7

116 11 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Shoichi hanya akan

Aku duduk diam memperhatikan para pengusaha seumuran ayahku. Aku dipaksa bolos sekolah demi melihat rapat membosankan ini. Padahal hari ini ada ulangan harian. Lima jam aku mendengarkan setiap argumen mereka semua. Aku diam saja malas berkomentar sama sekali bahkan kulihat ayahku kesal akan sikapku.

Selesai rapat tanganku ditarik kizashi keluar ruangan rapat. Saat tiba di ruangan kizashi dia menamparku sangat kuat.

"Kau bisu hah?!" Kesal Kizashi.

"Harusnya kau bisa mendapatkan projek besar itu?!" Kesal Kizashi.

"Karena ulahmu perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan besar itu?!" Kesal Kizashi.

"HARUSNYA SEJAK AWAL KAU TIDAK PERLU HADIR DI KELUARGA INI!" Marah Kizashi.

"KAU BEBAN DAN TIDAK BERGUNA!" Marah Kizashi.

"Ck lebih baik kau kubuang waktu bayi!" kesal Kizashi.

"Impianku bukan menjadi pemimpin perusahaan ini." Ucapku.

"Kau sialan!" Kesal Kizashi.

Sekali lagi kizashi menampar pipiku. Rasa perih di bibirku tidak sebanding dengan rasa sakit di hatiku.

"Pergi kau!" Usir Kizashi.

"Baik tuan haruno. Saya permisi." Ucapku membungkukan badan.

"Robot ini akan menuruti ucapanmu." Ucapku.

Aku pergi dari ruangan kizashi dan menuju lift untuk pergi dari kantor ini. Aku di lobby kantor cukup ramai jadi aku memilih melepaskan jas dan kemeja yang tersematkan di tubuhku.  Aku menyerahkan dua barang itu kepada salah satu penjaga keamanan.

Setelah melakukan itu aku berjalan menuju kearah taman yang sangat jauh. Tapi mataku malah menatap kearah danau yang berada disana. Aku mendekat kearahnya lantas tersenyum melihat hal itu.

Saat selangkah lagi ada yang menahan pergelangan tanganku. Kulihat itu sakura dia nampak khawatir menatapku.

"Neechan aku mau istirahat sangat tenang." Ucapku.

"Bukan begini caranya shoi!" Kesal Sakura.

"Shoi tidak tahu caranya bagaimana lagi." Ucapku.

Sakura memeluk tubuhku sangat erat.  Aku menaruh kepalaku dipundak sakura. Kelamaan aku malah tertidur akan tindakan sakura kepadaku.

"Malah tertidur." Ucap Sakura.

"Kau perlu bantuan, sayang?" Tanya Sasuke.

"Ya perlu sasuke-kun." Ucap Sakura.

Sasuke melepaskan pelukanku dari sakura tapi aku tidak mau. Aku membuka mataku sedikit kulihat ada kehadiran sasuke.

"Untuk apa kau disini kulkas berjalan?" Tanyaku.

"Aku kakak iparmu bodoh." Ucap Sasuke.

"Ya." Ucapku malas.

"Shoi lepaskan pelukanmu sebentar." Ucap Sakura.

Aku melepaskan pelukan dari tubuh sakura. Aku dibawa duduk oleh sakura dan aku tiduran diatas paha sakura.

"Sudut bibirmu kenapa?" Tanya Sakura.

"Touchan." Ucapku.

"Untungnya ayahku tidak begitu." Ucap Sasuke.

"Keluarga uchiha tidak seperti keluargaku." Ucapku.

"Aku akan pulang." Ucap Sasuke.

Sasuke pulang begitu saja. Pemuda itu bahkan tidak ada salam perpisahan sama sekali terhadap sakura.

"Bisa-bisanya neechan pacaran sama cowok modelan kayak gitu." Ucapku.

"Pemikiranmu dangkal mulu shoi." Omel Sakura.

"Yah menurutku itu terbaik. Kalau aku mati maka beban hidupku hilang." Ucapku.

"Rencananya akan dipercepat kau harus bersabar sebentar lagi." Ucap Sakura.

"Memang dulu aku akan dibuang oleh touchan?" Tanyaku.

"Menurut cerita kakek begitu. Kondisi tubuh jantungmu lemah tidak mungkin bertahan lama jadi touchan berpikir untuk membuangmu." Ucap Sakura.

"Terus kenapa aku tidak dibuang saja?" Tanyaku.

"Ada seseorang yang mendonorkan jantungnya untukmu saat kamu berusia enam bulan." Ucap Sakura.

"Harusnya dia tidak menolongku. Biarkan saja aku mati agar aku tenang di surga." Ucapku.

"Kalau kamu mati kehidupanku akan hampa shoi." Ucap Sakura.

"Hidupku seperti sebuah boneka. Diatur sedemikian rupa oleh mereka agar menjadi sempurna." Ucapku.

"Aku akan memutuskan benang takdirmu tentang pewaris." Ucap Sakura.

"Neechan aku mimisan." Ucapku.

Sakura menatapku sementara aku memegang tanganku yang masih ada darah segarku.

🍁Mengikuti semuanya

Haru Twins

~ 04 September 2023 ~

✔️ Haruno Sakura Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang