HM 23

2.7K 232 27
                                    

Saat ini keluarga Lawrence dan Bailey sedang makan malam. Mereka makan sambil berbincang-bincang.

"Siniin Na adeknya, biar makan kamu bisa kelar" ucap Jendral sembari mengulurkan tangannya ke Nala yang sedang duduk di sebelahnya. Ia kasihan melihat Nala yang makan sambil memeluk Baby Ion karna bayi tersebut tidak tidur dan tidak mau ditaruh di strollernya.

"Tolong ya Jen" pinta Nala.

"Ohiya besok kami akan berangkat ke NY" ucap Daddy Jeffrey tiba-tiba.

"Hah! Kok mendadak banget Dad" kaget Jendral.

"Ga mendadak kok, emang rencananya kita pergi pas kalian udah selesai liburannya" jelas Mommy Tyonna.

"Emang persiapannya udah selesai" tanya Nala sembari mengambil udang goreng tepung yang terletak didepannya.

"Udah semua, kita tinggal berangkat aja" jawab Ayah Yuda.

"Jiji disini aja ya tinggal bareng kakak, nanti bunda tambahin uang jajan kamu. Ga tega bunda kamu tinggal sendiri dirumah" ucap Bunda Wynne sembari mengelus kepala Zidan yang duduk disebelahnya.

"Iya bun, aku rencananya emang mau tinggal disini aja" jelas Zidan.

"abang sendiri gimana, mau tinggal disini aja atau di apartemen kamu" tanya Mommy Tyonna ke Mahen.

"Keknya disini aja deh mom, lumayan disini ada ruang musiknya" jawab Mahen.

Setelah selesai makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga. Mereka mengobrol sembari menonton.

Jendral tiduran dikarpet di sebelah kasur bayi yang di tidurin Baby Ion, tangannya memegang botol dot yang sedang dihisap bayi tersebut.

"Na, adek tidur nih. Pindahin ke kamar aja" ucap Jendral sembari melepaskan botol dot yang telah kosong dari mulut Baby Ion.

Nala bergegas mengangkat sang bayi dengan pelan ke gendongannya dan berjalan ke kamar setelah berpamitan.

"Kamu maunya gimana Jen? Tunangan dulu atau langsung nikah aja" tanya daddy Jeffrey kepada Jendral yang sudah berpindah duduk disebelahnya.

"Jendral sih maunya langsung nikah aja hehe" jawab Jendral sembari terkekeh pelan.

"Emang Nala mau nikah sama kamu" ledek mommy Tyonna.

"Maulah, aku ganteng gini terus banyak duit juga" sombong Jendral dengan merapikan rambutnya memamerkan jidat mulusnya.

" dihh gaya banget yang kalo tidur harus di kelon dulu" ledek Mahen yang membuat mereka disana tertawa.

"Diem lu" jawab Jendral dengan memandang sinis ke abangnya.

Pukk

"Ga sopan lu lu an ke abang" omel daddy Jeffrey setelah menepuk bibir Jendral. Mahen yang melihat tersebut tambah meledek Jendral dengan menjulurkan lidahnya.

"Udah udah ga usah berantem, jadinya gimana?" Sela ayah Yuda.

"Ya aku maunya langsung nikah aja biar pacarannya nanti setelah nikah, tapi terserah Nala sih dia maunya gimana"

Setelahnya mereka lanjut berbincang-bincang dari hal yang penting sampai yang tidak penting sama sekali.

***

"Na" panggil Jendral pelan setelah membuka pintu kamar Nala.

Karena tidak adanya sahutan dari Nala ia langsung berjalan kearah Nala yang telah tertidur. Ia mengusap pelan kepala Nala dan berjalan ke ranjang bayi yang berada disebelah kasur.

"Selamat tidur gantengnya ayah" ucap Jendral sembari mencium kening Ion dan membenarkan selimut bayi yang sempat tersingkap.

Setelahnya Jendral berjalan naik ke kasur dan menidurkan tubuhnya disebelah Nala. Ia membawa tubuh Nala kedalam pelukannya, ia juga menggantikan bantal Nala menjadi lengannya.

"Selamat tidur juga cantikku" ucap Jendral sembari mencium lama kening Nala, setelahnya ia mengambil jempol Nala dan memasukannya ke mulutnya dan menghisapnya pelan sembari menutup mata.

***

Nala sedang menggendong Ion sekaligus menjemurnya dicahaya matahari pagi ditemani Zoey kucing peliharaannya. Mereka sedang berada di taman belakang.

Orangtua Nala dan Jendral telah berangkat ke bandara tadi subuh karna asisten mereka mengabari tentang suatu masalah yang terjadi di proyek mereka. Jadinya mereka berangkat ga di antar Bala dan Jendral.

"By" panggil Jendral dengan suara serak khas baru bangun.

"Eh udah bangun" Jendral langsung mendekat kearah Nala dan memeluknya dari belakang dengan dagu yang ditaruh di bahu Nala dan mata yang tertutup.

"Jen. Mommy, daddy, sama ayah, bunda udah berangkat tadi pagi."

"Bukannya mereka berangkat jam 10 nanti ya" heran Jendral.

"Ada masalah katanya di proyeknya, jadi mereka berangkat subuh deh"

Jendral membuka matanya dan berpindah tempat ke depan Nala, ia mencium pipi bulat Ion dengan gemas sehingga menimbulkan rengekan karna terganggu dari bayi kecil tersebut.

"Anaknya lagi anteng gini jangan diganggu dong, tuh kamu ganggu aja anak kamu yang satunya" tunjuk Nala ke Zoey yang sedari tadi hanya duduk menatap mereka berdua.

"Eh ada si cantik Zoey, selamat pagi cantik" Jendral mengangkat kucing tersebut ke gendongannya dan menciumnya dengan brutal.


"Eh ada si cantik Zoey, selamat pagi cantik" Jendral mengangkat kucing tersebut ke gendongannya dan menciumnya dengan brutal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi guys, aku rencananya mau revisi cerita ini karna setelah aku baca ulang lagi ada beberapa part yang agak melenceng gitu. Karna aku mau revisi maka aku putuskan untuk unpub sementara sampai aku selesai revisi.

Jadi karna cerita ini mau aku unpub, aku rencananya mau publish book baru aku yg udah aku draft. Menurut kalian gimana guys? Aku publish ceritanya atau gausah? Mohon dijawab ya hihi.

Wednesday, 30 August 2023

Housemate | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang