22

504 71 7
                                    

"Sebagai seorang manusia, kau terlalu ikut campur urusan Kekaisaran." Tiba tiba suara menggema di langit dan muncullah Qi Rong dengan para bawahan nya.

Qi Rong segera muncul di sebelah kanan Xie Lian. Ia membungkuk sopan kearah Hua Yu.

"Nyonya Hua, permasalahan ini tidak seharus nya di ketahui oleh manusia." Qi Rong
"Kaisar memanggil anda untuk berbicara dengan nyaman." Sambung nya.

"Setelah mengurungku selama puluhan tahun dalam dunia pagoda kecil itu. Kini rencana apa lagi yang ia buat." Pusaran energi tampak muncul di telapak tangan Hua Yu.

"Nyonya Yu, mohon tahan emosi anda. Setelah ini anda akan mendapatkan keadilan yang anda inginkan." Qi Rong membungkuk semakin dalam.
"Bajingan." Wu Xian, Hua Cheng terkekeh mendengar umpatan Wu Xian.

"Cheng'er segera menyatu dengan tubuh mu. Ibu yang akan mengurus ini." Hua Yu
"Baik itu." Artefak di tangan nya tampak melayang. Dan perlahan keluarlah tubuh seorang pria muda. Hua Cheng pun segera melakukan penyatuan jiwa dengan tubuh nya.

"Bagaimana bisa ia terpisah dengan raganya sendiri." Wu Xian tampak membuat pose berfikir.
"Dan, apakah dia akan baik baik saja?" Sambungnya sambil melihat dua bawahan Hua Cheng

"Tuan muda akan baik baik saja. Ia memang sengaja memisahkan antara jiwa dan tubuh nya." Shi Qingxuan
"Humm.." Wu Xian Tampak mengangguk anggukan kepalanya

"Siapa.. yang ingin mati lebih dulu? Majulah." Hua Yu semakin mendekat kearah gerombolan Xie Lian.
"Ibu.. kami tidak datang untuk bertarung.." Xie Lian tampak semakin sedih. Ia sangat menyayangi ibu kedua dan Hua Cheng. Namun, perbuatan ibu nya membuat dirinya juga harus menanggung kebencian yang ada.

"Yang Mulia! Anda tidak perlu tunduk kepada nya?" Qi Rong

'PLAK!'

Sebuah tamparan keras membuat semua orang kaget.

"Itu pasti sakit." Wu Xian

"Siapa yang meminta mu untuk bicara." Tatapan Xie Lian menyorot tajam.
"Fikirkan, jika perang kembali pecah. Pihak siapa yang akan semakin di rugikan!" Xie Lian.

"Manusia! Kau fikir berapa banyak nyawa yang telah pergi karna peperangan terdahulu. Berapa banyak jiwa yang telah mati sia sia! Mereka mati tanpa tau untuk apa mereka berperang!" Xie Lian

"Benar.. perang itu membuat ku kehilangan keluarga dan teman."
"Keluarga ku kehilangan tempat tinggal."
"Aku kehilangan saudara laki laki ku."
"Semua karna perang itu!"

Para murid yang berada di daratan mulai memanas.

"Untuk apa berperang?!"
"Apa yang di perebutkan!"
"Masalah mereka, mengapa para manusia yang harus menanggung nya!"

"Manuisa manusia ini..!" Mu Qing tampak geram. Qi Rong mengepalkan kuat tangan nya.

"Kekaisaran akan memberikan gelar kehormatan bagi anggota keluarga kalian yang gugur dalam perang."

"Hah! Gelar penghormatan?! Kami tidak membutuhkan nya!"
"Gelar tidak dapat mengembalikan nyawa yang telah hilang!"
"Katakan sejujurnya! Peperangan terdahulu, apa yang kami perjuangkan saat itu!"
"Benar! Berikan jawaban mu!"

"Tidak bermoral! Beraninya kau berteriak kepada Yang Mulia Putra Mahkota!" Mu Qing

"Mengapa tidak berani! Keluarga Kaisar adalah keluarga pembawa kematian bagi manusia!"

Ucapan itu membuat Xie Lian semakin menunduk dalam.

"Kalian!"
"Diam!" Bentakan Xie Lian membuat semua orang diam.

Mengambil Milik ku Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang