23

637 78 7
                                    

"Ada apa ini... Mengapa langit tiba tiba berubah merah."
"Apakah bencana akan datang."
"Mama... Aku takut.."

Rakyat wilayah Jiang tampak takut dan khawatir, seorang anak kecil memeluk kaki ibunya karna takut.

"Jiang Fengmian, jika kau ingin kedua anak mu hidup. Segera kosongkan istana Teratai." Suara yang menggema di langit mengejutkan semu orang.

"Siapa kau! Berani sekali menantang wilayah Jiang!" Yu ZiYuan dengan pasukan elit yang melindungi nya. Berada di menara tertinggi istana.

"Siapa aku." Hua Yu bersama yang lain muncul.
"Li'Er! Yi'er! Apa yang kau lakukan dengan kedua anak ku!" Yu ZiYuan sangat kanget melihat kedua anak nya tampak menjadi sandra wanita itu

"Senior Hua Yu, maafkan aku tapi apakah kedua anak ku telah berbuat lancang kepada mu." Jiang Fengmian yang baru saja datang segera membungkuk sopan. Ucapan Jiang Fengmian membuat Yu ZiYuan terbelak. Wanita yang saat ini ia hadapi, adalah wanita terkuat di seluruh wilayah. Bahkan, para dewa pun tak mampu membunuh nya.

"Senior! Mohon lepaskan anak anak saya! Saya akan memberikan segala yang anda inginkan." Yu ZiYuan membungkuk dalam.
"Segalanya? Kalo begitu copot gelar bangsawan dan gelar mu sebagai Nyonya Jiang." Wu Xian muncul dari balik punggung Hua Yu

"Wu... Wu Xian?! Bagaimana bisa!" Yu ZiYuan
"Ek-?! Wu Xian, Jiang Wanyi dan Jiang YanLi tidak terlibat atas segala yang terjadi kepada ibu mu dan dirimu. Semua itu adalah salah ku, ku mohon lepaskan anak anak ku." Yu ZiYuan

"Bisa, berlutut lah untuk keselamatan nyawa mereka. Dan letakan 'mahkota' mu di tanah." Wu Xian

Yu ZiYuan tersentak kaget, begitu juga dengan semua orang yang melihat nya.

"Bagaimana bisa Nyonya Yu melakukan itu."
"Dia adalah wanita yang menyanjung kehormatan nya di atas segalanya. Bagaimana bisa ia meletakan kepala nya di atas tanah."
"Anak anak nya dalam bahaya, apakah ia masih sanggup mempertahankan itu."

Para dayang dan pelayan saling berbisik.

"Wu Xian, sudahlah. Bunuh mereka semua dan Kastil Teratai akan menjadi milik mu." Hua Yu, Wu Xian menggeleng.
"Aku tidak sudi untuk mengotori tangan ku dengan darah mereka." Wu Xian menatap jijik Jiang Fengmian dan Yu ZiYuan.

"Nona, anda tidak perlu bergerak. Kami yang akan melakukan nya." Yin Yu sedikit maju dan membungkuk sopan.
"Tidak, jika mereka ingin mati. Maka mereka harus mendapatkan kematian itu sendiri." Wu Xian.

Jiang Fengmian diam, namun ia melangkah maju sambil mencopot jubah kebanggaan wilayah nya. Dan berlutut di tanah, hal itu membuat semua orang kaget. Dan secara serentak. Semua penjaga, prajurit Wilayah Jiang, para pelayan ikut melakukan hal yang sama.

"Aku Jiang Fengmian mengaku bersalah atas semua hal yang telah terjadi kepada ibu dan diri mu. Aku, memohon kepada mu untuk melepaskan mereka. Mohon belas kasih mu." Jiang Fengmian bersujud di tanah.

Wu Xian mengepalkan tangan nya.

"Mengapa, mengapa dari semua pria. Ibu ku harus jatuh cinta dengan pria seperti mu.  Mengapa aku harus terlahir dari bajingan seperti mu!" Wu Xian berteriak keras.

"Walau ia menderita, ibu ku selalu bahagia. Walau ia tidak di terima, ia selalu tersenyum dan bersyukur atas apa yang ia miliki. Mengapa wanita sebaik dirinya harus bertemu dengan BAJINGAN SEPERTI MU!" Air mata mengalir deras di kedua pipi mu.

"Walau kau mati, nyawa mu tidak akan cukup membayar atas segala luka dan penderitaan nya. Turunkan semua foto dan hiasan keluargamu di dalam Kastil Teratai. Kau.. memiliki waktu 15 menit." Wu Xian melihat nya dengan dingin.

Jiang Fengmian bangun dari sujud nya, lalu melihat para pelayan dan prajurit nya yang masih diam mematung.

"Jika kalian tidak ingin mati, lakukan apa yang di katakan nya." Jiang Fengmian, serentak semua pelayan dan prajurit menurunkan semua hiasan, lukisan yang berhubungan dengan Jiang Fengmian dan keluarga nya.

Semua barang barang itu di kumpulkan di tengah halaman utama. Kini Wu Xian, Hua Cheng, dan Hua Yu duduk di sebuah kursi mewah. Dengan Wu Xian yang menatap malas para pelayan dan dayang yang berlarian kesana kemari mengeluarkan semua hiasan Kastil.

"I-ini adalah barang terakhir." Seorang dayang wanita meletakan kotak perhiasan di atas tumpukan lain nya.

"Kumpulkan seluruh perhiasan, jual itu dan berikan kepada rakyat dan membutuhkan. Jika ada satu Yuan saja yang kau sembunyikan. Maka seluruh keluarga mu akan mati bersama mu." Wu Xian menatap tajam dayang kecil itu.

"B-baik..." Dayang itu dengan segera melakukan tugas nya. Sedangkan keluarga Jiang hanya diam dan pasrah. Saat mereka kehilangan segalanya.

"Siapa yang bertanggung jawab dengan anggaran para pelayan." Wu Xian
"S-saya nona." Seorang pria tua mendekat, dengan kenapa menunduk dalam.

"Pecat 50% dari total keseluruhan para pelayan dan dayang. Beri mereka kompensasi sesuai dengan masa kerja mereka. Kau... Punya waktu 3 hari untuk menyelesaikan itu." Wu Xian.

"B-baik.. tapi jika di kurangi sebanyak itu, maka Kastil akan kekurangan pelayan dan dayang untuk mengurus Kastil." Pria tua itu berkata dengan hati hati.

"Kau tidak perlu khawatir, mereka bisa menutupi seluruh perkerjaan yang ada." Wu Xian menunjuk Jiang Fengmian dengan keluarga kecilnya. Sontak hal itu mengejutkan mereka lagi dan lagi.

"Jika ada pelayan atau dayang yang melayani mereka layaknya tuan. Maka, kalian akan tau akibatnya." Mata Wu Xian menyorot tajam.

"Baik, nona baik." Pria tua itu segera melakukan tugas nya. Wu Xian bangun dari duduknya. Dan mengambil sebuah obor yang sudah menyala.

"Yu ZiYuan, kemarilah." Ia tersenyum mengejek. Dengan gerakan kaku, Yu ZiYuan mendekat. Wu Xian memberikan obor itu.

"Bakar" Wu Xian
"A-apa?" Kaget Yu ZiYuan
"Apa kau tuli." Wu Xian, dengan kaku Yu ZiYuan mengambil obor itu. Ia melihat tumpukan barang barangnya juga seluruh barang keluarga yang mereka pakai.

Pakaian, lukisan dirinya juga keluarga nya. Lukisan kedua anaknya. Barang barang kesayangan kedua anak nya. Bahkan jubah berlambang wilayah Jiang kebanggan dirinya dan suaminya. Ada di dalam tumpukan barang barang yang harus ia bakar. Mau atau pun tidak.

"Apa yang kau tunggu." Ucapan dingin Wu Xian membuatnya tersentak. Ia dengan tangan gemetar menjatuhkan obor itu keatas pakaian pakaian mewah yang mudah terbakar. Dan api seketika membesar. Membakar seluruh barang yang menumpuk menjadi satu.

"Ingatlah kejadian ini seumur hidup mu Yu ZiYuan. Bahwa, roda hidup pasti berputar. Kau yang selalu ada di atas. Saat ini berada di bagian terbawah dari roda itu. Bersyukur atas nama ibu ku, Cangse Sanren!" Wu Xian

"Ingat! Mulai hari ini Jiang Fengmian bersama istri dan keturunan nya akan menjadi pelayan tetap di Kastil Teratai. Dan akan tinggal di bangunan terbelakang kastil. Jika ada pelayan atau dayang yang ketahuan melayani mereka. Kalian akan membayar itu dengan nyawa kalian." Wu Xian, para pelayan menggigil ketakutan. Mereka dengan serentak mengangguk patuh. Yu ZiYuan tampak gemetar.

Jiang YanLi dan Jiang Wanyi terkejut bukan main. Wu Xian telah, melengserkan gelar kebangsawanan mereka dan menghancurkan keluarga Jiang dalam waktu satu hari.

TBC !!!

Waaaaa, apa yang waaaa 🤣
Bakal di up new book loh. Ayo cek cek profil yaaa. Yang belum follow yuk di follow biar gak ketinggalan saat saya up book baru 🥰🥰

Mengambil Milik ku Kembali Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang