🌼Happy Reading🌼
"Rangers 1! Sofia di sini."
"Ayay, why Sofia?"
"Hubungin CCTV sekolah ke ponsel gue. Gue mau memantau jarak jauh."
"Wait a minute ... sudah terpasang."
Sofia membenarkan posisi airpods di kedua telinganya, baru saja dia meminta Troy untuk menghubungkan ponselnya dan CCTV sekolah, Sofia tidak tahu bagaimana Troy melakukannya, pastinya dia meretas sistem CCTV di sekolah. Dengan begitu, Sofia bisa melihat pergerakan Andreas.
Di balik misinya, Sofia bisa melihat bagian dalam sekolah yang terkenal sebagai sekolah paling elit di kota ini. Ternyata benar, bangunannya terlihat begitu megah, indah, modern dan ke barat-baratan. Pemandangan yang sedikit menghiburnya.
"Semoga murid-murid di dalam sana bisa mencerminkan keelokan sekolahnya. Sekolah yang berkualitas, sepatutnya muridnya juga sama." Sofia tanpa sadar mengatakannya.
Sofia kemudian melihat Andreas, memperbesar gambar dan melihat laki-laki itu. Dia duduk di bangku kelas 12 IPS 3, Sofia pikir Andreas mengambil kelas IPA, ternyata salah. Sofia melihat jika Andreas duduk bersebelahan dengan temannya yang Sofia ketahui bernama Ervin.
Beberapa jam telah berlalu, tidak terasa Sofia sudah lama mengawasi Andreas dari lewat layar ponselnya, tiba-tiba saja ada panggilan masuk dari Darren. Sofia kemudian menjawabnya. "Kenapa?"
"Fia, lo masih di parkiran?"
"Iyap. Kenapa? Ada sesuatu yang salah, ya?"
"Kayaknya ada yang tau kalo hari ini Tuan Andreas masuk sekolah."
"Bentar, biar gue program jam tangan digital lo."
"Sudah. Di jam tangan lo ada beberapa titik warna merah, itu mereka. Dan lo warna biru."
"Hati-hati, ada yang pelan-pelan menuju lo."
"Jangan sampai lengah, pantengin terus jam tangan lo."
Sofia menurut, dia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, Sofia juga baru menyadari, ternyata sudah pukul tiga sore, sebentar lagi bel pulang sekolah akan berbunyi. Sofia melihat layar ponselnya yang masih menunjukkan keadaan kelas Andreas yang tengah bersiap-siap untuk pulang.
Bagaimana ini? Andreas akan segera menuju tempat parkir, Sofia harus menyingkirkan sampah-sampah ini sebelum Andreas tiba. Sofia akhirnya bersiap untuk keluar dari mobil. "Darren, Rangers 2!"
"Iya, iya! Gue masih di sini."
"Hati-hati, perhatiin sekitar. Gue bakal mantau lo dari monitor."
"Fokus!"
Sofia membuka pintu mobil. Keadaan sekitar begitu tenang, sampai-sampai membuat Sofia sedikit tidak percaya bahwa dia tidak sedang sendirian di sana. Rasanya ada banyak orang memantau pergerakannya.
"Arah jam dua! Ada pisau di tangannya."
Tiba-tiba saja sebuah pisau melintas, posisinya sangat dekat, hampir saja wajah Sofia tergores karenanya, beruntung gadis itu cepat menghindar, pisau itu meleset dan berakhir jatuh di tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofia's Mission
Fiksi Remaja(ON GOING) *Cerita yg asli hanya ada di WATTPAD* *** Sofia Irena mendapat misi menjadi bodyguard seorang Andreas Sanjaya. Lelaki tampan yang terkenal pembuat onar, Andreas terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Karena status keluarganya, Andreas t...