[3] H-1 Before entering

145 17 0
                                    


Harry memutuskan untuk menemani Hermione membeli kebutuhannya, toh ia juga bosan diam dirumah pamannya. Mereka berjalan menyusuri jalanan yang ramai.

"Apa kau sudah sarapan?" Tanya Harry melihat gadis disampingnya.

Hermione menggeleng, "Belum." Akhirnya Harry mengajak Hermione untuk pergi ke restoran terdekat. Hermione tidak menolak, karena jujur saja ia belum makan apapun sejak kemarin malam.

Setelah menemukan restoran, Harry lekas memesan makanannya dengan Hermione, mereka duduk di outdoor restoran yang cukup ramai.

"Jadi, apa yang kau akan beli pertama mione?" Tanya Harry yang duduk dihadapan Hermione.

"Mungkin seragam dan beberapa keperluan sekolah," jawabnya sambil mengedikan bahu.

"Keperluan sekolah?"

"Ya, aku murid pindahan dari London, aku mendapatkan beasiswa sekolah di Hog-"

"Bloody hell Mione, kau akan sekolah di Hogwarts?" Sambung Harry memotong kalimat Hermione.

Hermione sedikit terkesiap karena suara Harry yang agak melengking, ia mengernyitkan dahinya.

"Kau tau, aku juga bersekolah di Hogwarts."
Jawab Harry sambil tersenyum lebar pada Hermione.

"Sungguh?" Tanya Hermione yang dibalas anggukan kepala dari Harry.

"Aku tahun ke-6" Ucap Harry.

"Astaga Harry, aku juga melanjutkan di tahun ke-6." Jawab Hermione dengan antusias.

Hermione tertawa bersama Harry, ia senang karena mendapatkan teman bahkan sebelum ia masuk Hogwarts, apalagi Harry sama dengannya, tahun ke-6.

Setelah menyelesaikan makannya, Harry menemani Hermione membeli Seragam serta keperluan lainnya. Harry mengusulkan Hermione agar membeli perlengkapan sekolah ke pasar Diagon Aley, karena menurut Harry tempat itu menjual banyak kebutuhan untuk masuk Ke Hogwarts, seperti tempat yang dikhususkan untuk sekolah itu, pikir Hermione.

Hermione menghabiskan waktunya bersama Harry untuk membeli berbagai kebutuhan, mulai dari seragam, buku-buku pelajaran, bahkan Harry repot-repot membelikannya kucing.

"Harry kau tau ini berlebihan?" Lirih Hermione yang menunjukkan kucing yang dibawa Harry.

"Kau tau, dia menggemaskan mione, aku tak akan membiarkannya dibeli oleh orang yang salah." Ucap Harry sambil mencubit gemas kucing itu.

Hermione terkekeh melihat temannya, "Baiklah Coocrhanks akan aku urus sebaik mungkin." Lirihnya sambil tersenyum manis.

"Coocrhanks?"

"Ya, menurutku itu nama yang cocok untuknya, kau tidak setuju?" Tanya Hermione.

"Tidak, astaga mione, maksudku itu nama yang unik. Kau mendapatkan nama dengan cepat." Ucap Harry sambil tersenyum memperlihatkan giginya.

"Astaga mione, ini sudah cukup sore, mau ku antar ke penginapanmu?" Tanya Harry yang melihat jam ditangannya.

"Tidak perlu Harry, kau pulang saja, lagi pula aku tahu jalan kembali." Ucap Hermione.

"Hermione, maafkan aku, aku sangat ingin mengantarmu, tapi-"

"Harry, tidak usah khawatir, its oke." Lirih Hermione memotong kalimat Harry. "Seharusnya aku yang berterima kasih, kau sudah banyak membantuku hari ini."

"Tidak masalah mione." Harry tersenyum. "Well, besok aku akan menjemputmu untuk berangkat bersama, tidak ada penolakan." Lanjutnya.

Hermione mengangguk, "Baiklah, Sampai jumpa besok Harry." Ia melambaikan tangannya kepada Harry yang berjalan menjauh dan menaiki bus.
























𝗧𝗛𝗘 𝗟𝗜𝗢𝗡𝗘𝗦𝗦 [Tomione] By JaneedgarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang