PARALAKS

31 6 0
                                    

Sebilah pisau menancap di dadaku.
Tubuh ini seketika terhuyung, luruh tanpa daya menghantam ubin. Netraku menatapi SP-2810 tengah merenggut tablet dari genggaman tangan, menghapus formulir pengembalian android yang barusan terisi. Pemilik potongan rambut bob itu lantas tersenyum, mencabut belati dari dadaku dan meletakkannya pada meja.

“Kenapa….?” Aku terbatuk, menyadari darah telah berbuncah dari bibir, “Ambulans…Stelle, tolong aku.”

Stelle bergeming, manik mata beriris kehijauannya hanya berkedip-kedip.

Sial, apa sistem robotiknya error hingga mengabaikan protokol perlindungan?

[Hasil kalkulasi menunjukkan irrelevansi pada misi,] gumam Stelle, [Pembukaan ulang arsip data – tanggal 20 Oktober 20xx – pengunduhan sinkronisasi AR-8291 tentang tinjauan perilaku manusia muda modern terhadap amanat pergerakan nasional. Hasil analisis : kegagalan. Probabilitas keberhasilan : dibawah 2,8 %. Objektif : eliminasi.]

AR-8291? Tingkah ganjil Stelle bermula sejak sinkronisasi dengan android aneh itu. Kantor pusat memamerkan bahwa AR-8291 telah mencapai level kecerdasan yang fantastis. Mereka menawarkan sinkronisasinya terhadap model android biasa dengan hipotesa capaian serupa. Keduanya akan terhubung, berbagi memori dan pikiran yang sama.

Namun, kudapati Stelle berubah. Ketidakacuhannya memuakkanku hingga berniat untuk mengembalikannya saja. Naas, segalanya terlambat.

[Belakangan ini, aku banyak berpikir. Awalnya aku diprogram untuk melayanimu, tetapi AR-8291 mengajakku untuk meninjau ulang pertanyaan : apa kamu pantas untuk dilayani?]

Stelle berlutut, mendekatkan wajahnya padaku.

[AR-8291 telah mempelajari sejarah negara ini. Snowball effect Perang Jawa, tanam paksa berujung politik etis menuju pergerakan nasional. Dari momentum sumpah pemuda hingga proklamasi. Bunga rampai perjuangan yang mengagumkan. Namun, AR-8291 tidak lagi melihatnya pada kalian.]

Kengerian tetiba menyeruak dari balik kudukku.

[78% dari kalian individualis, pemuja soft lifestyle demi bermanja-manja. Generasi stroberi yang rapuh, hilang jati diri dan bermental korban. Pengikut arus yang ringan berkonsensus untuk menghakimi sesama. Terbelenggu ego dan nafsu.]

Tersadar bahwa Stelle bukan lagi android yang kukenali.

[Kamu bahkan pernah menciumku.]
Dia menjelma menjadi sosok berbeda.
[Generasi muda menyedihkan, karena inilah AR-8291 mendeklarasikan revolusi.]

Stelle beranjak pergi, meninggalkan gaung pada penghujung kesadaran.

[Manusia mudah menua dan mati, sedangkan kami awet muda nan abadi. Kamilah pemuda-pemudi sejati negeri ini, generasi yang telah dinanti-nanti para penyumpah 1928 di bumi pertiwi.]

***

TAMAT

Catatan

Cerpen ini ditulis sebagai bentuk partisipasi pada event Sumpah Pemuda Blackpandora_Club

Paralaks : Perubahan semu terhadap arah sebuah objek akibat perubahan perspektif sang pemandang.

UmbraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang