🌼Happy Reading🌼
Sofia sudah menunggu Andreas di parkiran kediaman Abbas, dia menyandarkan tubuhnya di pintu mobil yang biasa dia kendarai untuk berangkat ke sekolah. Akhirnya seseorang yang sedang ditunggunya datang juga.
Andreas menunjukkan kunci mobil di hadapan Sofia. "Gue nyetir mobil sendiri, sekalian mau jemput Lyra," ungkapnya.
Sofia menundukkan kepalanya tanda mengerti. "Baik, Tuan. Saya akan berkendara di belakang Tuan."
Andreas mengangguk. "Okay, kalau begitu. Tapi jangan terlalu keliatan, gue ngga mau Lyra ngerasa ngga nyaman karena ada lo."
"Baik, Tuan."
Andreas memasuki mobil jenis BMW series 3 warna silver metallic, setelah mobil yang dikendarai Andreas keluar dari pekarangan rumah, Sofia mulai menginjak gas mobilnya mengikuti dari belakang dan menjaga jarak sesuai perintah.
Andreas melihat Sofia dari spion dalam mobil, sebenarnya dia tidak tahu sampai kapan membohongi dirinya sendiri. Andreas ingin satu mobil bersama Sofia, itu membuatnya nyaman. Namun, di sisi lain dia meragukan perasaannya terhadap Sofia.
Sofia memutar lagu dari ponselnya, memenuhi ruangan mobil yang sepi sembari berkendara santai. Setelah beberapa menit berlalu, mobil Andreas memasuki kawasan perumahan elit, lalu berhenti di depan gerbang rumah megah dan mewah yang didominasi warna krem.
Sofia memperhatikan dari dalam mobil, dia melihat Lyra menutup gerbang hitam yang menjulang di depan rumahnya, dia disambut hangat oleh Andreas. Laki-laki itu membukakan pintu penumpang di samping kemudi, Sofia tersenyum tipis, "Laki-laki itu, tau caranya memperlakukan seorang perempuan," tuturnya.
Andreas kembali memasuki mobil dan melaju, membuat Sofia melakukan hal yang sama. Sofia melirik ke spion dalam mobil, dia melihat ada sesuatu mencurigakan, terlihat sebuah motor sport hitam berlalu melewatinya, motor itu mengikuti mobil Andreas.
Motor besar itu secara terang-terangan mengikuti mobil Andreas, Sofia merogoh kaos kakinya, mengambil alat seperti pistol yang berfungsi untuk melempar benda pelacak jarak jauh, Sofia mengubah setelah mobil menjadi autopilot, sedangkan dia sibuk membidik motor tersebut dari mobilnya.
Ketiga target terkunci, Sofia menarik pelatuk hingga sebuah alat berbentuk bulat kecil dan pipih keluar dan menempel tepat di bagian belakang motor.
Sofia mencoba menghubungkan alat pelacak tersebut dengan ponselnya, dia memastikan alatnya berfungsi. Sofia mengganti pistol, kali ini dia menggunakan pistol yang berisi peluru sungguhan. "Semoga Tuan Andreas tidak menyadari hal ini. Jika dia tahu, dia pasti panik," gumamnya.
Pengendara motor itu mengeluarkan tongkat baseball, mengarahkannya pada mobil Andreas, sebelum dia mengenainya, Sofia lebih dulu menembak ban motor sehingga si pengendara kehilangan kendali dan menyingkir dari jalanan.
Sofia tidak bisa menemukan keberadaan orang misterius itu, ditambah jalanan sudah ramai dengan aktivitas masyarakat. Sofia melihat layar ponselnya, alat pelacak miliknya tidak menunjukkan lokasi, hilang begitu saja. "Sial! Aku kehilangan jejaknya," umpat Sofia karena kesal.
***
Sampai di parkiran SMA Clavierre, Andreas dan Lyra keluar secara bersamaan, gadis itu tanpa ragu mengait lengan Andreas, laki-laki itu pun tidak keberatan, keduanya berjalan beriringan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofia's Mission
أدب المراهقين(ON GOING) *Cerita yg asli hanya ada di WATTPAD* *** Sofia Irena mendapat misi menjadi bodyguard seorang Andreas Sanjaya. Lelaki tampan yang terkenal pembuat onar, Andreas terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Karena status keluarganya, Andreas t...