*
*
*
*
*
"Beliin gua Nasi Goreng"
Kencana yang tengah sibuk menyapu menghentikan kegiatan nya mengangguk patuh dan segera bergegas.
"Beli 2 yang satu buat Lo" ucap Rich pelan namun mampu membuat langkah Kencana berhenti, semoga tak salah dengar.
Matanya membulat lucu, ia benar benar mendapat nasi goreng dari abangnya? Benarkah? Tidak mimpi?
"Buruan sana! Kalo lama gua abisin Lo!"
Kencana menggelengkan kepalanya kemudian mengangguk cepat.
Saking senangnya anak itu berlari ke arah tukang nasi goreng, padahal kan bisa naik sepeda? Lebih cepat pula..
Tapi ia lupa karena terlalu senang, berlari malam kan tidak buruk itung itung olahraga malam.
Ia sampai di tempat nasi goreng dengan ngos-ngosan, Abang nasi goreng sampai ikut lelah melihatnya.
"Adek mau nasgor? Berapa A'a bikinin" ucap Abang nasgor.
"Abang baru yaa? Biasanya bapak yang jualan"
Abang nasgor tersenyum kecil rupanya anak didepannya adalah langganannya, sampai hafal siapa yang seharusnya berjualan.
"Bapak lagi ada pekerjaan jadi gabisa jualan nasgor"
"Ohhh begitu.. A' pesan 2 yang satu sedeng yang satu jangan pedes sama sekali"
"Siap adek tunggu disana aja"
Kencana mengangguk kemudian duduk di kursi sebelah gerobak, ia mengamati bagaimana Abang nasgor itu membuat nasi goreng yang disukai oleh Abangnya.
"Adek masih sekolah?"
"Masih A' kalo A'a sendiri gimana?"
"Aa masih sekolah kelas 3 SMA, sekarang lagi bantuin bapak aja"
"Wahh Aa seumuran sama Abang aku,nama A'a siapa?"
" Jaffar, kalau kamu?"
"Kencana..."
"Nahhh nih udah siap nasgornya, 20.000 aja"
"Nih uangnya, makasih ya A'a Jaf"
Jaffar mengigit bibirnya karena gemas dengan anak didepannya, kalau kaya gini bisa gasih dia culik masukin karung?
Jaff mengacak pelan rambut halus itu, kemudian mencubit pipi chubby anak itu, memang jika Jaff lihat badan Kencana tidak terlalu berisi ah apa mungkin semua nya tertimbun di pipi?
"Cana hati hati ya pulangnya jangan lari lari kaya tadi"
Kencana masih melongo di tempat ia hanya SENANG tidak ada yang mengacak rambutnya dan mencubit pipinya selama ini dan A'a nasgor itu melakukannya membuat ia merasa dilihat oleh seseorang.
"Cana boleh peluk A'a?" Cicitnya pelan.
Jaffar tersenyum kemenangan kemudian merentangkan tangannya tentu saja mau memang siapa yang mau menolak bocah gemoy liat saja akan dia pamerkan nanti.
"Kamu kenapa heum?"
Kencana hanya menggeleng di pelukan Jaff, nyaman sekali ternyata. Ia jadi teringat abang abangnya.. pasti pelukan mereka akan terasa lebih nyaman dan hangat.
"Terimakasih.. sudah melihat Cana"ucapnya sangat lirih membuat Jaff yang samar mendengarnya mematung, ia jadi orang yang paling penasaran saat ini! Di antara bocil bocil yang membeli Nasgor di tempatnya tak ada yang mencuri perhatian nya kecuali Kencana. Remaja bermata biru dengan rambut halus dan pipi yang sudah membuat Jaff candu untuk mencubitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENCANA OTTNIEL [On Going]
Ficção AdolescenteAksara yang sengaja ditulis untuk jiwa kuat, Kencana. Kisah yang berisi perjuangan seorang remaja untuk mendapatkan kembali kasih sayang Keluarganya. Start : 9 September Ending : -