NURA | [GxB]

Keno

Di smp tempatnya mengajar, Keno terlihat sedang merapikan meja-nya, saat dia sedang fokus menata buku-buku yang  berserakan, seseorang memanggilnya.

"Pak ken." Keno yang mendengar ada seseorang yang memanggilnya pun berbalik. Mendapati seorang siswi yang wajahnya terlihat dipenuhi oleh luka, rambutnya juga sedikit acak-acakan.

Keno yang melihat itu pun terkejut, pasalnya siswi tersebut adalah muridnya, tentu dia tidak mau jika murid-muridnya terluka.

"Siapa yang ngelakuin ini?"

"Lena sama wanda pak.." Saat keno akan menjawab, siswi itu tiba-tiba menangis.

"hiks.. saya takut pak.." Keno yang panik, mencoba menenangkan siswi itu.

Keno mengelus kepalanya, sedikit merapikan rambutnya, lalu tersenyum tulus.

"gapapa, kamu berani bilang ke bapak itu udah bagus."

"tenang aja oke?" Siswi itu mengangguk.

---------------------------------------

Di kelas, Keno memperhatikan suasana kelas yang nampak sepi.

"Kerjakan tugas di bor ini, dan..,"

"Lena sama wanda ikut saya, cepet."

Kedua siswi yang nama nya terpanggil pun hanya menurut dan mengikuti Keno, mereka tidak tahu apa penyebabnya.

--

Keno membawa mereka berdua ke ruang guru,

"Lena, winda."

"Kalian masih membully?" Kedua siswi itu terdiam, ketahuan ternyata.

"Maaf pak.."

"k..kami janji ini yang terakhir..!"

"Bapak bisa aja percaya, tapi."

"Kalo bapak nyuruh kalian minta maaf ke Sena kalian mau?"

Dengan terpaksa kedua siswi itu menjawab, "m..mau pak.."

"Yasudah, kembali ke kelas, jam istirahat langsung minta maaf ke Sena."

Kedua siswi itu mengangguk, lalu pergi meninggalkan ruang guru.

------

Jam istirahat, terlihat Keno yang sedang fokus terhadap laptopnya, saat dia tiba-tiba merasakan ada seseorang yang berada didekatnya.

Keno melirik ke samping, melihat tangan yang mendorong sebuah susu stroberi dan roti, saat Keno melihat keatas, Keno melihat Sena. Siswi yang mengadu tadi.

"Bapak, ini buat bapak."

"Anggep aja ini ucapan terimakasih dari saya, Lena sama wanda udah minta maaf."

"Makasih ya pak!" Sena tersenyum,

"Iya, makasih juga makanannya."

Saat tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka, Sena tiba-tiba berbicara..

"Pak, saya masih belum ngerti materi yang tadi bapak tulis di bor."

"Boleh tolong ajarin saya pak?"

"Hmm, yaudah tunggu aja di perpustakaan."

"Oke pakk."

**
----

Nura terlihat frustasi melihat tumpukan tugas di mejanya, dia terus-menerus menghela nafas dan berdecak.

Lalu seorang karyawan menghampiri Nura dan meletakkan segelas teh di meja Nura.

"Minum teh yang masih anget.. enak loh, hehe."