bonchap

820 34 3
                                    

Happy reading
-
-
-
-
-
-
-

"AGHH SIALAAAANNNNNN!!!"

"heh."

"e- eh.. mama.. hehe.." Ruby yang tiba-tiba didatangi oleh Nura pun panik, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"kenapa si?"

"Ini lohh, susah banget nyisir rambut tuh!"

"haduh, kayak anak kecil aja."

"aku emang anak kecil.."

"Ngga, kamu udah 17 tahun." Nura mulai menyisir rambut Ruby dengan perlahan dan hati-hati.

"adek aku kapan lahirnya ma?"

"gatau lah, gimana kata tuhan aja." Jangan salah paham terlebih dahulu, meski Ruby menanyakan kapan calon adiknya lahir, orang yang mengangdung tetaplah Keno.

Bagaimana bisa? Takdir nya begitu.

"Ruby."

"Ya?"

"Kamu punya pacar?"

"hmmm kenapa? mama penasaran yaaa.."

"udah lah, ini udah selesai nyisirnya,"

"Sana pergi, ntar telat."

"hehe iyaaa." Ruby memeluk Nura sebentar lalu berlari keluar rumah.

Nura hanya bisa tersenyum melihat perilaku anak gadis pertamanya itu, walau umurnya sudah menginjak 17 tahun, namun dia masih saja bersikap seperti anak kecil,

Di depan Nura dan Keno saja.

-

Singkatnya, Ruby sampai disekolahnya, saat dia baru saja turun dari mobil tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya.

"ubyyyyy!!!!!"

"apaan, kalem.. kalem na.." Ternyata itu adalah teman Ruby yang bernama anna, namun sepertinya dia berusaha menyampaikan sesuatu yang sangat penting kepada Ruby.

"itu.. si.. haah..hahh.." Anna ter engah-engah, dia terus saja mengambil nafas dan membuangnya, itu membuat Ruby sangat geram dan penasaran dengan apa tujuan dia sebenarnya.

"apa? cepetan ngomong."

"di belakang sekolah.. si.. Abel..!!"

"di gangguin geng nya si-.." Setelah mendengar nama abel , Ruby secara tiba-tiba langsung meninggalkan Anna dan berlari kedalam gedung sekolah.

Tentu saja untuk menuju halaman belakang sekolah.

"anjirr!! ditinggal..!!" Anna yang bingung pun secara spontan berlari mengikuti Ruby yang jaraknya sudah cukup jauh.

-

Saat sampai di halaman belakang sekolah, Ruby melihat hal yang membuatnya tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Sekelompok laki-laki yang terlihat sedang mengganggu dan menghina seorang siswa yang nampaknya mempunyai suatu hubungan dengan Ruby.

Jika tidak, kenapa Ruby bisa begitu marah?.

Karena amarahnya sudah hampir meluap, Ruby secara tidak sadar menghampiri sekelompok siswa laki-laki yang sedang melakukan penindasan itu, lalu melayangkan pukulan ke salah satu siswa laki-laki yang menjadi 'ketua' di kelompoknya.

bugh

bughh

Ruby melayangkan pukulan tepat diwajahnya, kondisi wajah ketua dari sekelompok siswa laki-laki itu kini sangat parah. Hidungnya mimisan, memar, dan lecet.

NURA | [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang