10. Batavia Resort and Spa

6.8K 1K 82
                                    

Haaaaiiii... ada yang masih nungguin cerita ini nggak? Jangan lupa vote dan komennya y🤭

Anw, bab hidden party terbaru udah up di karyakarsa loh. Buruan dicek, mumpung ada voucher diskon buat bab itu.

Selamat membaca🥰😘

===

Resort
(n) a place that is a popular destination for vacations or recreation, or which is frequented for a particular purpose.

Spa
(n) a mineral spring considered to have health-giving properties.

==

Besoknya lalu besoknya lagi dan seterusnya, bapakku kembali bersikap biasa saja. Seakan tidak pernah ada obrolan intens beberapa malam lalu. Sikapnya seolah menunjukkan bahwa malam itu, dia hanya penasaran. Dan begitu semuanya terjawab, dia kembali lagi kesetelan pabrik. Fokus hanya pada pekerjaan saja.

Aku sendiri tentu sangat suka dengan situasi ini. Bebas dari tuduhan bapakku dan bisa kembali menjalani aktivitasku seperti biasanya. Lega karena papa tidak akan pernah tahu hal gila yang kulakukan di belakang punggungnya.

Bapakku : Lalita,

Bapakku : Rapat dengan divisi pemasaran ubah ke jam empat sore.

Bapakku : siang saya akan ke Batavia resort and spa.

Bapakku : sekalian kita makan siang di sana. Reservasi untuk 2 orang.

Bapakku : kamu dan saya.

Pesan dari bosku masuk jam sepuluh malam, ketika aku bersiap untuk masuk ke dalam selimut. Sudah jadi makanan sehari-hari yang namanya perubahan jadwal mendadak begini. Dulu saat bekerja di bawah Pak Aldy, kuantitas pengubahan jadwal malah lebih parah.

Kantukku telah minggat pergi setelah membaca pesan dari bosku. Bukan karena tugas tambahan yang sering datang seperti jaelangkung melainkan  orang yang harus kuhubungi selanjutnya adalah pria yang beberapa minggu terakhir mampu membuat fungsi kerja jantungku tidak seperti biasanya.

Dan menelepon langsung padanya adalah sebuah keharusan. Karena ini urgensi. Aku harus segera melaporkan bahwa divisi pemasaran siap rapatnya dipindah ke jam empat, bukan? Bapakku menunggu kabar secepatnya.

Dengung suara di ponselku berhasil membuat jantungku meloncat-loncat. Di dengung kelima, teleponku tersambung. Suara di seberang menyapa.

Demi bosku yang mainnya kejauhan, bahkan suara crush-ku sangat enak didengar lewat ponsel. Cocok sekali untuk sleepcall.

"Untuk meeting besok dengan divisi pemasaran, Pak Dirgantara minta diganti ke jam empat sore," terangku mengutarakan maksud setelah basa-basi singkat dengannya.

"Oke, nanti akan saya teruskan ke grup divisi pemasaran." Bahkan di telepon saja suaranya begitu ramah.

Suaranya masih terdengar bersemangat, seakan dia belum berada di ranjangnya untuk tidur. Membuatku membayangkan bahwa pria itu tengah duduk di depan layar komputernya, sibuk dengan pekerjaan. Atau tengah berselancar di internet memilih tiket pesawat untuk acara pelesiran.

Aku tahu beberapa hal tentangnya. Selain terhubung dengannya di dunia kerja, aku juga terhubung dengannya di media sosial. Aku mengikuti akun instagram miliknya--meskipun dia tidak mengikutiku balik. Dari sana, aku bisa melihat foto-fotonya yang tengah berada di negara lain.

"Maaf ya, Pak. Ganggu banget malam-malam begini."

Suaranya terdengar ramah ketika memberiku jawaban bahwa dirinya tidak ada masalah dengan teleponku. Dia juga menambahkan keterangan tentang dirinya yang belum tidur. "Saya lagi sama temen-temen saya."

BOSS IN MY RED ROOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang