Teruntuk Cinderella, upik berbalut abu dambaan setiap dara yang kini di taman surga.
Si penidur perapian yang lama merana, sengsara dan tidak diperlakukan sepantasnya oleh manusia-manusia di sekitarnya. Namun, hidup sang gadis murah senyum itu berbalik kala berjumpa dengan pangeran rupawan yang kaya raya. Sekutip dongeng yang menutup dengan narasi 'bahagia selama-lamanya'.
Bahagia.
Cinderella ini pasti telah berbahagia. Setelah didandani cantik, tak perlu lagi menghawatirkan soal uang. Kini, Cinderella hanya perlu berdiam di istana megah, dengan sekian banyak pelayan yang siap sedia membantunya.
Bahagia.
Cinderella ini pasti tengah berbahagia. Dirinya merasakan eksistensinya kini terlepas dari kekangan dunia pasca apokaliptik yang tiada relevan dengan realitasnya sekarang. Cinderella ini dulunya hanya ingin membeli kosmetik, aksesoris, dan pakaian yang ia suka. Cinderella ini sebelumnya menyemai harap tinggal di hunian yang mewah dan luas, lengkap disertai perabotan yang seiring dengan kemajuan zaman, canggih nan mahal.
Bahagia.
Cinderella ini pasti akan berbahagia. Gadis manis ini tiada lagi perlu bekerja, membanting tulang siang dan malam demi sampah-sampah yang terikat darah dengan dirinya bernama keluarga. Cinderella ini telah muak harus memikirkan orang lain, menumpuk stres, mengikis mentalnya sembari menerima gaji secuil. Akhirnya, tubuh lamanya rusak, jiwanya yang masih sama sudah sakit. Sungguh mengenaskan bila itulah buah dari jerih payahnya.
Dulu, Cinderella ini sering mempertanyakan makna atas sengsara dalam hidupnya. Akan tetapi, kini segalanya tidak lagi berarti. Cinderella kini berbahagia.
Kamu berbahagia.
kini hingga nanti. Selamanya. Sebagai Cinderella yang kamu obsesikan sedari belia. Sebagai cinderella yang dongengnya kamu jadikan tipu daya beserta bujuk rayu atas dirimu sendiri untuk mengatasi sengsara.
Cinderella yang kamu jadikan adiksi.
"Apa salahnya berharap jadi bahagia?" begitulah katamu. Kamu meluapkan dalih untuk berhak mendapatkan semua dalam realitas ini.
Di kehidupan sebelumnya, saat ayahmu yang tidak berguna cuma bisa mabuk-mabukan dan kamu yang bekerja, kamu pikir inilah jalan hidup Cinderella. Saat adikmu yang bodoh cuma menghabiskan hari dengan menyaksikan tayangan sampah di jejaring maya dan kamu yang mengurus rumah, kamu pikir seperti inilah jalan hidup Cinderella. Saat ibumu justru lari dari tanggung jawab, menelantarkan kalian dan kamu cuma menangis dalam senyap, kamu pikir inilah jalah hidup Cinderella.
Setiap sengsara kamu sandarkan sebagai kisah nestapa sang upik abu, kamu ciptakan ilusi bahwa bahagia itu akan datang. Namun, apa yang menantikanmu pada penghujung kemalangan ini? Kamu hanyalah pendusta diri yang berharap keajaiban? Kamu pikir begitukah cara dunia bekerja? Tentang setiap derita pasti akan bergantikan suka cita pada kemudian hari?
Astaga, kamu tidak pernah berhenti membuatku tertawa, Cinderella. Begitu naif, polos dan penuh fantasi. Khas sekali dengan putri-putri dongeng.
Apa katamu? Ah iya, pangeranmu inilah yang membawakan realitas ini padamu. Pangeran tampanmu inilah yang juga datang mengabulkan semua bunga mimpi yang kamu semaikan setiap kali kita berjumpa dulu 'kan? Pangeranmu membawakan taman-taman surga dimana tiada tanding atas nikmat yang tersemat di dalamnya.
Ini adalah surga. Surga dimana kamu dapat menuai mimpi-mimpimu untuk menjadi Cinderella.
Kamu terlihat bahagia saat keluarga tiri menyakitimu. kamu menikmati sihir ibu peri demi mengikuti pesta. kamu terbuai manja saat menemuiku, sang pangeran yang ikut beralih peran demi skenario. Kamu dimabuk asmara saat sepatu kacamu kutemukan dan kita menikah di dalam surga ini.
"Mulai sekarang, kita akan berbahagia...." Ujarmu pada sang pangeran, "ini merupakan akhir yang paling indah, tidak ada happy ending yang lebih baik lagi."
Di dalam benak yang tenggelam dalam sukaria, kamu mendengungkan kalimat penutup dongeng berulang kali.
"Sejak saat ini, Cinderella dan pangeran akan hidup bahagia selama-lama - "
Tapi Uriel, kamu yang kini telah menjadi Cinderella setelah menapak alas neraka bersamaku, apakah masih sanggup berbahagia?
Ayolah, jangan menatapku begitu. Jika rupanya bukan bahagia yang menutup kisah Cinderella, melainkan terputarnya kembali siklus derita, apakah kamu masih mau menjadi Cinderella, Uriel?
***
Prompt Agustus 2023
Tiba-tiba isekai ke dalem dongeng/cerita rakyat (Min 500 kata)
Didedikasikankepada @Blackpandora_Club
KAMU SEDANG MEMBACA
Umbra
Short Story[ANTOLOGI] Umbra, peranakan atas pertemuan yang saling meniadakan. Dalam sepetak Umbra, tergurat himpunan diksi yang terpercik kehilangan arah selepas koma berkepanjangan. Sebuah agregasi berupa penggalan tutur atas upaya penafsiran pesan-pesan ganj...