🌼Happy reading🌼
Seorang gadis dengan setelan serba hitam terlihat melintasi lorong bangunan megah bernuansa Eropa. Langkah kakinya menghasilkan bunyi ketukan yang senada, tiba di sebuah pintu kayu berwarna putih, gadis itu menghentikan langkahnya, menghela napas pelan kemudian mengetuk pintu tersebut.
Tidak lama setelahnya, suara seseorang terdengar menyahut dari dalam. "Masuk!"
Tanpa mengulur waktu, gadis itu melangkah masuk. Terlihat sebuah ruangan yang sangat luas dilengkapi tempat tidur king size dan meja kerja, gadis itu sedikit menundukkan kepalanya di hadapan pria yang sudah berusia sekitar setengah abad, terbukti adanya banyak kerutan di sekitar wajahnya, juga rambut putih yang mendominasi kepalanya.
"Selamat pagi, Tuan. Tuan memanggil saya?"
Pria berusia itu mengangguk, kemudian menyuruh gadis itu untuk duduk di kursi hadapannya. "Benar, Sofia. Tidak lama lagi cucu saya datang, kemungkinan dia akan tinggal di sini untuk waktu yang lama."
"Apakah Tuan muda Andreas?" tanya Sofia memastikan.
Pria itu mengangguk disertai kekehan kecil. "Dia terkenal pembuat masalah di sekolahnya. Kedua orangtuanya harus melakukan perjalanan bisnis secara rahasia di Swiss untuk beberapa waktu, saya tidak yakin jika Andreas dibiarkan tinggal sendiri di London."
Ucapan pria itu terjeda beberapa saat, menatap perempuan muda di depannya. "Saya punya misi khusus buat kamu, Sofia."
"Saya ingin kamu mengawasi Andreas, jadilah bodyguard-nya. Keselamatan Andreas sangat penting bagi saya dan saya pikir kamu orang yang tepat, Sofia Irena."
Gadis itu mengangkat wajahnya yang semua menunduk, dia memandang Tuannya yang terlihat menaruh harapan besar padanya. Dengan tanpa ragu gadis itu mengangguk seraya berkata, "Saya akan berusaha semaksimal mungkin, Tuan."
***
Di sebuah rumah sederhana yang didominasi cat warna putih, terlihat Sofia dengan sang Ayah tengah makan malam bersama, beberapa hidangan telah tersedia. Keduanya saling bertukar cerita tentang hari ini, begitulah rutinitas mereka.
"Tadi pagi Tuan Abbas manggil kamu, kenapa? Kamu ngga buat kesalahan, kan, Sofia?" tanya Tino memastikan pada putri semata wayangnya, Abbas tidak mungkin memanggil putrinya jika bukan untuk sesuatu yang besar, Tino yakin itu.
"Ngga, Ayah. Tuan besar bilang kalau sebentar lagi cucunya yang dari London bakal tinggal di sini, terus dia minta aku buat jadi bodyguard cucunya itu. Katanya dia terkenal pembuat onar," papar Sofia, mungkin seharusnya dia tidak mengucapkan kalimat terakhirnya.
Tino menghela napas pelan. "Andreas?" Dan Sofia mengangguk.
Helaan napas keluar dari mulut Tino, dia melihat anak perempuan satu-satunya itu, dalam hatinya Tino merasa iba, bagaimanapun Sofia tetaplah gadis berusia delapan belas tahun. Di saat teman-teman seusianya menikmati masa-masa muda mereka, Sofia harus bekerja bersamanya. Mengingat hal itu, selalu berhasil membuat Tino merasa bersalah. "Baik, karena Tuan besar sepertinya sangat mempercayai kamu, kamu harus berusaha agar tidak mengecewakannya."
"Siap, Ayah!" Sofia menyahutinya dengan semangat, membuat sang Ayah terkekeh pelan.
Tino mengusap rambut panjang Sofia yang tergerai. Dia begitu menyayangi anak gadis semata wayangnya, mengingat Sofia adalah satu-satunya yang dia miliki setelah kepergian mendiang istrinya.
***
Hari ini begitu cerah, namun sedikit berawan, seperti biasa, Sofia dan Ayahnya pergi bekerja, mereka bekerja di tempat yang sama, yaitu di kediaman Abbas Frans Sanjaya. Dimana Tino bekerja sebagai supir pribadi Abbas dan Sofia bekerja di bagian rumah dan lainnya, Sofia membantu pekerjaan apapun yang bisa dia lakukan.
Hari ini Sofia merasa sedikit ada yang aneh. Dia melihat banyak pegawai tengah sibuk berjalan kesana-kemari dengan terburu-buru. Mulai dari menyiapkan hidangan, menata permadani, mengganti gorden dan lain sebagainya, gadis dengan rambut cokelat yang digelung rapi itu mendekati salah satu rekannya.
"Sepertinya hari ini sangat sibuk, ya, Nyonya Wren?"
Wanita paruh baya berdarah setengah Polandia itu mengangguk membenarkan. "Pastinya, Sofia. Kamu tidak tau, ya? Cucu tuan besar datang hari ini," balas Wren dengan semangat.
Bola mata Sofia melebar sempurna. Benarkah? Hari ini? Itu berarti dia harus bersiap-siap menghadap Tuan besar. Bagi Sofia ini sangat mendadak. "Astaga! Hari ini?!" gumamnya.
Sofia mengucap terimakasih sebelum pergi meninggalkan Wren. Dia harus segera bersiap dan menemui Tuan besar, bagaimana bisa dia melupakan hari yang besar ini?
Tidak butuh waktu lama, Sofia sudah rapi dengan setelan jas yang begitu pas di tubuh rampingnya, dia mengambil langkah lebar, hingga berpapasan dengan Abbas. Sofia lantas menundukkan kepalanya sedikit sebagai salam hormat.
"Oh, Sofia! Syukurlah kamu sudah di sini. Ayo, kita ke depan." Abbas tidak berkata selain itu, dia kemudian menginstruksikan Sofia untuk mengikutinya.
Sofia mengangguk, dia ikut bergabung dengan beberapa pria dengan setelan hitam yang rapi di samping Abbas, mereka adalah orang-orang yang bekerja untuk Abbas. Abbas merupakan tokoh penting di negeri ini, tidak heran hidupnya dikelilingi banyak penjaga.
Sampai di teras rumah kediaman Abbas, sebuah limosin warna hitam berhenti tepat di halaman rumah. Supir yang mengemudi keluar dan membukakan pintu untuk seseorang di belakangnya.
Orang itu keluar dengan gaya angkuhnya, saat itu juga Sofia bisa menebak jika dia adalah Andreas Sanjaya, cucu dari Abbas Frans Sanjaya.
"Grandpa!" ucap lelaki itu begitu keluar dari mobil, dia cepat menghampiri Abbas kemudian keduanya berpelukan, pelukan yang mengisyaratkan kerinduan.
Abbas mengukir senyuman lebar di wajahnya, raut bahagia begitu kentara di wajahnya yang sudah banyak kerutan itu. "Cucu Grandpa sudah dewasa."
Sofia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari interaksi dua pria dengan jarak usia yang terlampau jauh itu. Dan sebenarnya, Sofia mengakui dirinya terpana melihat sosok cucu Tuan besarnya.
Andreas Sanjaya, dia begitu tampan sampai membuat Sofia enggan berpaling. Sofia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, apalagi memikirkan tentang misinya sebagai bodyguard Andreas.
***
Hello, It's me😗
Kita ketemu lagi di dunia oren gaiseeeeeuu, yeyy!!!
Apa kabar semuanyaaa😄 semoga selalu sehat dan bahagia💛
Aku bawa cerita baru nih ges, monggo yg mau mampir.
Selamat datang di lapaknya Author by mood😘🐱
©®ducinta_ducii
26 Juli 2023🐾
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofia's Mission
أدب المراهقين(ON GOING) *Cerita yg asli hanya ada di WATTPAD* *** Sofia Irena mendapat misi menjadi bodyguard seorang Andreas Sanjaya. Lelaki tampan yang terkenal pembuat onar, Andreas terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Karena status keluarganya, Andreas t...