9. Bahagianya Lewat Orang Lain

84 10 0
                                    

*

*

*

*

*

Sebenarnya Kencana tidak masalah dengan luka nya tapi teman teman Jaff benar benar memaksa untuk diobati jadi disinilah dia sekarang, jika kalian pikir ada di UKS itu salah karena Kencana sendiri tidak tau ruangan apa ini sebenarnya.
Ia baru tau di sekolahnya ternyata ada ruang tersembunyi dan woahh sangat mewah.

Biru. Pemuda yang menjabat sebagai teman Jaff mengobati luka yang ada di ujung bibir Cana dengan telaten.

"Maaf Cana ngerepotin" ucapnya lirih.

Biru tersenyum hangat lalu mengacak rambut halus milik Kencana, Biru itu pemuda yang terkenal berkarakter dingin namun entah kenapa melihat Kencana hari ini membuat dirinya menghangat dan seolah mendapatkan kembali miliknya yang hilang.

"Elahh dek santai aja kali ohh ya kamu tenang aja selagi ada kita Giovan Nathan dkk gabakal gangguin kamu, Abang bakal jadi tameng buat adek gemesss" Hiro menepuk dadanya bangga seolah membuktikan namanya memanglah seorang penolong.

"Terimakasih, nama abang abang siapa?"

Hiro dengan semangat mendekati Kencana dan mendorong Biru yang berada di depan Kencana, Biru mendengus tidak suka ia tidak suka Kencana akrab dengan si biang kerok Hiro.

"Ekhemm nama Abang Hiro Kayl Viniel panggil Abang Hiro aja okayy" Kencana tersenyum kecil saat Hiro mempermainkan pipinya.

"Ck... minggir!"

Hiro memutar matanya malas sepertinya si kulkas sudah menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Hiro memandang malas ke arah Biru yang duduk di samping Kencana.

"Kalau Abang namanya siapa?"

"Sabiru Maheswara, panggil Abang okay?"
Ucap biru lembut yang membuat Hiro mangap dengan mata melotot tak percaya. Wahh si es bisa lembut juga yaa??

" Abang abang baik Cana suka"

BRAKKK

"ANJING MAKAN IKAN!!" Latah Hiro.

Sedangkan Jaff si pelaku pendobrakan pintu tak menghiraukan tatapan tajam dari Biru ia segera menghampiri Kencana dan berjongkok di depannya. Ia menyesal sungguh kalau saja ia tidak telat pasti wajah menggemaskan adiknya tidak akan luka.

" Ini sakit dek?" Tanya Jaff yang di balas gelengan oleh Cana.

"A'a kenapa bisa ada disini? Terus ini ruangan apa?"

Jaff menghela nafas pelan ia masih belum bisa meredakan emosinya dengan Jhon yang tiba tiba datang dan menggagalkan aksinya. Kencana tau itu ia menangkup pipi Jaff dan meniupnya pelan.

"Huffhh...hufhhh pergi jangan buat A'a  marah marah"

Jaff tersenyum senang ahh adik barunya memang menggemaskan ia dapat melihat wajah memerah menahan amarah dari Biru yang ada disamping Kencana ia tertawa sinis seolah mengejek.

"Woyy lu apain anak orang? Nihh Vidio lu piral anjer!" Heboh Hiro saat menonton Vidio yang baru saja tersebar di X.

"Ngasih pelajaran doang sama anak blagu kaya mereka, lagian berani banget gangguin adek A'a"

Kencana tak tau harus berbicara apa lagi, ia terlalu tidak percaya akan keadaan nya sekarang dimana ketiga remaja yang baru saja ia kenal membelainya dan memberikannya rasa nyaman. Ia akui ia senang.

"A'a bakal pindah sekolah dek, dan sekolah ini punya keluarga A'a.. hehe kamu bingung ya kenapa tukang nasi goreng bisa punya sekolah?" Jelas Jaff menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ia bingung bagaimana mau jelasinnya.

" Ceritanya panjang tapi jualan nasi goreng itu cuma kerjaan sampingan aja kok"

Kencana mengangguk paham ia hanya sedikit terkejut ternyata pemilik sekolah ini keluarga Ayeden keluarga yang sangat sangat kaya dan anak dari pemilik sekolah itu Ternyata Jaff si penjual nasi goreng.

"Kita makan dulu aja yuk" ajak Jaff antusias.

Biru menggelengkan kepalanya ia tidak akan heran kenapa sifat Jaff berubah ubah.

"Lu lagi jadi bahan gunjingan seluruh sekolah goblok! Abis lu mau balik ke kantin lagi gitu?"

"Hah emang iya?", Ucap Jaff pura pura kaget.

"Emang belom sembuh nih anak, Ru bilangin Om John suruh ngerante nih anak"

Jaff menatap kedua sahabatnya sinis cihh bisa bisanya mereka seperti itu, okayy fikss sampe sini aja.

"Gua udah sembuh dari dulu!" Kekehnya.

"Lu gapernah sembuh", skakmat dari Biru membuat Jaff mengelus dadanya sabar sabar aja dia dengan mulut tajam si Biru.

Sedangkan Kencana hanya menyimak percakapan mereka ia tak mengerti apa apa untuk menimbrung.

*****

Maleo,Rich dan Cly memasuki mansion mewah itu dengan hening tidak seperti biasanya berteriak teriak layaknya di hutan. Mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.

Begitupun Cly yang sedari tadi nampak mengepalkan tangannya emosi, melihat Kencana yang di bela oleh Jaff dkk membuat nya iri dan juga tidak terima. Harusnya ia bisa mengambil perhatian semua orang dan Kencana tetap di asingkan mau itu dirumah atau di luar sana.

Arthur menyambut anak anaknya, seperti biasa Cly langsung menghampiri Arthur dan memeluknya.

"Daddy tadi di sekolah Cana buat masalah sampai sampai dia berurusan dengan keluarga Ayeden terus...terus..tadi dia berantem dengan Geovan anak donatur di sekolah...dia jadi tontonan di kantin"

Arthur melepaskan pelukan Cly kemudian menatap wajah kedua anaknya yang tampak eumm datar seperti biasa. Maleo tersenyum sinis diam diam ia benar benar tidak suka jika Kencana bahagia apalagi mempunyai teman bukankah itu tidak pantas?? Lagipula jika Kencana dekat dengan keluarga Ayeden lama lama rahasia keluarga nya akan terbongkar dan itu membuat keluarganya terancam masalah besar.

"Yang dikatakan Cly benar Dad, dia bahkan mendekati keluarga Ayeden untuk mencari perlindungan...entah cepat atau lambat Leo yakin dia akan menghancurkan keluarganya sendiri..cih memalukan"

Arthur menggeram anak sialan itu pasti akan mempermalukan keluarganya, tidak cukupkah dia menjadi pembunuh??

"Daddy akan hukum dia!! Kalian awasi saja dia jika dia macam macam kalian tau apa yang harus kalian lakukan!"

Rich sedari tadi masih diam menyimak percakapan Abang dan Daddynya...ia sedikit tak suka dengan ucapan Cly yang seperti dilebih lebihkan. Dan jujur saja ia tidak marah melihat Kencana di bawa oleh orang orang itu melainkan sedikit rasa iri.

Apakah ia benar benar iri?

"Oh ya Baby besok papah dan mamah juga Abang Abang akan pulang ke mansion mereka akan tinggal disini jadi Daddy senang karena Baby Cly tidak perlu pergi dari Mansion Daddy"

"Hah kenapa tiba tiba Dad? Abang Abang bagaimana sekolah nya?"

"Mereka akan pindah ke IHS dan ada masalah serius yang sedang terjadi makanya mereka pulang untuk mengurusnya"

Arthur mengendong koala Cly kemudian mengantarkan nya ke kamar yang didekorasi dengan karakter Princess kesukaan anak itu. Berbeda sekali dengan kamar Kencana.

"Daddy kapan bang Austin pulang?"

Ohh ya Austin berada di Canada untuk mengelola bisnis disana..hehe pergi tidak bilang bilang. Sebenarnya ia sedang bertengkar dengan pikirannya sendiri makanya ia melarikan diri dan memilih menghindar dahulu.

"Tidak tau Baby.. apakah Baby rindu dengan Abang Austin?"

"Eumm"

KENCANA OTTNIEL [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang