"BAB. 1"

78 8 10
                                    

Moorim High School, 2023.

Seorang siswa berlari kecil menelusuri koridor, dia berhenti tepat di depan ruangan paling ujung di lantai 2 gedung itu. Dia mengetuk dua kali untuk memastikan ada orang didalam. Tak ada sahutan, menandakan siswa yang ditugaskan menjaga ruangan itu tak ada ditempat.

Dia lalu masuk, membuka setiap tirai sampai muncul seorang siswi yang sedang tidur pulas. Pria itu menumpu tangan di pinggangnya sembari menggerutu, "Hyaaa~ apa kau akan tidur seharian?"

Dia menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh siswi itu, "Kim Sejeong, bangun" dia berteriak lagi. Siswi yang terbaring itu akhirnya terusik, tubuhnya menggeliat sembari membuka matanya. Mereka saling menatap sejenak dan akhirnya gadis berambut pendek itu bangun, "Apa sudah waktunya pulang?"

"Ck, kau ini ke sekolah hanya untuk tidur yah?" Ledek  Heechan lalu mengambil kursi untuk dirinya.

Dia membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa makanan yang dia beli di kantin, "Dabin-naa..." Panggil siswa/i itu kompak. Tirai disebelahnya tersingkap oleh siswi yang juga numpang tidur di ruangan itu.

"Woaah~ Daebakk" dia berdecak takjub sambil menatap ponselnya.

"Kalian harus lihat ini..." Dabin menunjukkan sesuatu yang membuatnya terpukau.

"Aku iseng-iseng meretas komputer kepala sekolah, berharap menemukan sesuatu untuk menyingkap wajah aslinya yang busuk itu tapi aku malah menemukan 12 biodata siswa baru yang akan di terima disekolah kita..." Ujarnya.

Mereka bertiga lalu asyik mengulir layar ponsel itu, lalu melihat satu sama lain dan berdecak tak percaya.

Eyy~

"Apa mereka idol?" Tebak Heechan yang sedari tadi cuman fokus ke foto mereka.

Sejeong dan Dabin mengangguk setuju, "ah, mereka pasti anak-anak nakal. Mana mungkin mereka mau di transfer kesekolah kita? Lihat, mereka semua anak-anak dari seoul..."

"Kau benar, mereka pasti tidak ingin ke sekolah yang ada di kota kecil dan terletak di kaki gunung yang dikelilingi hutan ini..." Celetuk Heechan menyangkal pendapat pertamanya.

Sejeong masih asyik membaca biodata mereka, "dibandingkan itu, apa kalian tidak penasaran dengan tulisan yang ada di foto mereka?" Tanya Sejeong sambil menunjukkan foto siswa/i itu.

"Tulisan? Aku tak melihat tulisan apapunn..." Heechan juga berpendapat yang sama.

Sejeong memiringkan kepalanya, dia menjauhkan ponsel itu satu meter dari wajahnya. Mau di lihat dari sudut manapun, dia bisa melihat tulisan di foto itu. Tapi, anehnya kedua sahabatnya tak melihat apapun.

"X-ray, Vitakinesis, Hackers, Telekinesis, Psycokinesis dan...."

Deg~

Istilah-istilah itu terasa tak asing, ada perasaan mengganjal di hatinya. Rasa sesak seperti ada batu menghalangi pernafasannya. Dia mendehem sembari menepuk-nepuk dadanya, "Da...dabinnaaa...." Dia mencengkram lengan Dabin keras, "Se...sejeong-ah, kau kenapa? Apa yang terjadi..."

Sebuah gumpalan cahaya masuk keruangan itu, dia terbang kesegala sudut lalu berputar lama di depan wajah Sejeong, bola mata naik ke atas dan tubuhnya mulai kejang-kejang. Heechan panik, dia menidurkan Sejeong. Lalu mengedipkan matanya, dia menatap dari ujung kaki sampai kepala Sejeong.

"Apa yang terjadi padanya?"

Heechan menggelengkan kepalanya, "aku tak melihat apapun dalam tubuhnya, semua organnya baik-baik saja"

"Hyaa~ lakukan dengan benar. Mana mungkin dia seperti ini kalau tak terjadi apapun dalam tubuhnya" omel Dabin berlari ke arah komputer yang ada di meja perawat yang betugas di uks itu lalu menyentuhnya.

"School 2023"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang