Gin mulai menjelajahi hutan. Sesekali dia mencoba menggunakan kekuatannya dengan logika keinginannya untuk menghilang dan tidak terlihat. Ternyata hal ini cukup ampuh sehingga membuat dirinya yang sekarang bisa menggunakan kekuatan menghilang itu dengan sadar atau sengaja.
Di hutan dia melihat beberapa buruannya. Dia memutuskan untuk mengincar satu. Sebisa mungkin, sebelum mendekati, Gin tidak menggunakannya. Hal itu dilakukan karena dia tidak ingin kalau dirinya nanti kehabisan energi yang belum begitu dia pahami. Mengenai resiko ataupun batas maksimal waktu penggunaan, dia benar-benar belum mengetahui soal itu. Maka dari itu, setelah dirasa cukup dengan dengan salah satu yang sudah sangat dekat beberapa meter dengannya, Gin menggunakan kekuatannya. Namun, tiba-tiba saja sesuatu datang dengan cepat ke arah buruannya tersebut. Tidak ingin buruannya diambil, Gin mencoba menghentikan sesuatu tersebut menggunakan pedangnya.Tanpa sengaja, di sana terjadi benturan yang sangat kuat. Pedan Gin ternyata beradu dengan sebuah tombak dari sesosok monster berkepala banteng. Tubuhnya cukup berotot seperti manusia pada umumnya. Gin menyadari nama sosok yang ia hadapi itu. Sesosok makhluk mitologi minotour. Gin menahan sekuat tenaganya, tapi dirinya malah terhempas ke tanah, menghimpir rusa yang diburunya tersebut.
Ketika terhempas, untungnya tangan Gin masih kuat menahan serangan tersebut. Kini Gin terlihat kembali. Walau dia sudah cukup mulai memahami cara kerja kekuatannya itu, tapi kondisinya dalam keadaan tidak baik.
“HAH, Dari mana kau muncul. Kau yang menghalangiku?” tanya minotour itu.
Lalu Gin balas bertanya, “Apa kau seorang minotour?”
Dia menjawab, “Ya itu aku. Aku keturunan orang itu. Terlebih lagi, kau belum menjawab pertanyaanku!” Telinganya Nampak keluar asap dan wajahnya yang orange kecoklatan terlihat merah. “Lupakan, aku akan menghabisimu! Kau sudah menghambat perburuanku! Aku sangat lapar sekali sialan!” Monster itu langsung kembali menyerang Gin yang baru saja berdiri kembali. Benturan terjadi bertubi-tubi. Bahkan Gin merasakan bahwa pedang yang dipegangnya bisa saja segera patah, atau bahkan tangannya yang patah merasakan sakitnya tiap hempasan palu itu.
“Habis kau!” Kapak di ke ataskan seakan itu adalah serangan penutup yang cukup dahsyat.
Di saat itu, Gin mengaktifkan kekuatan menghilangnya. Seketika Minotour itu terkejut. “Hah, apa kau mengguanakan semacam trik perpindahan cepat? Huh?!” Dirinya melihat ke sekeliling, waswas terhadap serangan yang akan datang. Minotour tersebut melihat di sekitar mencari keberadaan dari Gin.
PSSSK!
Perut monster itu tertusuk. Gin menancapkan dari arah dimana dia tepat berdiri sebelumnya. ‘Dia sepertinya salah paham kalau kemampuanku adalah perpindahan, bukan menghilang. Hoki nih.’
Setelah itu, rusa yang terhimpit tadi ternyata masih hidup walau napasnya cepat dan tubuhnya mungkin saja mengalami luka dalam yang keras setelah menjadi bantalan Gin untuk menahan serangan mendadak minotour itu.
Akhirnya, Gin berhasil membawa 2 buruan menuju ke tempat pohon agung sakaligus.
Gin tidak mengetahui berapa lama dia sudah pergi, waktu 6 jamnya entah lewat atau tepat dia tidak mengetahuinya. Gin sampai dan melihat bahwa Lesley sudah sadar dan pulih beserta Harley sudah duduk santai di sana menunggu kedatangan Gin.
“Lihatlah, kau benar-benar tamak. Aku dengan dari Harley kau hanya disuruh untuk membawa seekor rusa hidup. Tapi kau membawa makhluk lain dan siap menyantapnya?” ujar Lesley.
Gin cukup jengkel di sana. “Kau rewel sekali kalau sudah sadar ya. Sebentar, kalau Lesley sudah pulih, lalu rusa hidup ini untuk apa?”
Setelah pertanyaan terlontarkan kembali keluar aura dari pohon tersebut yang membuat sosok wajah muncul kembali. “Kau kembali satu jam sebelum jam 6 paling lambat yang ditentukan. Kau cukup memenuhi syarat. Lantas untuk apa ras kepala banteng itu kau bawa juga kemari?”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Green Of Fires
FantasíaSuatu hari, Gin dan kawan-kawan pergi mengendap merayakan hari kelulusan tamat SMP, bersama teman-temannya di suatu pantai. Situasi saat itu, semua orang tidak boleh keluar rumah seharian, termasuk petugas keamanan. Di pantai, tiba-tiba ada satu me...