang.
“Tapi apa salahnya buat balas sapaan Naraya?Lo lupa ya kalau dulu elo bucinin Naraya sampai mampus,sampai bela belain kasih dia suprise.Lo lupa?”
“Ngapain harus diingaf ingat?yang lalu biarlah berlalu.Toh hubungan gue sama dia udah selesai.Bul,kita cowo ngk sedrama cewek kalau putus cinta.Gue bukan cewek yang nangis nangis pas putus,”Bintang menatap Bulan serius.Seolah tak peduli dengan cemooh Bulan yang berbeda pandangan dengannya.
“Yaudah,terserah!”kalimat Legend cewek kalau udah ngambek terlontar dari mulut Bulan.Mau berapa kali juga Bulan memberikan Bintang petuah petuah sama saja tak berguna.Sebab cowok itu memakai logika.CATAT PAKAI LOGIKA.
Tak lama,Andri datang.Cowok itu memakai Jersey basket kesayangannya.Nampak baru sebab nomor urut punggungnya berganti menjadi tanggal jadian mereka.Andri memang sebucin itu yang kadang kadang membuat Bulan merasa cringe karna Andri terlalu sayang padanya.
“Gue lama ya?”kata Andri.
“Ngk.Gue juga ditemenin Bintang kok jadi ngk gabut gabut amat,”balas Bulan.
“Thanks ya udah nemenin Bulan.Gue cabut duluan,”seru Andri pada Bintang.
Bintang lalu menatap kepergian Bulan bersama Andri.Disaat saat begini,Bintang menggerutuki dirinya yang kembali menjadi jomblo ngenes.
Mungkin apa yang ia rasakan saat ini adalah apa yang Bulan rasakan dulu.
Mungkin,Bintang terlambat menyadarinya.Dan lagu Sheila on 7 yang berjudul Yang Terlewatkan seketika terputar diotak Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andai Kita Sama Rasa
Teen FictionSetiap rasa tak bisa dipaksa,jadi biarkanlah hati memilih siapa yang pantas menjadi pemiliknya.