Biasakan jangan langsung baca ending. Baca dari awal, biar tau alur ceritanya kayak gimana.
Sebelum baca lebih lanjut, jangan lupa follow wattpad @tiarahmstn
Vote dan kasih komentar disetiap bab.Follow instagram @hmstn_31
@its.story03
Tiktok @wp_tiarahmstn
@trhmstn***
Malam itu Asya telah kembali pulang ke rumahnya, ia berbaring telentang diatas kasur seraya melihat ke atap plafon rumahnya, seketika Asya masih teringat terhadap perkataan Andrew hari itu."Duhh, kok gue masih kepikiran ya, sama perkataan Andrew. Masih gak nyangka Andrew ngomong begitu didepan si tetangga julid itu," ucap Asya.
Tak berapa lama kemudian, mamanya Asya datang mengetuk pintu kamarnya Asya.
"Tokk.. Tokk.. Tok..."
"Iya, masuk aja Ma," sahut Asya dari dalam.
Mama duduk disamping Asya dan mulai membahas pembicaraan mengenai Andrew.
"Sya, Mama mau tanya. Ini kalian udah mantap banget mau nikah besok pagi?" tanya mama, ia masih tak habis pikir dengan ucapan Andrew tadi.
"Iya, kayaknya begitu Ma. Kenapa emangnya Ma? Apa menurut Mama Andrew itu cowok yang gak baik? Gakpapa kok Ma kalo gak direstuin. Asya nurut aja sama keputusan Mama," jawab Asya.
"Enggak, maksud Mama itu apa gak mendadak banget, kalo besok pagi acaranya? Kalo masalah direstui atau enggak itu, Mama udah kasih restu. Mama lihat, dari cara dia berbicara dan sikapnya yang tegas itu, menunjukkan kalo dia itu cowok yang bertanggung jawab. Dan cocok buat mendampingi kamu," balas mama.
Mendengar perkataan mamanya tersebut, Asya tersenyum puas, ia merasa apa yang dikatakan mamanya itu, benar adanya. Andrew adalah so sok laki laki yang ia cari selama ini.
"Gak mendadak kok Ma, insyaallah kita berdua udah siap," Asya sudah mantap terhadap pilihannya.
"Hm, ya sudah kalo begitu. Jangan tidur larut malam ya. Oh iya, si Vani jangan lupa dikabarin, takutnya dia tambah berkecil hati lagi sama kamu," sambung mama.
"Iya. Pasti dikabarin kok Ma," balas Asya tersenyum.
Ketika Asya hendak ingin memberi kabar mengenai hari pernikahannya pada Ranti dan Vani, tiba tiba ada satu notifikasi pesan masuk dari Andrew, yang membuat Asya salting brutal.
Asya memukul mukul gulingnya, tersenyum kegirangan setelah membaca pesan Andrew tersebut.
"Bener bener ya nih orang, bisa banget bikin gue senyum sendiri."
"Nah kan, gue jadi lupa mau ngabarin Ranti," sambungnya.
Asya pun mulai scroll sosial medianya dan mencari kontak Ranti. Ia lalu mulai menelepon sahabanya, Ranti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya Andrewansyah
Fiksi Remaja# Follow Dulu Sebelum Membaca⚠️ Definisi hidup lagi capek capeknya, tapi lo punya support system yang selalu ada buat lo. Dijodohin karena fitnah ✖️ Dinikahin mendadak biar gak kena fitnah lagi ✔️ "Saya terima nikah dan kawinnya Asya Aurelia binti...