Aneh

510 71 1
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡











"Waw, Haruto sama Jeongwoo absen nya full loh untuk bulan ini di mapel ibu. Hebat, pertahankan yah."

"Oh iya dong buuu, kan ibunya cantik terusss." Haruto memulai aksinya.

Sedangkan Jeongwoo fokus menatap sosok yang menjadi alasan perubahan nya ini, sampai membuat yang ditatap sesekali bergerak tak nyaman.

"Haaaaah, capek gue buat pura-pura terus Woo. Lo juga, aneh banget gak mau bolos lagi sih?"

Jeongwoo mengabaikan protes Haruto, dia balik fokus sama penjelasan gurunya.

"Oh... Budek lo sekarang?"

"Apa sih to? Dengerin dulu anjir. Barusan kita dipuji, jangan sampe langsung di omelin lagi."

"Dih, dapet hikmah dari mana lo?"

"Hikmah apaan?"

"Ya yang bikin lo berubah gini."

"Bukannya hidayah ya?"

"Emang iya?"

"Heuh tolil."

"Iya gue emang gak sesempurna lo, si pintar kebanggaan pra--"

"Diem to." Seruan dingin Jeongwoo membuat Haruto sadar.

"O-oh sorry."

Jeongwoo gak jawab lagi, dia lebih memilih membenamkan wajahnya pada lekukan lengannya.

"Woo, sorry gue gak maksud.... Oke, gue salah." Akhirnya Haruto memilih diam, niat bercanda nya malah jadi malapetaka.

Jeongwoo, gak suka ada yang bahas hal pribadinya.

"Oke, karena ada tugas pembahasan. Ibu gak mau bikin kelompok, tapi teman duduk kalian dirubah yah." Ucap bu guru.

"Bu." Si ketua kelas mengangkat tangannya.

"Iya, kenapa?"

"Boleh pilih sendiri yah." Pintanya yang langsung jadi pro kontra anak dikelas itu.

"Jangan ah bu, anak-anak cewek pasti pilih-pilih." Salah satu murid laki-laki menolak.

"Iya, mending sama ibu aja deh biar adil."

Kelas mulai ricuh, tapi disaat itu Haruto berdiri meninggalkan bangkunya.

Puk

"Haruto, ngapain kamu?"

"Kata ibu suruh ganti temen sebangku, ya ini saya nurut." Jawab Haruto tanpa ribet.

"Oh? Kamu disini, oke." Doyoung beresin isi tasnya.

"Lo tetep duduk disini sama gue Doy."

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang