Semberaut

369 53 9
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡













Gak tahu dengan cara apalagi Junghwan meredam gelisah nya, sudah setengah mati dia menahan hal ini.

Tapi tetap gagal, karena semakin lama tangannya berkeringat. Sesekali juga nafasnya tercekat, atau kadang terasa sesak.

Junghwan tahu hal ini akan tiba, tapi yang dia gak sangka adalah perasaannya, harus bagaimana Junghwan menenangkan hati yang kalut dan pikiran semberaut nya ini?

Dia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya, benar-benar tanpa pengalaman.

"Adek, udah siap?"

Junghwan noleh, natap mamanya yang keliatan banget seneng nya. Jadi dengan perlahan, Junghwan sulam senyumnya.

"Udah maa."

"Yaudah yuk, om Jiji sama anaknya udah sampe."

Junghwan ngangguk. "Iya."

Setelah di dalam mobil, tidak banyak obrolan yang terjadi. Junkyu pun terlihat gugup namun masih dengan manik berbinar bahagia.

Berbeda dengan Junghwan, yang malah semakin enggan menghadapi semuanya.

Iyap, semua urusan sekolah Junghwan sudah selesai. Sekarang dia hanya menunggu pengumuman kelulusan, dan karena itulah Junkyu memulai cerita awal untuk kehidupan barunya.

"Adek, geter tuh hape kamu."

"Oh? Iya."

"Ngelamun terus kamu tuh, kenapa?"

"Gakpapa kok maa." Jawab Junghwan.

Ternyata barusan Jeongwoo telepon , terus gak lama pesan singkat lelaki itu masuk.

Jwoo

Kita jodoh deh kayaknya yang

Junghwan senyum pahit, dia membalas pesan pacar nya.

Me

Tiba-tiba?

Jwoo♡

Ya soalnya, kita sama-sama ada urusan keluarga

Me

Namanya juga kebetulan

Jwoo♡

Tapi kalo nanti kita jadi satu keluarga beneran, gakpapa kok
Aku ikhlas



Junghwan udah gak tahu harus nanggepin gimana, rasanya pengen nangis aja.

"Adek, udah sampe yuk."

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang