"Salah satu kebahagiaan sederhanaku adalah melihat orang-orang yang bukan dari agamaku tapi mereka mau menerima dan menghargai keberadaanku"
*****
Kriing.....
Suara alarm terdengar begitu nyaring di telinga seorang wanita menggunakan piyama biru yang masih tidur lelap.
Suara alarm itu semakin lama semakin mengusik alam mimpinya. Alhasil dengan berat hati dan ia mengingat kewajibannya untuk bangun pagi, ia pun perlahan membuka matanya.
Dengan kondisi yang masih berbaring, ia meraba-raba meja yang berada disampingnya untuk mengambil sebuah benda pipih yang berhasil membuat suara alarm itu.
Berhasil mengambil benda pipih tersebut, ia langsung mematikannya bunyi alarm itu.
"Jam 4?" gumamnya sambil menatap layar smartphone.
"Ayo! jangan malas nanti dimarahi Allah," gumamnya kembali.
Ia pun beranjak dari kasurnya dan menaruh smartphone nya kembali.
Masih dengan rasa kantuk nya, ia berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Bangun setengah jam sebelum adzan subuh adalah rutinitas yang selalu Amira lakukan di mana pun ia berada.
Sembari menunggu adzan subuh berkumandang, Amira menyempatkan diri untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
Jika rasa lelah dan kantuk menyerangnya karena aktivitas yang begitu banyak, ia hanya mengambil air wudhu dan langsung menjalani shalat subuh.
Sesibuk-sibuknya aktivitas Amira di kehidupannya, kewajiban untuk bertemu dengan Sang Pencipta tidaklah ia tinggalkan.
Itu karena didikan sang ibu yang begitu hemat. Meskipun seorang mualaf, sang ibu membiasakan dirinya sejak kecil untuk menjalani shalat dengan tepat waktu.
Setengah jam berlalu, Amira yang masih berada di kamar mandi. Namun dari kamarnya kembali terdengar suara dari smartphone nya tetapi kali ini bukanlah suara alarm melainkan kumandang adzan.
Karena ia bukanlah berada di Indonesia, sehingga kumandangan adzan tidak ada terdengar di mana-mana hanya keheningan dari kota yang terdengar. Sehingga smartphone nya lah yang setia menjadi pengingat untuk ibadah.
Cekleek...
Pintu kamar Amira terbuka, seseorang wanita menggunakan mini piyama memasuki kamar tersebut.
"Amira?" panggilnya.
"Sepertinya masih dikamar mandi." gumamnya.
Wanita tersebut duduk di tepi ranjang, menatap layar smartphone Amira yang berada di meja.
"Kenapa dia gak matiin alarm nya, padahal dia sudah bangun." gumamnya kembali.
Cekleek...
Kali ini pintu kamar mandi terbuka, Amira keluar dari kamar mandi tersebut.
"Astagfirullah," kejutnya yang melihat wanita duduk di tepi ranjang sambil menunduk belum lagi rambut sebahunya yang terurai ke depan.
Wanita tersebut mendongakkan kepalanya dan menyisir rambutnya ke belakang dengan jarinya.
"Ini aku," lirihnya dengan kondisi yang masing mengantuk.
Amira menatap wanita tersebut dengan intens, "Jieun? kapan masuknya?"
"Baru aja, maaf ya buat kamu kaget,"
"Terus ada apa? Kenapa kesini?" tanya Amira seraya berjalan ke kursi untuk mengambil mukena yang ia taruh di sandaran kursi itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy of Love [Hiatus Sementara]
SpiritüelAmira Fathiya Kanza adalah seorang gadis blasteran Korea Selatan-indonesia. Gadis usia 24 tahun ini adalah penggemar salah satu idol grup terkenal asal Korea Selatan. Siapa sangka, Amira bisa dekat dengan sang idol. Lama kelamaan cinta itu tumbuh d...