Sindria.
.
.
.
Di malam yang tenang, lima petinggi istana berkumpul dalam satu meja makan yang menghidangkan makanan yang mewah. Sinbad mengajak Yamuraiha, Sharrkan, Masrur dan (Name) makan malam mewah sebagai tanda terima kasih karena telah melatih empat pengembara pemula.''Ah... selesai sudah'' ucap Sharrkan menghela nafas lega. ''Ara~ apa kau kesepian?'' Ledek Yamuraiha setengah mabuk.
''Tidak juga, kok. Melatih dan mengajari itu sama sekali bukan gayaku'' sanggah Sharrkan.
''Tapi kalian berempat telah menjalankan tugas dengan baik sebagai guru mereka. Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasihku. Jadi jangan sungkan'' ujar Sinbad seraya mengangkat gelasnya.
''Mau tambah lagi?'' Tawar (Name) seraya mengangkat botol kaca berisi wine. ''Oh. Boleh'' jawab Sinbad dan (Name) menuangkan minuman pada suaminya.
Ketiga Jendral itu awalnya bercerita tentang Alibaba yang menyusup diam - diam di dalam kapal. Namun ujung - ujungnya mereka berdebat tentang siapa murid mereka yang akan hebat suatu saat nanti.
Bahkan Masrur yang tipenya orang pendiam saja sampai ikut campur perdebatan mereka. (Name) hanya diam menikmati makanan yang terhidangkan di depannya.
Anehnya, makanan yang masuk ke dalam mulutnya entah mengapa rasanya hambar, perutnya juga kencang. Dan dia tahu keadaan dirinya yang sebenarnya.
Kemudian ia melirik suaminya yang tengah berdiri di pagar balkon. Kepalanya kembali pusing karena terlintas ingatan aneh yang muncul di pikirannya. Hingga ingatan itu berakhir, sontak ia berdiri seraya menggebrak meja.
Brak!
Hal itu cukup membuat mereka berempat kaget. Yamuraiha melihat keanehan pada (Name) walau dia setengah sadar karena mabuk lantas bertanya.
''(Name)- sama. Ada apa?'' Tanya Yamuraiha. Keringat dingin mengalir dari pelipisnya sampai dagunya. Kemudian ia terkekeh aneh.
''(Name)- sama. Kenapa anda tertawa?'' Bingung Masrur. ''Haha... akhirnya...'' rancau (Name) seraya memegangi kepalanya yang pusing. Sinbad langsung merangkul istrinya menjauh dari meja.
''Sepertinya dia mabuk. Aku akan mengantarnya ke kamar'' ucap Sinbad lalu menuntun (Name) yang gontai menuju keluar ruangan.
''Jangan lupa permintaan Aladdin, Yang Mulia!'' Imbuh Sharrkan dengan nada jahil. Seketika Sinbad tersentak dengan wajah merona.
''H-Hurusai wa!'' Ketus Sinbad lalu bergegas menuntun istrinya keluar. Yamuraiha mengapit dagunya, memasang mode berfikir.
''Ada apa? Sepertinya ada hal rumit bergemuruh di otakmu'' tanya Sharrkan seraya meledek.
''Hm... sepertinya ada yang aneh dengan (Name)- sama tadi'' ujar Yamuraiha menyelidik.
''Aku juga merasa begitu. Perasaan Ratu tidak meminum seteguk wine sama sekali, tapi setelah menggebrak meja tadi, tingkahnya seperti orang mabuk'' sahut Masrur sambil mengunyah kepala ikan.
''Ditambah, aku melihat rukh di dalamnya bergemuruh dan ada satu rukh lagi yang masuk ke dalam tubuhnya. Haah...'' imbuh Yamuraiha lalu menghela nafas.
Sharrkan masa bodoh mendengar ucapan Yamuraiha dan Masrur. Ia malah meneguk minumannya dengan santai.
Sementara di sisi pasutri.
''Aku tau kau tidak mabuk, (Name). Katakan. Kau kenapa?'' Ujar Sinbad menguak kenyataan. (Name) mengibas lengannya agar lepas dari cekalan Sinbad.
''Ada hal yang harus kusampaikan, Sin'' ucap (Name) lalu berbalik menghadap suaminya. Sinbad menatap serius istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIOUS (Fanfic Magi series)
FanficMenceritakan tentang seorang wanita misterius yang berstatus sebagai pengembara dan pemburu harta. Ia bertemu bocah ajaib dan pangeran yang menyamar sebagai pemuda biasa di sebuah kota. Semenjak itulah dia memulai perjalanan yang penuh tantangan. B...