*
*
*
*
Sosoknya sudah terbiasa sendiri seolah teman baiknya hanya kesunyian dan harapan. Keluarga? Tentu dia punya ada Daddy dan ketiga abangnya.
Dan alasan terbesar ia hidup di dunia yang keras ini hanya untuk mendapat maaf,pelukan dan perhatian mereka. Harapannya terdengar sederhana kan? Tapi sulit untuk ia capai selama bertahun tahun ini.
Kencana Ottniel remaja berusia 15 tahun yang harus menanggung kebencian keluarga nya sendiri sejak ia berumur 4 tahun. Selalu di cap sebagai anak pembawa sial dan juga pembunuh.
Hey memangnya anak usia 4 tahun sudah punya pikiran untuk membunuh? Apalagi mammy nya sendiri.
Tak hanya batin nya yang terguncang namun fisiknya juga. Bagi Cana sendiri luka adalah makanan sehari harinya.
Ia sudah sering mengeluh perihal kapan semesta mau memanggilnya dan kapan Tuhan mau menjemputnya agar keluarga nya bisa bahagia sepenuhnya.
Ia mungkin tidak diizinkan bahagia maka dari itu ia ingin keluarganya bahagia. Dan jika kebahagiaan keluarganya dengan ia pergi maka ia bisa lakukan itu.
*
*
*
*
*
Kencana menopang dagunya di jendela,melihat matahari yang mulai bersembunyi dengan malu malu membuatnya tersenyum samar. Sangat indah senja itu jika waktu bisa berhenti maka Kencana akan selalu menatap senja sembari mengagumi nya. Banyak sekali yang ia kagumi dari senja.
Mulai dari warnanya,perihal kedatangannya yang membuat orang bahagia,dan senja yang ternyata menyimpan banyak rahasia semesta.
"Cana rindu mammy, sebentar lagi Cana akan menyusul mammy maaf tapi Cana juga sudah lelah" Isaknya pelan sembari meremas kertas yang ada di genggamannya.
"Cana gak sabar melihat wajah mammy, semesta dengerin Cana kali ini semoga Tuhan juga cepet cepet ambil Cana"
"Kalau Cana meninggal pasti mereka bahagia kan? Cana juga bakal ikut bahagia" lirihnya namun menyakitkan.
"Tapi Cana belum peluk Daddy dan Abang Abang. Cana juga belum dapat maaf dari mereka karena buat Mammy pergi"
"Mammy doain Cana ya dari atas sana, semoga sebelum Tuhan ambil nyawa Cana semua harapan Cana bisa terwujud"
Lirihan itu akan terdengar sangat menyakitkan bila didengar, dan nyatanya seseorang dibalik pintu mendengar semuanya ia mendengar semua keluh kesah anak itu. Ia tak bisa berbohong hatinya terasa sesak dan tanpa diperintah air matanya lolos begitu saja membuatnya mengusap air mata itu dengan kasar. Austin Blaxland Madison Abang tertua Kencana, tadinya ia ingin menghukum Kencana karena sudah mencelakai Cly (anak angkat dari Hugo&Lindsey) namun ia urungkan kala mendengar cengkrama menyakitkan dari dalam sana.
'apakah dia benar benar ingin bertemu Mammy?'
'apakah dia akan menyerah?'
Ia menggeleng kan kepalanya mencoba menghalau rasa iba nya pada Kencana.
'ingat dia yang sudah membunuh Mammy!'
(Dasar Autis! Sudah dewasa tapi otaknya kosong badannya saja rupanya yang berkembang otaknya tidak!) Maaf ini memang diluar nurul_-'
Brakkk
"A-aabang??"
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA BABY CLY?!" Bentak Austin,Cana bisa melihat kilatan marah dan benci terpancar dari tatapan Abang pertamanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENCANA OTTNIEL [On Going]
Teen FictionAksara yang sengaja ditulis untuk jiwa kuat, Kencana. Kisah yang berisi perjuangan seorang remaja untuk mendapatkan kembali kasih sayang Keluarganya. Start : 9 September Ending : -