Bab 29 | The Messagers

18 4 0
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan mereka

Now Playing : Yunita Ababile - Jangan Dendam

***

Bab 29 | The Messagers

Ketika rasa sakit muncul dalam diri maka dua sisi sifat akan datang memunculkan pilihan antara maaf dan dendam

***

Ternyata ini acara yang membuat guru- guru mengadakan rapat dadakan hingga jam kosong satu hari full yaitu semua anggota OSIS mulai sibuk apalagi bagian seksi keagamaan, yang di mana rencana untuk kegiatan Tablig Akbar sudah direncanakan satu bulan sekali. Pantas saja Demian dan juga Rommy yang merupakan ketua dan anggota OSIS sibuk dan jarang kelihatan, sesekali Rendra melihat mereka namun itu hanya terbilang singkat saja.

Sebagai siswa siswi mereka baru mendapatkan kabar ini sebelum pulang sekolah membiarkan anak-anak OSIS bekerja semalaman.

Sekarang Rendra dan Arkan sudah berada di aula yang di mana aula tersebut digunakan untuk kegiatan keagamaan itu. Biasanya acara maulid nabi itu akan menghadirkan ceramah dari ustad ustadzah terkenal yang sekolah request, dan sebagai siswa-siswa yang baik juga mereka harus datang untuk mendengarkan ceramah itu.

"Dasar ya anak-anak OSIS selalu saja bikin acara dadakan," geram Arkan.

"Mereka tuh bikin acara nggak dadakan. Cuma kita aja yang sebagai siswa-siswi mungkin dikasih tahunya dadakan mungkin sebagai surprise kali," ucap Rendra santai.

"Kok lu mendukung sekali. Oh iya ya gue lupa soalnya kan si Abdur sahabat lo itu anggota OSIS kan."

"Sudahlah gitu aja mah dipermasalahin udah dengerin aja. Semoga lu mendapatkan hikmahnya deh,"

"Bukan hikmah kalie..... Hidayah,"

"Iya itu maksud gue."

Semua orang berada di sana begitupun dengan guru-guru dan kepala sekolah pun juga ada disana. Karena memang sebentar lagi acaranya akan segera dimulai, Rendra menatap sekeliling tempat itu mulai mencari keberadaan yang sekiranya mencurigakan.

Jujur Rendra masih belum percaya dengan kata-kata teman-temannya kemarin Iya masih kepikiran soal cerita itu seolah-olah kisah Itu benar-benar nyata dan menuntut kita melakukan apa yang sama seperti di cerita itu. Kalau boleh jujur Rendra kembali menceritakan kepada teman-temannya di luar sekolah karena takut ada yang Mendengar pembicaraan ini.

Rupanya apa yang diceritakan Rendra itu sama seperti kejadian masa lalu mereka masing-masing dan sampai sekarang mereka tidak melakukan tindakan apa-apa kecuali menerima dan biarkan semua Masa lalu itu berlalu begitu saja.

Bukan hanya Rendra semua teman-teman yang lain juga merasa terganggu.

"Dra. Tuh mereka, kita gabung yuk," ajak Arkan.

Akhirnya acara segera dimulai, dibuka dengan sebuah persembahan anggota marawis yang melantunkan beberapa lagu sholawat dan lagu religi lainnya. Setelah itu dilanjut dengan MC yang membeberkan acara-acara hari ini seperti sambutan dan acara intinya yaitu ceramah, sebenarnya acara inti mereka semua itu bukanlah ceramah melainkan acara makan-makan yang disediakan oleh pihak sekolah.

Namun semua orang harus bisa menahan semua itu untuk mendengarkan ceramah mudah-mudahan orang yang menerapkan ceramah akan mendapatkan hidayah agar mereka menjadi orang yang lebih baik. Begitupun dengan Rendra dan yang lainnya mudah-mudahan orang yang cerita yang kemarin ia baca adalah cuma fiksi dan khayalan penulis.

Kebetulan ceramah hari ini temanya tentang 'Jangan Ada Dendam, Ini Pentingnya Saling Memaafkan'

"Manusia pastilah tidak luput dari kesalahan. Hal itu sudah menjadi kodrat manusia untuk tidak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan.
Kendati demikian, manusia juga diciptakan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Ketika seseorang menyadari bahwa ia melakukan kesalahan, segeralah minta maaf, bahkan kita dituntut untuk menjadi pribadi yang memaafkan," terang nya

"Selain itu, apabila orang lain menyakiti kita dan meminta maaf kepada kita maka maafkanlah. Memiliki sifat pemaaf juga disebutkan oleh Allah dalam firmannya pada surat Al-A'raf ayat 199:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ

Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.""

Ustaz Das'ad Latif juga menceritakan tentang salah satu sahabat Rasulullah yang ibadah mahdhahnya biasa-biasa saja, namun dijamin masuk surga. Meskipun begitu, ternyata ia memiliki sifat pemaaf.

"Setiap malam sebelum tidur ia selalu berdoa kepada Allah SWT untuk memaafkan, mengampuni dosa dan kesalahan orang orang yang menyakitinya hari itu. Begitu mulia dan dicintai sifat pemaaf itu oleh Allah SWT."

"Sifat pemaaf itu dahsyat sekali keutamaannya, bisa mengalahkan ibadah mahdhah kepada Allah. Ada orang yang ibadah mahdhahnya baik tapi malah pendendam. Dia bukanlah orang yang istimewa." jelas Ustaz Das'ad Latif

Memiliki sifat pemaaf sangatlah penting, Ustaz Das'ad Latif sendiri juga menganjurkan bagi kita yang ibadah mahdhahnya biasa biasa saja untuk raih surga dengan memiliki sifat mulia ini. Orang yang pemaaf jiwanya sehat.

"Bulan Ramadan bulan penuh ampunan, sehingga tidak cukup menginginkan ampunan dari Allah tapi kita jadi pribadi yang pendendam dan tidak mau memaafkan. Allah mencintai orang yang bukan saja memaafkan tapi membalasnya dengan kebaikan kebaikan." tutup beliau.

Ceramah itu membuka mata seorang merema, di mana walaupun telah melakukan kesalahan di masa lalu akan tetapi ia harus juga memaafkannya. Jujur mereka semua mempunyai rasa sakit atas kesalahan yang mereka perbuat bisa saja rasa sakit itu berubah menjadi dendam akibat kita tidak saling memaafkan.

Mereka menatap satu sama lain sekolah mulai berlapang dada jangan apa yang terjadi di masa lalu hati mereka harus ikhlas dan biarkan orang yang melakukan kesalahan kepada diri mereka itu mendapatkan hidayah dan mau meminta maaf kepada yang dijahatinya.

Tetapi hukum harus tetap berlanjut di mana yang salah harus menerima, dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah ia perbuat. Tapi bukan mereka yang akan membalasnya melainkan Tuhan semesta alam.

Baru saja seperti itu tiba-tiba ponsel mereka bergetar satu sama lain, seperti sebuah pesan yang masuk secara berbarengan, tenda dengan yang lainnya langsung membuka ponsel itu secara bersama-sama dan otomatis mereka mendapatkan sebuah Link dari nomor yang tidak dikenal.

"Guys! Ini nomor yang kemarin ngirim link cerita itu," ungkap Rendra.

"Apa? Tunggu ini orang ngirim link lagi ke kita. Kira-kira apa ini kelanjutan cerita kemarin," tebak Griya.

"Jujur aku nggak tahu ini maksudnya apa tapi yang jelas lebih baik kita baca ini nanti setelah pulang sekolah gue takut di sini ada yang mantau kita," usul Putra.

"Bener di rumah siapa?"

"Di rumah gue aja aman kok," usul lagi Putra.

"Oke." Setuju mereka semua.

***

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa up lagi!!! Gimana guys dengan bab ini, Apakah kalian bisa menemukan siapa yang mengirimkan pesan kepada mereka kira-kira kalian bisa nggak menebaknya?

Jangan lupa vote and coment👧
Tinggalkan Jejak👣

Lis_author

SGS [8] Thriller | Anak-Anak Tanpa Cinta | NEVEL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang