Beberapa dekade kemudian.
.
.
.
Kota Qisan kini di bawah kekuasaan Alibaba. Dengan harta yang dia dapatkan, Alibaba memerdekakan semua budak yang ada di Qisan.Termasuk Morgiana.
Namun sayangnya, Aladdin tak ada di sana. Menghilang tanpa jejak semenjak mereka keluar dari Dungeon. (Name) sangat gelisah dan berniat mencari bocah yang sudah di anggap adiknya.
''Alibaba. Aku ingin bicara empat mata padamu'' panggil (Name) yang sudah siap dengan jubah dan tasnya yang di isi dengan perbekalan dan sekantung uang yang ia dapat dari labirin.
Alibaba yang termenung meratapi di luar jendela langsung beralih mengikuti (Name) yang beranjak keluar ruangan, membawanya ke suatu tempat.
Ternyata, (Name) mengajak Alibaba di sebuah atap bangunan rumah warga. Tak ada yang tahu mereka ada di sana.
''Nde, kau akan pergi sekarang?'' Tebak Alibaba. (Name) mengangguk sebagai jawaban.
''Aku akan mencari Aladdin. Jika ingin bertemu kembali, kau mau kita berkumpul di mana?'' Ucap (Name) bertanya.
''Nanda... kukira kau mau mengucapkan apa. Aku akan pergi ke Balbadd karena suatu urusan'' ucap Alibaba sedikit lega.
''Urusan kerajaan maksudmu?'' Tebak (Name) membuat Alibaba terbelalak shock matanya. (Name) menatap serius Alibaba dengan netra permatanya.
''B-Bagaimana kau tahu?'' Gagap Alibaba lalu melangkah mundur. ''Oh? Berati tebakanku benar, ya'' ucap (Name) seraya berkacak pinggang.
''Aku pernah bertemu Raja Saluja yang sebelumnya di Leam. Sekitar 7 tahun yang lalu kalau tak salah. Dialah yang mengajariku ilmu negosiasi dan perdagangan. Beliau mirip denganmu. Aku sangat berterima kasih pada beliau'' cerita (Name).
''Sayangnya, beliau wafat dua tahun yang lalu. Andai saja aku dapat berterima kasih, mungkin saja aku menyampaikan hal itu lewat anak - anaknya'' ucap (Name) menyayangkan kepergian ayah dari Alibaba.
''Alibaba- ah... tidak. Pangeran Alibaba Saluja. Aku menyampaikan rasa terima kasihku pada ayah dan dirimu juga. Berkatmu, aku juga mendapat ilmu baru darimu'' ucap (Name) berojigi.
''(N-Name)- san?! J-Jangan begitu!! Tolong rahasiakan ini!! Stt!!'' Ucap Alibaba gelagapan lalu menyuruh (Name) diam dengan berdesis.
''Wakatta'' ucap (Name) lalu berdiri tegak. ''Ano... (Name)- san. Kenapa kau sangat khawatir pada Aladdin? Padahal kau baru bertemu beberapa hari dengannya'' tanya Alibaba.
(Name) terdiam sejenak. Kemudian kepalanya mendongkrak, menatap langit yang biru. Angin berhembus, mengibarkan surai emasnya yang bergelombang.
''Aku sudah berjanji akan menjaganya seperti adikku sendiri. Setidaknya... setidaknya ada satu orang yang ingin kuanggap seperti keluarga'' ucap (Name) hampa. Alibaba menatap prihatin dengan sosok (Name) yang terlihat kesepian itu.
''Pasti sulit bagimu, (Name)- san. Ah! Mou hitotsu. Bagaimana kau bisa akrab dengan Amon?'' Tanya Alibaba seraya melihat sarung belatinya.
''Aku pernah bermimpi bertemu dengan para Jin. Namun, aku merasa itu kenyataan juga. Aku bimbang, itu benar atau tidak, nyata atau tidak. Semua seperti semu dalam ingatanku. Tapi aku selalu percaya, dan selalu percaya dengan 'Tuan'ku'' ucap (Name) lalu menutupi kepalanya dengan tudung jubah.
''Matta ne, Alibaba. Suatu saat, ayo bertemu lagi di tempat yang telah di janjikan'' sapa (Name) lalu mulai berlari, meloncati antar atap rumah warga Qisan. Alibaba hanya bisa menatap kepergian (Name).
''(Name)- san... sebenarnya, siapa dirimu itu?'' Monolog Alibaba bertanya - tanya dengan sosok (Name).
'Ugo. Amon. Aku tak tahu mengapa kalian menyembunyikan kenyataan padaku. Tapi aku akan melaksanakan tugasku untuk melindungi anak kesayangan 'Tuan'ku' batin (Name) bertekad.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIOUS (Fanfic Magi series)
FanfictionMenceritakan tentang seorang wanita misterius yang berstatus sebagai pengembara dan pemburu harta. Ia bertemu bocah ajaib dan pangeran yang menyamar sebagai pemuda biasa di sebuah kota. Semenjak itulah dia memulai perjalanan yang penuh tantangan. B...