Sekolah

1.8K 117 5
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡









"Maafyah dek, jadi harus pindah sekolah."

"Gakpapa maa, dari pada kita yang pisah kan?"

"Iya sih, tapi mama gak enak sama adek."

"Gak enak kenapa?"

"Ya soalnya kan udah tingkat akhir, masa harus pindah? Terus adek harus adaptasi lagi, cari temen baru lagi."

Si anak terkekeh, lelaki yang sudah hidup bertahun-tahun bersamanya ini terlihat menggemaskan.

Walaupun usia tidak bisa ditutupi, tapi setidaknya dimata dia, mama adalah makhluk paling sempurna yang dia punya.

"Tuh kan, adek pasti kesel sama mama yah?"

"Enggak kok."

"Tapi barusan adek diem aja."

Tawa pelan mengudara, membuat suasana mobil lebih ramai.

"Hwan gak marah maa, tapi lagi liat makhluk terlucu yang pernah Tuhan ciptakan."

"Apa emangnya?"

"Bukan apa tapi siapa, dan yah... Siapa lagi kalo bukan mama Junkyu tersayang."

Lelaki yang tengah menyetir itu terkekeh, anak semata wayangnya sudah mampu mengubah suasana dengan baik.

"Haduh jadi tersanjung, mau mama tambahin uang jajan nya gak dek?"

"Kalo mau berbaik hati, adek gak bisa nolak maa."

"Hahahaha dasar ah."

Mereka asik mengikuti lantunan lagu yang terdengar, sengaja Junkyu putar untuk membuat semangat mereka berkobar.

Hari pertama anaknya masuk ke sekolah baru, setelah mereka benar-benar pindah rumah karena kerjaan Junkyu.

Yah intinya, Junkyu dipercaya untuk memegang kendali salah-satu anak cabang dari perusahaan tempat dia bekerja.

Karena ini kesempatan yang bagus, akhirnya Junkyu bisa pergi dari tempat yang selama ini memeluknya dengan erat hingga memberikan sesak.

Tempat yang selalu membuat upaya tegar Junkyu gagal, bukan dia tidak lagi mencintai mendiang suaminya, hanya saja... Terlalu sakit dan lelah untuk tetap mengenang semuanya.

Bagaimana tangis nya tumpah kala sang suami pulang sudah tidur dalam peti kayu, tangis Junghwan yang selalu disembunyikan.

Junkyu, tahu itu semua dan dia benar-benar ingin meninggalkan nya. Merelakan walau susah, tapi setidaknya disini. Di kota asing ini, tidak ada hal yang membuat nya ingat pada mendiang suaminya.

"Maa, udah sampe loh."

"Oh? Iya."

"Mama ngelamun apa sih?"

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang