[14] Gaze

115 17 2
                                    

Hari ini masih pagi, bahkan aula besar pun masih sepi namun Hermione dengan sengaja datang lebih dulu.

Entah mengapa dua hari sejak kejadian saat bersama Riddle ia hanya ingin menghindar, meskipun dalam hatinya ia sangat ingin pergi ke perpustakaan itu.

Hermione sangat ingin, tapi lubuk hati terkecilnya mengatakan bahwa itu salah.

Toh ia juga tidak tahu apa yang sedang direncanakan Tom Riddle, kenapa ia tiba-tiba berbuat baik padanya?, padahal selama ini tatapan lelaki itu selalu menunjukkan rasa persaingan diantara keduanya.

Ia duduk diujung meja, berniat untuk sarapan lebih dulu dan langsung pergi ke kelas agar tak bertemu dengan lelaki itu

Setelah beberapa menit menyelesaikan sarapannya, ia melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul 06.00 pagi. Yang menandakan para murid sudah bangun.

Karena ia sangat tidak ingin bertemu dengan pemuda bernama Tom-fucking-Riddle, ia lantas bergegas pergi dengan membawa gelas berisi susu untuk diminum selama perjalanan menuju kelas pelajaran pertama.

Aw!!

Susu yang ia pegang tumpah membasahi seragam putih sekolahnya, ia mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang ia tabrak.

Langkahnya yang terburu-buru membuatnya tak memperhatikan jalan yang ia lewati, alhasil dirinya menabrak tubuh seseorang yang sangat ingin dia hindari.

"Perhatikan langkahmu singa kecil."

Tom Riddle melangkah dengan angkuh di sepanjang koridor Hogwarts, jubah hitamnya berkibar di belakangnya seperti sayap burung gagak.

Di belakangnya, para pengikut setianya, Avery, Lestrange, dan beberapa lainnya, berbisik dan tertawa.

Suara mereka bergema di lorong yang sunyi, namun Tom tidak menghiraukannya. Ia terbenam dalam pikirannya sendiri.

"Ayolah Avery, kau selalu menghindar topik mengenai para gadis, apa yang membuatmu seperti itu?" Ujar Lastrange.

"Kalian tidak akan percaya jika dia sedang mengincar murid baru." Ucap Malfoy datar.

"Maksudmu Granger?"

"Kau tahu, Granger itu benar-benar cantik," bisik Avery, suaranya nyaris tak terdengar di antara tawa-tawa Lestrange. "Aku yakin dia akan sangat senang jika dia tahu aku tertarik padanya."

Malfoy tertawa. "Granger bukan gadis bodoh seperti gadis lainnya."

"Kita lihat saja, aku akan membuatnya mengangkang untukku."

Tom berhenti berjalan, tubuhnya menegang. Ia berbalik, tatapan dinginnya menusuk ke arah Avery. "Sebaiknya kau jaga lidahmu Avery."

Avery tergagap, wajahnya pucat pasi. "T-tidak, Riddle. Aku hanya... Aku hanya bercanda."

"Kalian menjijikkan, membahas sex dipagi hari?, sangat menghancurkan moodku." kata Tom, suaranya dingin seperti es.

"Sebaiknya kau cari Nott. Bukankah akhir-akhir ini dia selalu menjauh?" Ujarnya penuh penekanan.

Avery dan Lestrange mengangguk, berbalik untuk melakukan perintah Riddle sebelum membuatnya marah.

Malfoy terkekeh. "Tenang saja, Tom. Kita hanya bercanda. Kau tahu? Kau seperti seorang kekasih yang cemburu."

"Topik yang menjijikkan." kata Tom.

"Yah. Avery dan Lestrange tidak beda jauh. Omong-omong, Morning sex itu menyenangkan." Ujarnya pada Tom.

Tom hanya menatapnya dingin, dari sekian banyaknya pengikut Tom, hanya Abraxas Malfoy lah yang sangat dekat dengan Tom, hal itu karena Malfoy adalah satu-satunya orang yang sudah berteman dengannya bahkan di tahun pertama mereka, itulah yang membuat pemuda Malfoy selalu blak-blakan dihadapannya.

𝗧𝗛𝗘 𝗟𝗜𝗢𝗡𝗘𝗦𝗦 [Tomione] By JaneedgarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang