08

545 83 3
                                    

"Ada apa dengan mu? Sejak kembali dari rumah kau malah selalu terlihat kesal." Wu Xian melihat Jin Zixuan dengan wajah bingung nya.

"Bagaimana aku tidak kesal saat ibu ku akan menjodohkan aku dengan wanita yang bahkan tidak tau cara berkultivasi!" Jin Zixuan tampak sangat kesal.

"A-aa.. perjodohan. Kalian para penerus wilayah pasti mengalami itu yaa." Wu Xian melihat kearah danau di depan nya. Saat ini ia dan Jin Zixuan sedang menikmati sejuknya angin di tepi danau. Mereka duduk berlindung sebuah pohon besar.

"Ya, menggunakan anak anak mereka untuk memperkuat wilayah. Dengan menggunakan pernikahan sebagai topeng nya." Jin Zixuan tampak mendecis kesal.

"Wanita yang akan di jodohkan dengan mu. Apa dia juga penerus wilayah?" Wu Xian
"Bukan, walau ia anak sulung. Ia tak bisa menjadi penerus wilayah. Seperti kataku tadi, ia tidak bisa berkultivasi." Jin Zixuan
"Mengapa?" Wu Xian
"Entahlah, aku juga tidak tau." Jin Zixuan
"Lalu, apa saudara nya yang lain yang akan menerus kan nya?" Wu Xian
"Ya, dia punya adik laki laki." Jin Zixuan

"Apa dia mendapatkan perlakuan buruk dari orang tua nya saat ia tidak bisa berkultivasi?" Wu Xian
"Kurasa tidak, ia adalah kesayangan ibu nya. Aku juga heran, mengapa ia tidak bisa berkultivasi sedangkan ayahnya adalah orang terkuat di wilayah Jiang." Jin Zixuan, Wu Xian tersentak.

"J-jiang?" Ia tampak terbata.
"Ya, wanita yang akan di jodohkan dengan ku adalah Jiang YanLi, anak sulung dari Jiang Fengmian." Jin Zixuan, sontak Wu Xian mengepalkan tangan nya.

"O-ohh..begitu, orang tua mu pasti bertujuan untuk memperkuat wilayah dengan pernikahan kalian." Wu Xian
"Itu tidak akan terjadi! Aku tidak akan menikah dengan wanita lemah!" Jin Zixuan

"Kau sungguh tidak mau menikah dengan nya? Bukan kah itu bagus untuk wilayah mu?" Wu Xian
"Aku tidak perduli, pernikahan ku bukan orang lain yang menentukan. Juga, aku masih memiliki saudara lain ibu yang bisa di jadikan sebagai penerus wilayah." Jin Zixuan

"Saudara lain ibu?" Wu Xian
"Em, dia anak tidak sah ayah. Dia cerdas sangat cerdas. Ku fikir aku tidak ada apa apanya dibandingkan dirinya." Jin Zixuan
"Dia tinggal di kastil Keluarga mu?" Wu Xian

"Tentu saja, orang cerdas tidak boleh di sia siakan." Jin Zixuan
"Jangan bilang keluarga mu memenjarakan di dalam Kastil." Wu Xian
"Hei! Kau fikir ada kedua orang tua ku? Ia mendapat perlakukan yang layak. Layaknya seorang tuan muda." Jin Zixuan
"W-waa, Keluarga pasti sangat hangat yaa. Anak seorang selir bahkan di perlakukan seperti itu." Wu Xian yang tersenyum. Namun, senyuman itu terlihat janggal untuk Jin Zixuan.

"Apa kau mau membantu ku?" Jin Zixuan
"Bantuan seperti apa?" Wu Xian
"Berpura pura lah menjadi kekasih ku." Jin Zixuan
"Apa? Kau mau menggunakan ku sebagai batu loncatan? Hah, tidak terimakasih." Wu Xian membalingkan wajah nya.

"Ayolah, apa kau tega melihat ku menikah dengan gadis seperti itu. Aku suka gadis yang kuat, seperti mu." Jin Zixuan
"Jin Zixuan, apa kau sedang menyatakan cinta?" Wu Xian
"E-ek, apa kau akan menerima nya?" Pipi Jin Zixuan tampak memerah tipis.
"Tidak." Wu Xian

"T-tidak?! Apa aku tidak pantas untuk mu?!" Jin Zixuan
"Bukan kah aku yang tidak pantas untuk mu?" Wu Xian
"Tidak, itu tidak benar." Jin Zixuan
"Kau saja sudah di jodohkan dengan nona muda wilayah lain. Bagaimana mungkin keluarga mu akan menerima ku." Wu Xian

"Mereka akan menerima mu!" Jin Zixuan
"Mengapa? Apa karna aku pengguna seni iblis?" Wu Xian
"I-itu salah satunya." Jin Zixuan berbicara pelan.
"Ternyata begitu." Wu Xian

"Kau tau, seberapa banyak pemimpin wilayah yang ingin memiliki kemampuan itu. Begitu juga dengan ayah ku, ia juga berambisi ingin memiliki nya. Namun selalu gagal." Jin Zixuan
"Dengan memiliki  menantu pengguna seni iblis, penguasa wilayah lain akan berfikir ulang untuk mengusik wilayah kami." Jin Zixuan

"Jadi pada intinya, kau ingin bersama ku karna seni iblis ku." Wu Xian
"Tidak! Bukan begitu! Aku.." Jin Zixuan terdiam saat Wu Xian mengangkat tangan di depan wajah nya.

"Tidak perlu di jelaskan, aku akan membantu tapi. Aku tidak berjanji untuk membalas perasaan mu." Wu Xian
"Hanya sandiwara.." Jin Zixuan
"Bersedia atau tidak?" Wu Xian menyilang kan tangan di dadanya.
"Em, baiklah setidak nya walau sandiwara aku bisa mengakui mu sebagai milik mu." Jin Zixuan
"Baik sepakat." Mereka pun berjabat tangan.

.+.

"Sudah 3 bulan sejak kalian memasuki akademi. Sudah saat nya melihat kemampuan kalian. Esok adalah hari pertama latihan tanding bagi kalian. Jadi!" Lan Qiren memukul meja cukup keras.
"Jangan permalukan aku dan dapatkan peringatan pertama." Lan Qiren
"Baik guru!" Seru para murid. Kelas pun bubar, para murid tampak antusias untuk mengikuti latihan tanding esok hari.

"Eh, bagaimana persiapan mu besok?"
"Aku akan berjuang keras!"
"Benar, guru Lan akan mengeluarkan kita jika kalah."
"Riwayat ku sungguh tamat jika aku di keluarkan, ibu akan membunuh ku."

Wu Xian tersenyum tipis melihat tingkah teman teman sekelas nya.

"Semangat untuk hari esok." Jin Zixuan duduk di sebelah nya
"Hmm? Kau juga." Wu Xian tersenyum manis. Mereka pun mengobrol sampai Lou Qinyang datang.

"Wu Xian, seorang senior mencari mu." Lou Qinyang, sontak semua anak menoleh.
"Siapa? Dan mengapa?" Wu Xian
"Dia Wen Qiaoling, adik dari Wen Chao." Lou Qinyang
"Mengapa orang orang Wen sangat suka mencari mu." Jin Zixuan segera bangun dan meninggalkan kelas.
"Eh! Tunggu dulu." Wu Xian menyusul nya.

"Ada apa ini?"
"Apakah akan ada masalah lagi?"
"Tidak tau."

Lou Qinyang tampak diam, namun ia memperhatikan gerak gerik Jin Zixuan saat bersama Wu Xian.

"Ataukah.. yang ku fikirkan benar?" Lou Qinyang

"Wen Qiaoling, apa yang kau lakukan di sini." Jin Zixuan
"Ku fikir apa pun yang aku lakukan bukan urusan mu kan." Mata Wen Qiaoling menyimpit tajam.
"Menjadi urusan ku jika kau mencari Wu Xian." Jin Zixuan menatapnya dengan angkuh.
"Mengapa." Alis Wen Qiaoling menukik tajam.

"Kau sedang apa?" Wu Xian muncul di belakang Jin Zixuan, Jin Zixuan mendengus dan memalingkan muka. Wu Xian terkekeh kecil lalu melihat Wen Qiaoling.

"Ada apa mencari ku?" Wu Xian
"Hanya untuk meluruskan kesalahan pahaman kemarin." Wen Qiaoling yang semula tampak berwajah tak bersahabat. Segera tersenyum halus saat melihat Wu Xian.

"Ahh, tentang Wen Chao." Wu Xian
"Aku sudah memberitahu nya bahwa kau adalah murid wilayah kami. Tapi, ia tampak nya melupakan hal itu. Maafkan aku." Wen Qiaoling

"Kau.. apa?!" Jin Zixuan tampak kaget saat mengetahui jika Wu Xian adalah murid dari Wilayah Wen.
"Ya, itu benar. Wu Xian adalah murid dari wilayah Wen ku, kenapa." Wen Qiaoling tersenyum penuh kemenangan.
"Humph, walau begitu kau tidak berhak atas seluruh keputusan nya." Jin Zixuan juga tampak tidak mau kalah.

"Kalian sebenarnya kenapa." Wu Xian melihat kedua nya dengan wajah kesal.
"Tidak, bukan apa apa. Kalo begitu lain kali ayo pergi keluar bersama." Wen Qiaoling

"Tidak bisa, ia akan sibuk dengan ujian latihan tanding pertama nya." Jin Zixuan segera menyela.
"Aku tidak meminta pendapat mu." Wen Qiaoling, Wu Xian menghelang nafas.

"Terimakasih untuk undangan nya, tetapi Zixuan benar. Aku harus fokus dengan ujian pertama ku." Wu Xian.
"Z-zixuan....?" Wen Qiaoling tampak kesal saat mendengar kata itu.
"Em, Jin Zixuan, Zixuan benarkan?" Wu Xian melihat kearah Jin Zixuan, Jin Zixuan sendiri terdiam karna terkejut.

"Hei! Kenapa diam, aku tidak boleh memanggil mu begitu?" Wu Xian
"B-boleh, lakukan saja." Jin Zixuan sedikit menunduk. Wu Xian tersenyum manis.
"Baik, kau akan ku panggil Zixuan mulai sekarang." Wu Xian

"Ini masalah besar!" Wen Qiaoling

TBC !!!

Mengambil Milik ku Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang