(n) ayah, bapak, papi, orang tua
(n) ayah seseorang
==
"Anggep aja, ini farewell party dari gue sama Lalita," ucap bapakku setelah seluruh makanan tersaji di meja.
Dia memesan banyak makanan lewat aplikasi daring. Menatanya di sepanjang meja besar yang ada di dapur Pak Maheswara. Aku terpaksa ikut membantu bapakku menata makanan sambil menjaga jarak. Kalau bosku bergerak ke arahku, maka aku akan bergerak cepat meninggalkan sisinya. Menjauhinya sebisa mungkin dan berusaha mengingat tindakan-tindakannya yang sering membuatku kesal.
"Lo sengaja pengen gue kehabisan kesabaran? Dua jam lagi gue bakal berangkat ke bandara, ngapain lo bikin rusuh rumah gue?"
Sejak aku keluar dari toilet, makanan datang bertubi-tubi. Dikirim oleh para driver ojek daring. Semuanya dipesan bapakku.
"Gue sama Lalita bisa beresin semuanya setelah anter lo ke bandara." Bapakku kemudian menoleh padaku, alisnya naik dua kali. Senyum jail serta mengolok-oloknya tergambar jelas di bibir. Mulutnya kemudian bergerak tanpa suara, tapi entah kenapa aku bisa membaca jelas maksud ucapannya.
Biar Lalita bisa sidak kamar lo, Hes.
Lihatlah, Lalita! Gimana edannya bapak kamu. Jadi berhenti membayangkan yang bukan-bukan bersama laki-laki sakit itu!
"Oke, anggap aja kalian bersihin tempat ini. Tapi makanan segini banyak, siapa yang bakalan ngabisin?"
"Bisa gue take away," bosku menjawab enteng. "Makan, Hes. Demi pertemanan kita yang seindah bunga sakura bermekaran."
Meskipun kalimatnya begitu manis aku bisa melihat bosku bergidik ngeri setelah bicara. Tidak sinkron dengan kata-katanya barusan dan entah kenapa, kontra itu membuat bapakku terlihat lucu.
Sadarin diri kamu, Lalita! Lucu sebelah mananya sih?
Untungnya, kegilaanku dialihkan oleh bunyi pesan yang masuk ke ponsel pribadiku. Ponsel khusus untuk berhubungan dengan anggota keluarga.
Kak Tata
Help me, LalaKak Tata
Gue nggak ada tempat buat pulangKak Tata
Gajian gue baru akhir bulan iniKak Tata
I don't have a penny in my nameKak Tata
☹️🥺Drama apalagi yang dibuat kakak perempuanku malam ini?
Semenjak kemunculannya di perusahaan, aku memang menepati janjiku untuk terus berhubungan dengan dirinya meskipun hanya sekadarnya saja. Membalas pesan-pesannya, menerima telepon dan mendengarkan curhatannya tentang pekerjaan dan --kebanyakan--tentang Bena. Cerita-cerita tentang kecemburuan Bena dan betapa pria itu mencintainya, namun tak luput dari banyak masalah.
Aku tahu Kak Tata melebih-lebihkan tentang perasaan Bena padanya, aku juga tahu ada beberapa hal yang Kak Tata sembunyikan dariku tentang Bena, namun aku lebih memilih bungkam. Karena sekali bicara, maka aku tidak akan berhenti menudingnya dan potensi membuatnya sakit hati jelas besar probabilitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS IN MY RED ROOM
RomanceKupikir pengganti Chief Financial Officer tak jauh beda dari Bapak Aldy. Berusia kurang lebih 50 tahun dan lebih suka sekretarisnya berbau minyak aromaterapi. Realita menjungkirbalik prediksiku karena CFO baru itu masih berusia 34 tahun dan lebih...