🌼Happy Reading🌼
Setelah memenuhi panggilan alamnya yang sangat mendadak, sekarang Sofia berdiri di depan sebuah ruangan. Kantor sekolah SMA Clavierre sangat megah dan mewah, ini seperti kantor direktur perusahaan. Sofia berdiri di depan sebuah meja kaca dan ada seorang guru di hadapannya.
"Sofia Irena, ya?"
Sofia mengangguk sopan.
"Ayo, Bapak antar ke kelas."
Sofia berjalan di belakang guru yang dia ketahui bernama Bapak Kuntoro, nama yang terdengar unik, beliau memiliki wibawa dan kharisma yang kuat, Sofia tidak yakin jika wali kelasnya ini sudah berusia paruh baya, melihat penampilannya begitu modis.
Tidak ada percakapan di sepanjang koridor yang telah sepi itu. Sofia hanya diam sembari memainkan tali ranselnya, dia hanya berucap dalam hati 'Sekarang, aku menjadi bagian dari SMA Clavierre'.
Keinginan Sofia untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMA sebenarnya telah sirna, setelah dia mengikuti Abbas, dia berpikir jika ilmu tidak harus didapat di sekolah. Bekerja di tempat Abbas, membuat Sofia mendapatkan ilmu yang tidak dia dapatkan di sekolah.
Di samping ilmu bela diri, Sofia juga mendapat ilmu pengetahuan umum dan ilmu dasar yang biasa diajarkan di sekolah. Sofia merasa tidak rugi menekuni pekerjaannya.
Langkah mereka berhenti di kelas XII IPS 3, embusan napas keluar begitu saja dari mulut Sofia, hal itu disadari oleh Pak Kuntoro. Sebelum memasuki kelas, Pak Kuntoro berbalik melihat Sofia, lelaki dengan umur lebih tua dari Sofia itu tersenyum. "Jangan takut, jangan gugup. Bapak sampai bisa dengar helaan napas kamu tadi."
Sofia hanya tersenyum kaku.
"Selamat pagi, semuanya!" sapa Pak Kuntoro begitu memasuki kelas.
"Hari ini kita kedatangan siswi baru." Pak Kuntoro kemudian melihat ke arah pintu, "silahkan masuk."
Mendengar ucapan Pak Kuntoro, Sofia mengeratkan genggamannya pada tali ranselnya. Berjalan memasuki kelas.
Semua pasang mata kini melihat ke arahnya dengan berbagai arti. Sofia bisa melihat tatapan kagum sampai tidak suka yang tengah mereka lontarkan ke arahnya.
"Silahkan perkenalkan diri kamu."
Sofia menarik napas sebelum berucap, "Perkenalkan, saya Sofia Irena. Senang bertemu kalian semua."
Bian memberi kode lewat matanya pada Andreas, dia juga berucap tanpa suara dengan bibirnya. "Bukannya dia bodyguard lo?" Kurang lebih seperti itu.
Andreas diam dan hanya mengangkat kedua alisnya.
Baron berbisik kepada Andreas. "Kaku banget kayak robot."
Andreas mengangkat sebelah sudut bibirnya, sembari memandang Sofia yang masih berdiri di hadapan papan tulis. Beberapa kali keduanya sempat bertemu tatap dalam diam.
Setelah perkenalan singkat itu, Pak Kuntoro menyuruh Sofia untuk duduk di sebelah siswi bernama Billa.
Sedari tadi Ervin tidak mengalihkan pandangannya dari Sofia, bahkan ketika gadis itu telah duduk di tempatnya. Entahlah, Ervin merasa tertarik untuk selalu memperhatikan murid baru yang terlihat misterius itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofia's Mission
Teen Fiction(ON GOING) *Cerita yg asli hanya ada di WATTPAD* *** Sofia Irena mendapat misi menjadi bodyguard seorang Andreas Sanjaya. Lelaki tampan yang terkenal pembuat onar, Andreas terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Karena status keluarganya, Andreas t...