Epilog

129 22 1
                                    

Washington. 09.00
.
.
.
Seorang wanita bersurai hitam legam mulai membuka perlahan netra heterocomenya. Matanya mengerjab mengabur lalu berubah menjadi jelas.

''(Name)!! Akhirnya kau sadar!''

Satu suara yang tak asing baginya membuat netranya bergilir melirik ke sana. Lucas yang tersenyum lega sekaligus bahagia melihat kesadaran juniornya.

''Lucas... ini dimana?'' Tanya (Name) terdengar parau. ''Ini di rumah sakit Washington. Sebentar, aku panggilkan dokter terlebih dahulu'' ucap Lucas lalu pergi memanggil dokter.

(Name) perlahan mengangkat tangannya yang di infus sekaligus di capit oleh sebuah alat pendeteksi nadi. Rasa sakit dan tak bisa bergerak menjalar di tubuhnya, membuat dirinya berdesis kesakitan.

''Shh... ternyata aku kembali ke dunia ini, ya...'' monolog (Name).

•••

Kesadaran (Name) membawa berita baik bagi para Agensi Arkeolog. Mereka bersyukur salah satu rekan mereka masih selamat setelah di berondong peluru AK- 47 oleh tentara Israel itu.

Hari - hari itu telah berlalu. Kini (Name) menjalani rehabilitasi di rumah sakit dan hanya Lucas yang bisa menemaninya.

''Ne, (Name). Aku punya anime recomend yang bagus. Mungkin kau suka ini'' tawar Lucas. ''Hm... bagaimana ceritanya?'' Tanya (Name) penarasan.

''Ceritanya tentang petualangan yang bernuansa Arab. Di tambah, semua karakternya adalah tokoh dari dongeng 1001 malam'' ucap Lucas seraya merogoh tasnya dan menunjukkan sebuah komik pada (Name).

''Tada! Magi : The Labyrinth Of Magic!'' Ucap Lucas.

Deg!

(Name) tercekat dalam diam melihat cover komik tersebut. Yaitu Aladdin. Ia menahan sendunya yang membuncah dan menggapai buku tersebut.

(Name) membaca komik tersebut. Tidak ada karakter tentang dirinya atau kejadian yang lainnya. Konflik dan perjalanan cerita juga sejalan dan sama.

''Lucas. Apa kau memiliki series komik ini yang lainnya?'' Tanya (Name) monoton. ''He? Kau tertarik?'' Tanya balik Lucas. (Name) hanya mengangguk sebagai jawaban.

''Yosh! Aku akan meminjamkan semua series ini padamu, asalkan kau mau makan yang banyak dan jangan terlalu banyak bergerak selain rehabilitasi'' ucap Lucas. ''Tak masalah'' ucap (Name).

Akhirnya, Lucas meminjamkan semua series komik Magi pada (Name) secara berkala. Walau sudah menuruti perintah Lucas, keadaan (Name) tak mengalami perkembangan. Dia tetap lemah dan hanya bisa bersandar di ranjang rumah sakit.

(Name) membaca semua cerita itu. Ia sangat tak menyangka jika jiwanya itu terlempar ke dunia fiksi karya Shinobu Ohtaka. Namun ia sangat rindu dengan dunia Utophia itu yang kini berubah seperti pemandangan surga setelah bertarung dengan David.

Walau di awal ia merasa kecewa dengan Sinbad yang ternyata menjadi kaki tangan David, tapi di akhir cerita Sinbad mengorbankan dirinya, mengunci dirinya di dimensi ubin hitam putih bersama David sampai entah kapan ia bisa kembali.

(Name) menutup buku terakhir itu dan menaruhnya di atas nakas. Kemudian dirinya berbaring. Rasanya di dada sangat sesak melihat cerita atau ending itu.

''Bagaimana ceritanya? Seru?'' Tanya Lucas meminta pendapat. ''Lucas. Bagaimana caranya ke dunia lain, ya? Aku ingin bertemu dengan semua orang di cerita ini'' tanya (Name).

''Ha?''

Pertanyaan tidak masuk akal yang hanya di ucapkan oleh otaku gila keluar dari mulut (Name) yang merupakan gadis terpintar seantaro universitas di Benua Amerika itu.

MISTERIOUS (Fanfic Magi series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang