"BAB. 6"

55 8 8
                                    

Kekuatan Minhyun yang menolak siapapun itu meledak, tapi berhasil di blokir oleh tubuh Sejeong. Cahaya biru mengelilingi mereka berdua, cahayanya menciptakan gelombang yang efeknya seperti angin menghempas apapun yang ada disekitarnya, tapi tidak separah dulu.

Tangan Minhyun terlepas dari telinganya, dia sempat membuka mata dan samar-samar melihat Sejeong terjatuh tak sadarkan lebih dulu, pun dia juga pingsan menyusulnya.

Eun-woo membuat ke-5 pria yang mengejar teman-temannya pingsan, dia melihat cahaya dan merasakan ledakan kekuatan melewati tubuhnya. Dia teringat keadaan Minhyun, "Sial, lagi-lagi aku melupakan hal yang lebih penting" dia berlari ke arah ledakan itu, larinya melambat ketika melihat Sejeong memeluknya Minhyun lalu terjatuh tak sadarkan diri, Minhyun juga pingsan di sampingnya.

"Apa yang terjadi?" Eun-woo menyuruh Dabin dan Younghoon menyingkir.

"Sejeong, dia tiba-tiba dia memeluknya dan kekuatan Minhyun meledak" tutur Heechan.

Eun-woo memegang tangan Sejeong dan Minhyun, "suruh Rowoon dan Yoojung ke rumah Sejeong, aku akan membawa mereka lebih dulu" ucapnya sebelum menghilang begitu saja.

Mereka ber-4 Speachless, kekuatan Eun-woo selalu saja membuat orang terkejut meski sudah tahu kalau pria itu bisa segalanya. Setelah mengumpulkan kembali akal sehat, mereka harus melakukan hal yang di perintahkan Eun-woo.

Semua siswa/i dari study group mendatangi rumah Sejeong, khawatir dengan keadaan mereka berdua. Minhyun berada di kamar milik paman Sejeong, Rowoon dan Yoojung sudah 2 jam di dalam sana.

Sedangkan hanya Eun-woo yang mengobati Sejeong, tak ada siapapun yang tahu bagaimana keadaan mereka. "Woaahh~ jadi kau keluar dengan Songkang untuk melakukan hal ini? Kenapa kau tak mengajakku?" Young-woo yang menonton video itu bersama yang lain memberi jempol pada mereka berdua.

"Yoksi~ dari pertama kali bertemu dengan pak tua itu aku sudah mencium aura mesum dari tubuhnya," ucap Yeeun.

Yerim terus mondar-mandir di depan pintu kamar Sejeong, "kenapa Kak Eun-woo lama sekali?" Gumamnya.

"Yerim-ah, situasi saat ini tidak mengharuskan mu cemburu buta begitu, Kak Eun-woo sedang sibuk menyelamatkan nyawa di dalam" tegur Yeeun.

"Tetap saja, mereka berduaan di dalam" gerutu Yerim.

"Ya ampun, apa ini kali pertama dia jatuh cinta?" Ledek Yuna.

"Kau lupa, cinta sepihaknya pada Bomin? Hahahaha~" Young-woo ikut meledeknya.

"Hyaa~ kau mau mati yah?" Yerim dan Bomin mengucapkan kalimat itu bersamaan, mereka saling memandang lalu membuang muka.

"Aneh, padahal karakter mereka mirip bahkan kekuatanpun juga sama. Tapi, masalah hati tidak ada yang bisa menebak" Song-kang memandangi Bomin lalu Yerim, matanya lalu menoleh ke Yeeun lalu berdecak, "bisa-bisanya dia menyukai wanita tidak pekaan satu ini" dia memukul kepala Yeeun gemas.

Dabin dan Heechan bergabung dengan mereka setelah dari dapur untuk mengambil minuman serta camilan untuk teman-temannya.

"Ngomong-ngomong, apa Sejeong tinggal sendiri?" Tanya Yeeun.

"Tidak, dia tinggal bersama pamannya tapi saat ini dia sendiri karena paman Kim sedang melakukan perjalanan..." Heechan menjawab seadanya.

"Dia berani juga tinggal sendiri di rumah sebesar ini" Young-woo mengatakan itu sebelum meneguk minuman cola di depannya.

"Yerim-ah, biarkan Sejeong bergabung dan tinggal bersama kita di asrama" usul Yuna.

"Heechan dan Dabin juga, tinggallah bersama kami" timpalnya lagi menatap mereka berdua.

"School 2023"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang