Bab 6

1.1K 210 5
                                    

Happy reading, semoga suka.

Ebook lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa.

Ebook lengkap sudah tersedia di Playstore dan Karyakarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

_______________________________________________________________________

Selama beberapa hari ke depan, Maribel mengikuti rutinitas yang hampir sama, ia selalu menemukan dirinya tertidur di tengah perjalanan mereka. Mungkin karena udara yang luar biasa panas dan gerah, ditambah tubuhnya yang belum sembuh, ia merasa lemah. Ia selalu tertidur dalm pelukan lengan pria itu ketika unta mereka bergerak lambat melintas gurun pasir yang seakan tidak berujung itu. Maribel tidak tahu bagaimana mereka melakukannya, semua tempat terlihat sama baginya, luas memanjang tak berujung hingga ke kaki langit tapi sepertinya para pria ini tahu jalur mana yang harus mereka tempuh. Ia bisa membayangkan jika dirinya tidak ditemukan dan diselamatkan oleh mereka, Maribel tidak akan pernah bisa bertahan. Ia pasti sudah mati sekarang.

Maribel masih belum bisa menghilangkan rasa syok dari dirinya sepenuhnya. Dari kehidupan di Inggris, ia mendapati dirinya dibuang ke sini, dijual, lebih tepatnya diculik dan dibawa paksa ke sini, dijual oleh pamannya sendiri dan hampir mati kehausan di tengah gurun panas – semua perasaan itu menumpuk dalam dirinya sehingga Maribel menyadari ia tidak ingin memikirkannya apalagi membicarakannya. Tidak untuk sekarang. Tidak ketika yang ia inginkan hanyalah tidur dan tidak memikirkan apapun lagi, sampai ia merasa sudah cukup kuat untuk menghadapi kenyataan itu dan memutuskan langkah selanjutnya.

Ya, ia memang tidak selemah kemarin. Kekuatannya pelan-pelan kembali karena makanan dan juga istirahat yang cukup. Juga berkat kesabaran dan kepedulian pria itu yang memperlakukannya dengan sangat baik. Maribel mengalami kesulitan untuk mempercayai orang setelah semua yang terjadi, tapi entah kenapa ia bisa merasa sedikit aman saat bersama pria itu. Mungkin karena, bagaimanapun Galib adalah orang yang telah menyelamatkan nyawa Maribel, dan bukan itu saja, dia juga merawat Maribel dengan baik.

Setelah beberapa hari, ia sudah mulai terbiasa dengan rutinitas mereka. Ia mengamati orang-orang itu dengan tatapan menarik. Bertanya-tanya seperti apa kehidupan mereka yang sesungguhnya. Di tengah gurun pasir ini. Bersama unta-unta. Berpindah dengan hewan-hewan ini, membuat tenda, membuat api unggun, tidur di tengah gurun yang dingin, makan seadanya dari bekal yang dibawa dan dari apa yang bisa ditemukan di gurun ini. Ia juga menikmati pemandangan bagaimana matahari terbenam di gurun ini dan malam menyelimuti dan membuat udara begitu dingin. Saat Maribel bertanya mengapa udara di gurun bisa berubah seekstrim itu, pria itu menjelaskan bahwa udara di gurun sangatlah kering dan bila malam tiba, tidak ada sinar matahari yang akan memanaskan pasir sehingga suhu udaranya jatuh dengan drastis. Penjelasan itu membuat Maribel takjub. Ternyata alam menyimpan banyak sekali hal-hal yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.

Ia jadi bertanya-tanya ke mana pria itu akan membawanya. Tempat seperti apakah perkemahan pria itu? Maribel juga bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Apa yang harus ia lakukan? Apakah ia akan pernah bisa kembali? Atau apakah ia masih bisa kembali ke Inggris? Ia juga bertanya-tanya, jika ia kembali ke Inggris, apa yang harus ia lakukan, di mana ia akan tinggal, apakah ia harus bersembunyi selamanya dari Earl of Boleyn? Maribel memejamkan matanya lagi, tidak ingin memikirkan semua itu sekarang. Selangkah demi selangkah, ia akan memutuskannya setelah pikirannya cukup jernih dan badannya cukup sehat.


The Sheikh's Virgin Lover - Kekasih Sang SheikhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang