Hahahaha~
Suara tawa mengisi ruangan itu, Yerim sampai mengusap matanya yang berair. "Maksudmu dia ingin bergabung agar bisa melindungi ke-2 temannya? Dia itu orang gila yang sombong rupanya" celoteh Yerim setelah mendengar cerita Minhyun soal percakapannya dengan Sejeong kemarin.
"Mungkin selama ini dia merasa kuat karena diantara mereka bertiga, dia yang bisa bela diri. Dengar-dengar, dia itu anak Taekwondo..." Younghoon yang sudah menyelidiki Sejeong mengutarakan penemuannya.
"Hei, tetap saja. Lawan kita bukanlah preman atau para remaja yang suka melakukan bullying, manusia biasa sepertinya bisa apa" Bomin menyuarakan kalau dia tak setuju.
Yerim merenggangkan tubuhnya, melakukan beberapa pemanasan. "Sepertinya kita perlu mengetes kekuatan bela dirinya itu, akan ku patahkan sikap angkuh yang dia miliki" ujarnya bersemangat.
"Hahhh~ dia mulai lagi" Yuna mendesah capek.
"Hei kau, kali ini jangan ikut campur..." Yerim menunjuk Minhyun.
"Akan ada tontonan seru nih, Ikut ah!" Younghoon mengekori Yerim yang pergi dengan Yuna dan yeeun. Dia tak lupa menarik Rowoon bersamanya,
"Kenapa kau diam saja? Kau tak menghalanginya?" Tanya Young-woo.
Minhyun menggelengkan kepalanya, "Yerim benar, dia harus mengujinya dan membuatnya menyerah" Tuturnya, dia hanya tak ingin Sejeong terlibat dan akhirnya menyerah untuk ikut campur lebih jauh. Mematahkan yang dikatakan Yerim hanya sebuah sarkasme, di tak mungkin melakukan itu.
Sementara itu,
Dabin dan Sejeong sedang duduk di kursi yang disedikan di tiap sudut taman sekolahnya itu. Mereka terlihat serius menatap ponsel yang memutar sebuah video, "Woahh, pak tua mesum itu makin menjadi-jadi yah. Bisa-bisanya dia memasang kamera di toilet wanita" gerutu Dabin yang lagi-lagi meretas komputer milik kepala sekolahnya.
"Keterlaluan, dia harus diberi pelajaran. Aku akan mematahkan..." Sejeong memperagakan batang milik pak tua itu yang dia patahkan menjadi 4 bagian membuat Dabin bergidik ngeri.
"Aku punya ide" Dabin menarik Sejeong agar lebih dekat lalu berbisik di telinganya, mendengar rencana itu mereka berdua saling melihat satu sama lain lalu tertawa.
"Jung Dabin, kau benar-benar gila. Tapi, aku setuju" dia mengajak Dabin tos untuk menyepakati ide yang dia miliki.
"Hei, kau. Kudengar dari Minhyun kau ingin bergabung dengan study group kami" Yerim tiba-tiba muncul dan to the point menyampaikan maksud kedatangannya.
Sejeong mengangguk, "apa semuanya sudah setuju?"
"Cih, kau ini sepertinya yakin sekali bisa diterima yah!" Ledek Yerim.
"Sejeong, kau pasti sudah tahu kalau kami dalam bahaya. Jika kau terseret, bukan hanya membahayakan dirimu tapi kami juga bisa celaka" Yeeun mencoba menjelaskan alasan dia menolak Sejeong bergabung.
"Lebih kasarnya, kau hanya akan jadi beban" tambah Yuna.
"Hei, ada apa ini? Kau ingin bergabung dengan mereka, apa kau sudah gila? Aku dan Heechan bahkan takut setelah mendengar situasi yang mereka alami selama ini..." Dabin yang tak tahu apapun itu, menangkap kesimpulan dari obrolan mereka kalau Sejeong malah ingin terlibat lebih dalam.
"Baiklah, aku tidak akan bergabung. Tapi, kau dan Heechan juga tidak boleh" ucap Sejeong.
Dabin tak langsung mengiyakan, dia memang takut. Tapi, pengecut kalau dia melarikan diri hanya karena ingin melindungi dirinya sendiri padahal mereka berkumpul untuk saling melindungi sesama siswa/i yang memiliki kekuatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"School 2023"
FantasyKim Sejeong dan ke-2 temannya adalah siswa dari sekolah swasta biasa. dia menjalani kehidupan sekolahnya dengan tenang dan damai. Hingga pada suatu hari, Novel yang dia baca berjudul "Class The Star" menjadi nyata. beberapa pelajar dari berbagai sek...