03 || Refleks

5 2 4
                                    

Buruan yang kelompok kami incar tertembak dengan terdengar suara senapan dari jauh. Buruan itu diseret dengan sebuah tali dengan cepat, entah bagaimana itu bisa terjadi. Gin dan rombongan tidak melepaskan mangsa mereka dan mengikuti ke arah rusa itu diseret. Beberpa meter dalam pengejaran, tidak terlihat lagi rusa itu setelah cepat terseret. Namun, rombongan Gin melihat sebuah pondok besar yang bahkan dapat ditinggali oleh beberapa orang.

====

Kami terus berjalan masuk ke dalamnya. Aneh sekali, tidak ada apa-apa di sana, hanyalah rerumputan jerami serta sangat berantakan tidak terurus. Jelas sekali tempat itu sudah lama ditinggalkan. Namun, yang aneh adalah, mini goblin yang mirip seperti anjing ini terus mengelilingi tepian dari ruangan kosong itu. Dia mengeluarkan suara yang logatnya seperti anjing menggonggong.
Salah satu senior mendekat, lalu mulai menggeladah tempat itu. Ternyata oh ternyata, tempat itu diketahui bahwa adalah tempat ruangan rahasia. Tanpa berbasa basi, langsung saja sang senior mendobrak pintu itu. Kemudian, terlihat sebuah ruangan rumah di dalamnya dengan penerang sihir hampir serupa dengan yang ada di tempat gua goblin.
Sangat mengejutkan sekali, itu adalah manusia. Benar, aku tidak salah! Aku melihat manusia. Entah kenapa para senior tersenyum seperti melihat mangsa. Secara spontan, aku sadar bahwa di saat sekarang ini, kami adalah rombongan jahat. Akan tetapi, goblin itu ada dua tipe jika ditinjau di dalam game yang pernah aku mainkan dengan teman-teman. Ada goblin yang lemah, tapi juga ada yang bahkan sangat kuat, tergantung pemain apa yang menghadapinya. Aku di belakang hanya mengamati. Dilihat dari jumlah pun kami menang banyak. Ditambah lagi perempuan. TIDAK! Ini situasi berbahaya, mereka berdua dalam bahaya!

=====

Jumlah Gin bersama tiga teman sekelasnya serta mengikuti 4 senior plus mini goblin. Sekuat apapun ini tidak seimbang sekali.

=====

“Mundur kalian! Atau akan aku tembak!” Perempuan itu berteriak kepada kami dan keadaan kakinya dipeluk gemetaran oleh seorang anak kecil. 
Oh tidak, ini tidak akan baik, aku tidak kuat dengan situasi ini. Mini minion tiba-tiba saja bergerak cepat ke arah perempuan itu untuk menyerang dan …

DOR!

Mini goblin itu mati seketika, tembakan itu tepat mengenai kepalanya. Namun, hal gawat lain yang aku yakin si perempuan tidak siap dengan jeda itu untuk mengelak atau bahkan menyadari serangan panah dari seorang senior dengan memakai kekuatan mode menghilangnya. Hanya kami para goblin yang dapat melihat jurus menghilang tersebut. Sebenarnya tidak menghilang juga, akan tetapi seperti bunglon, yang masih terlihat samar-samar. Panah itu siap di lepaskan. Aku yakin senior ini pasti akan membunuh perempuan itu.

PLASSH

Panah itu tiba-tiba patah, lebih tepatnya dipatahkan. Siapa itu? Oh tidak, itu aku. Apa yang kulakukan? Tanganku bergerak begitu saja. Dengan begini situasi menjadi 2 melawan 7. Ini gawat!

====

“Hey anak Magang, apa yang kau lakukan?” Seketika tangan Gin melayangkan dan menyayatkan pedangnya pada 3 teman sekelas yang magang bersamanya. Sedangkan 4 senior lain bersiap memberi pelajaran kepada Gin.

DOR!

Kali ini di pemanah tertembak, sisa 3 untuk dihadapi. Empat yang terluka tidak mengalami luka yang mematikan, tapi mereka semua sedang menahan sakit. 3 senior Gin tersebut mengenakan senjata tombak, dan 2 sisanya pengguna pedang sepertinya. Pedang dilayangkan, sekarang Gin beradu pedang dengan salah satu seniornya itu.

Yang lain siap menyerang dengan tombak Gin, perempuan penembak jitu itu membantu dengan menembakkan pistolnya kepada sang penyerang itu. Sayangnya tembakan itu berhasil ditangkis oleh goblin satu lagi yang berpedang.

“Tembakan Mana, ya? Boleh juga. Tapi aku saja cukup untuk menghabisimu! Dagingmu pasti sangat lezat, manusia!” ucap goblin yang menangkis senapan itu.

Sedangkan Gin berhasil lepas dan menghindari dari serangan tombak itu. Gin diserang berhasil menghindar, lalu menebas punggung goblin satunya yang siap menebaskan pedangnya ke perempuan berpistol shutgun itu.

“Arrgh!” jeritnya. Satu yang paling agresif ke perempuan itu mundur, tersisa dua seniornya. Posisinya sekarang Gin yang seorang goblin itu, berada di sisi si perempuan yang merupakan seorang manusia itu.

“Cukup, kita mundur dulu!” Dua rekannya yang padahal siap akan memberi serangan yang bisa saja mematikan untuk Gin dan dua manusia itu. Untungnya yang paling agresif itu adalah ketua dari senior-senior Gin itu, sehingga yang masih berdiri menghentikan niat untuk menyerangnya.

“Kau cukup berani melakukan ini, huh? Pengkhianat! Kau akan diburu dan hidup menderita, penuh terror selanjutnya bocah Magang tidak tahu diri!” Gin dihardik habis-habisan.
Gin cukup ngos-ngosan di sana. Entah anugerah apa yang membuatnya dapat melakukan semua itu. Padahal saat sekolah dan latihan berpedang pun dirinya tidak mampu melakukan semua itu, bahkan mengalahkan dan menghindari serangan dari senior yang berpengalaman.

Setelah itu semuanya mundur dan menyisakan Gin yang seorang goblin di sana. Senapan itu mengarah tepat di kepala Gin sekarang. Melekat dan siap membunuh Gin dengan satu tarikan pelatuk.

“Apa ini? Kau ingin menyantap kami berdua? Cukup serakah,ya?!”

“Haha, bisakah kau menurunkan ini? Sangat menakutkan kau tahu. Aku perlu bernapas. Bolehkah aku sedikit bercerita?”

“To the poin saja!”

“Aku adalah—“ Hanya itu yang berhasil dijelaskan Gin. Sebuah jarum baru saja tertancap di kakinya. Dia seketika jatuh pingsan.

Di rumah itu, Gin terikat tali. Gin yang tersadar melihat perempuan dan bocah laki-laki bersamanya sibuk menyiapkan sesuatu.

“Kalian sedang apa?”

“Kami sedang menyiapkan jebakan. Kau sudah bangun?”

“Kau yang membuatku pingsan?” tanya Gin.

“Begitulah, kami punya banyak ramoan untuk membius buruan kami,” jelas anak kecil itu.

“Harley, cukup berbicara dengan makhluk itu. Kita hanya perlu menjadikan dia umpan, lalu kita akan membasmi goblin itu di sini semuanya.”
“Hahahahah!”

Gin tertawa begitu saja.

“Hey umpan tamak! Kau akan mati, kenapa kau tertawa?”

“Tidak, usaha kalian akan sia-sia. Banyak sekali goblin yang jauh lebih kuat di sana. Dan jumlahnya tidak main. Selagi bisa sebaiknya kalian lari. Usaha kalian sia-sia.”

“Kak Lesley, gimana ini?” tanya bocah laki-laki.

Diketahui sudah nama mereka berdua. Mereka adalah Lesley dan Harley. Desain karakternya mirip seperti yang ada di mobile legend ya. Tapi si Harley ini tidak mengenakan topi dan tidak memiliki kekuatan.

“Bagaimana kalau kita lari bersama, pergi jauh dari tempat ini? Aku menarik dengan dunia ini, bahkan tidak kusangka ada manusia di sini.”

“Ternyata kau benar harus dibunuh sekarang, ya. Kalian begitu sangat inginnya memakan daging manusia?!”

“Tidak bukan begitu maksudku, Nona. Anggap saja ini situasi kita sama yang akan diburu. Berpisah pun percuma. Lebih baik kita bersatu. Kau dengan senapanmu. Aku dengan pedangku. Bagaimana?” usul Gin. Sedangkan dalam hatinya melanjutkan, ‘Walau kemaren hanya kebetulan, tapi bertarung jarak dekat dan menjadi umpan pun tak masalah. Aku yakin dia akan mengenai sasaran. Dari pada terikat seperti ini.

Beberapa saat kemudian, setelah melakukan diskusi dan mendapat kesepakatan, kini mereka bertiga siap meninggalkan wilayah itu dan bergegas untuk pergi dari sana. Namun, ketika hendak keluar persembunyian, membuka pintu tersembunyi itu, panah melesat membuat Gin membatalkan untuk membuka pintu tersebut waktu itu. Keberuntungan masih berpisah kepada Gin. Sepertinya tempat itu sudah dikepung oleh pasukan goblin. Mereka sudah terlambat untuk melarikan diri.  Selanjutnya bagaimana hal yang akan terjadi?

The Green Of FiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang