Ugal-ugalan

489 68 5
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡











Karena aksi Jeongwoo semakin ketara ugal-ugalan nya, Junghwan jadi udah gak aneh.

Malahan yang lebih shock orang-orang sekitar mereka, padahal target nya yah Junghwan.

Tapi selama gak ada hambatan, Jeongwoo masih berjuang walaupun ujung-ujungnya digalakin juga.

"Nanti makan dikantin gak Hwan?" Tanya Doyoung yang baru ganti buku paket.

"Iya, kenapa?"

"Mau jajan apa?"

Junghwan mikir, dia ngerasa gak enak sih sedari tadi soalnya Jeongwoo lagi ngeliatin arah dia dengan intens.

Risih diliatin mulu dari pas masuk sampe sekarang udah mau istirahat, Junghwan akhirnya noleh.

"Lo bisa gak sih liat kearah lain?" Dia negur Jeongwoo.

"Lah, mata-mata gue, ya gimana gue dong."

"Tapi lo ganggu, berasa diliatin setan tau gak?"

"Enggak, makanya ayo liatin gue balik."

Mata Junghwan ngebulet, orang-orang yang denger juga ikutan kaget sih.

"Lo ngatain gue setan?"

"Lo ngatain gue setan juga, gue gak sewot tuh."

"Soalnya kan itu emang lo."

Jeongwoo malah senyum, seneng aja dia di notice walaupun pake emosi.

"Dasar ODGJ, malah senyum-senyum."

"Ya kan gue tergila-gila sama lo."

"Fak, Jeongwoo serem kalo udah bucin." Seru salah satu anak perempuan dikelas itu.

"Walaupun emang aneh, tapi dia jadi lebih baik loh. Udah jarang bikin ulah, bolos juga enggak."

"Iya sih, akhir-akhir ini duo itu gak bikin kelas kena omel." Doyoung yang denger omongan temen sekelasnya, ikutan menanggapi.

Terus dia noleh ke Junghwan. "Kamu beneran gak suka sama dia?"

Junghwan natap temennya horor. "Ya kali njir."

"Emang nya kenapa sih? Jeongwoo baik keliatan nya."

"Keliatannya doang."

"Eh, tapi sikap dia sekarang tuh mirip sama dulu, sebelum dia membandel."

Junghwan diem, gak tahu deh dia mau ngerespon apa. Soalnya kan, dia kenal Jeongwoo baru tiga bulanan lah.

"Oke anak-anak, bapak cukupkan sekian. Kalian boleh istirahat."

"Ayo ayo Hwan, keburu rame kantinnya."

"Iya iya, ah elah."

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang