"Kalau lu suka sama Faiza, ya di kejar Zan, lu mau diem aja? Keburu Faiza di deketin orang lain kalau kaya gitu."
Perkataan Hanan kemarin terus terngiang dipikiran izan ada benarnya juga, meski baru seminggu Faiza berada di sekolahnya, izan tetap harus waspada sebab ketua kelasnya yang bernama Ezra mulai tertarik dengan gadis itu.
Kalau gue ga bisa jadi pacarnya setidaknya gue harus jadi temen yang selalu ada di sampingnya. tekad izan dalam hati.
Izan sedang memanaskan motornya sembari memperhatikan rumah Faiza, hari ini dia akan mengajak Faiza untuk berangkat sekolah bareng bagaimanapun caranya.
Tak lama izan melihat Faiza keluar dari rumahnya namun setelahnya disusul oleh zika.
"Belum berangkat juga lu Zan," ucap zika dia menyadari keberadaan izan.
Izan hanya tersenyum kaku.
"Belum nih bang," jawabnya.
Zika mengangguk dia langsung menaiki motor, disusul Faiza yang duduk di belakangnya.
"Yaudah, duluan ya Zan." Pamit zika pada izan.
Rencana untuk mengajak Faiza ke sekolah bareng pupus begitu saja, apalagi tadi saat melihat Faiza gadis itu tidak peduli dengan apa yang dilakukan izan, namun dia tidak akan menyerah begitu saja kalau sekarang gabisa berarti besok harus bisa.
~✿"Kamu ga ke kantin za?" Tanya Fatimah.
Selain sera faiza juga akrab dengan Fatimah salah satu perempuan berhijab di kelasnya.
Faiza menggeleng "nggak fat, aku bawa bekal."
"Yaudah aku ke kantin dulu ya, gapapa di tinggal sendiri?"
Di kelas memang cuman ada mereka berdua saja, beberapa ada yang pergi ke kantin dan ada juga yang bermain bola di lapangan.
"Aku bukan anak kecil yang selalu di jagain fat." Kekeh Faiza.
Fatimah hanya tersenyum lalu melenggang pergi meninggalkan Faiza.
Dan sekarang hanya Faiza yang berada di kelas, gadis itu asik memakan bekalnya dan mendengarkan ceramah di hp mengunakan earphone, keuntungan dari sekolah biasa adalah Faiza bisa bebas menggunakan ponselnya tapi tidak saat pelajaran ya, di pondok mana bisa bawa hp ke sekolah kalau ketauan udah pasti diambil dan akan di hancurkan nantinya.
Saat sedang asik mendengarkan seseorang menaruh sebungkus roti di mejanya, Faiza pikir itu adalah Fatimah yang sehabis dari kantin jadi dia tidak memedulikan nya.
"Asik dengerin apa sih?"
Faiza tersentak kaget, di depannya izan sedang tersenyum.
"Izan ngapain disini?"
"Ditanya kok malah nanya balik,"
Faiza tidak menanggapi.
"Nemenin lu emang ga boleh ya?" Kata izan lagi.
Faiza langsung bangkit dari tempat duduknya dan segera pergi keluar kelas mengabaikan izan.
Izan hanya menghela nafasnya kasar
Sesusah itu deketin kamu za.
pelajaran sejarah Indonesia sedang di terangkan, hanya beberapa siswa yang masih mendengarkan selebihnya mereka tertidur seperti habis di dongengkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
FAZANI
روحانياتFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!! Cinta nya izan itu cuman buat faiza dan akan selamanya hanya untuk gadis itu seorang. Disclaimer!!! Fiksi 100% Karya sendiri