Special Chapter.2💫

99 12 1
                                    

Balbadd.
.
.
.
''Hwa!! Kawai~''

Arslan dan Aladdin merasa gemas melihat bayi dalam gendongan Morgiana. Ya. Wanita Fanalis itu telah melahirkan putra Alibaba. Sinbad dan putranya mengunjungi kediaman Alibaba sekaligus menjemput (Name) yang membantu proses persalinan Morgiana.

''Morgiana. Jangan lupa terus beri ASI pada bayimu. Jangan terlalu stress saat mengurusnya. Alibaba, dalam situasi apapun tolong perhatikan istrimu dan putramu'' nasehat (Name) datang dengan daster musim panas berwarna putih dengan rambut yang dikucir kuda.

''Ha'i. Terima kasih telah menolongku, (Name)- san'' ucap Morgiana berterima kasih pada (Name). ''Ii'e - ii'e. Aku melakukan ini karena dulu kau membantuku melahirkan Arslan dulu. Anggap saja sebagai balas budiku padamu'' ucap (Name) seraya tersenyum ramah.

''Tokorode, Aladdin. Selama ini kau kemana saja, hm?'' Tanya (Name) mengubah topik, sekaligus mengintrogasi adiknya. Aladdin tiba - tiba kelabakan mencari jawaban.

''E-Etto... tentu saja aku di Magnostadt bersama Meyres- sensei untuk meneliti tentang sistem dunia yang Ugo- kun buat. Dan terkadang aku ke Yunan- san dan Titus- kun untuk sekedar berkunjung dan meminta saran'' jawab Aladdin dengan wajah gugup, membuat (Name) semakin curiga dengan jawaban Aladdin.

''Ne, (Name)- san. Jitsuwa ne, Aladdin itu lagi naksir sama cewek yang menjadi murid di Magnostadt, lho~'' ucap Alibaba mengupas rahasia. Wajah Aladdin langsung memerah dan merengut kesal kearah sahabatnya.

''Hee~ tak kusangka'' komentar Sinbad. (Name) bersedekap dada dan menatap datar Pangeran Alma Toran itu. Aladdin tertekan, ia hanya bersimpuh menyesal di depan kakaknya.

''Aladdin. Aku tak masalah kau suka dengan perempuan. Tapi ingat satu hal, tahu batasan! Masalahnya kau itu agak mesum jika ketemu para kupu - kupu malam. Aku takut kau kebablasan dan mengakibatkan masalah. Jika sudah terjadi, aku terpaksa mengadu pada Ugo...'' dan bla, bla, bla. (Name) menasehati(mencermahi) Aladdin panjang lebar sampai telinga remaja itu memanas. Aladdin hanya mengangguk pasrah sebagai jawaban.

''Huft... nde, siapa nama gadis yang kau suka?'' Tanya (Name) setelah bercermah panjang lebar. ''J-Jasmine'' jawab Aladdin membuat tubuh (Name) membeku layaknya batu.

'Jasmine? Bukankah itu nama putri di Disn*y? Apa di dunia ini juga ikut alur dari dongeng dari duniaku?' Batin (Name) berasumsi. Ia berlutut dihadapan Aladdin dan membelai surai birunya.

''Souka. Sepertinya dia gadis yang manis, ya. Tak kusangka adikku yang dulunya masih bocah ternyata sudah dewasa, ya'' ucap (Name) dengan senyuman cerahnya.

''Nee- san tidak marah?'' Tanya Aladdin. ''Tidak. Nee- san tidak marah. Nee- san hanya menasehatimu agar tak keluar dari batas kewajaran. Mencintai seseorang itu boleh saja, tapi jangan keluar batas, ya'' ucap (Name). Aladdin mengangguk sebagai jawaban.

Arslan sedari tadi melihat bayi kecil dalam gendongan Morgiana. Netra permatanya menatap lekat bayi tersebut. Sontak ia menengok pada ibunya dan memohon sesuatu.

''Mama. Aku ingin adik kecil'' pinta Arslan membuat (Name) tersentak dan Sinbad tersenyum misterius. Alibaba dan Aladdin menahan tawanya mendengar permintaan polos keponakan mereka.

''Pfft!!!!....''- Aladdin & Alibaba.

''Boleh. Kau tunggu dengan sabar, ya. Arslan. Dan syaratnya, kau harus belajar tidur sendiri jika ingin punya adik. Karena menjadi Kakak itu bukan hal yang mudah, lho'' ucap Sinbad. (Name) langsung berdiri, menarik kerah Sinbad dan berbisik di pojokan ruangan.

''Chotto! Apa yang kau pikirkan, Sin?!''- (Name).

''Apa? Aku hanya menuruti permintaan anak kita. Sekaligus aku ingin mencicipi tubuhmu setelah sekian lama''- Sinbad.

MISTERIOUS (Fanfic Magi series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang