16. Pemicu konflik

94 19 0
                                    

Istana Sindria.
.
.
.
(Name) berjalan menghampiri Aladdin dan Alibaba yang tengah istirahat di taman Istana. Dan ia tak sengaja bertemu dengan Sinbad di tengah jalan.

''Oh? Sin. Ohayou'' sapa (Name) dengan senyuman. Sinbad membalas sapaan (Name) dengan senyuman.

''Ohayou. Kau mau menemui mereka?'' Sapa bali Sinbad lalu bertanya. ''Ya. Ini mau kesana. Sore jaa, matta ne. Semoga harimu menyenangkan'' ucap (Name) lalu permisi pergi.

Sinbad melihat punggung (Name) yang kian menjauh dengan tatapan teduh. Entah mengapa hatinya gelisah melihat keperguan (Name).

''Kenapa perasaanku tak enak, ya?'' Monolog Sinbad berguman. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya menuju ruang kerjanya.

(Name) melihat Aladdin dan Alibaba bersama Morgiana yang tengah menunjukkan Wadah Logam Pelayannya. Namun paling lucunya, kepala mereka berdua tersangkut rantai gelang.

Slap!

Morgiana langsung kaget melihat kedua sahabatnya kesabet rantai. Ia ngelag dulu baru menyadari hal itu.

''Pfft!...''. (Name) menahan tawanya lalu mencoba menetralkan humornya.

''Gomennasai - gomennasai'' maaf Morgiana seraya melepas rantai di kepala mereka berdua. Tak lama kemudian, datanglah Hakuryuu dan Kougyoku.

Pangeran dan Putri Kekaisaran Kou itu menyapa seraya berbincang ringan. Seperti Morgiana yang bercakap - cakap dengan Hakuryuu, Kougyoku tengah adu cengkram dengan Aladdin dan... Alibaba yang entah mengapa menatap tak suka pada Hakuryuu.

(Name) merasa ada yang janggal dengan Alibaba. Sontak ia melangkah mendekat. Benar saja, saat Alibaba dan Hakuryuu mengobrol, tiba - tiba Alibaba menggerang kesakitan lalu ambruk dengan mencengkram lengan kirinya.

''Alibaba- kun!'' Panik Aladdin. Hendak saja mereka membantu, (Name) mencegah mereka berempat untuk menjauh.

''Matte. Jangan mendekat dulu'' ucap (Name) mencegah. ''Nee- san! Doushiyo?!'' Panik Aladdin seraya menarik ujung baju (Name).

''Aku merasa ada yang aneh pada Alibaba semenjak hari selesai kudeta di Balbadd kemarin. Sebentar, akan kuperiksa'' ucap (Name) seraya berlutut di samping Alibaba dan tangan kirinya menyentuh lukanya.

Deg!

Insting (Name) mengatakan jika luka itu seperti racun yang bisa menodai rukh. Telapak tangannya perlahan berlumuran racun berwarna ungu kegelapan.

''Jangan ada yang menyentuhnya. Dia sudah ternodai. Biar aku yang membawanya. Aku minta tolong panggilkan Sin dan Yamuraiha'' intruksi (Name) lalu menggendong bridal Alibaba yang masih menggerang kesakitan.

•~•
Ruang Kesehatan.
.
.
.
''Nee- san. Yamuraiha- Oneesan tak ada di istana sekarang. Kami hanya bisa memanggil Sinbad- Ojiisan'' ucap Aladdin datang bersama Hakuryuu., Kougyoku dan Morgiana.

''Tak apa. Arigatou'' ucap (Name) seraya masih fokus menyembuhkan rasa sakit di lengan Alibaba. Ia tak bisa berbuat banyak, hanya menyembuhkan rasa sakit. Tak peduli tangannya berlumuran racun yang menghambat magoinya mengalir.

'Ck! Isnan s*alan! Racunnya benar - benar ampuh untuk menghentikan pengguna magoi. Beruntung aku bisa memanipulasi magoiku' batin (Name) berdecak kesal.

Gret!

Lengan kirinya tiba - tiba di tarik oleh seseorang. Otomatis aliran magoinya terhenti dan dirinya berhenti mengobati. (Name) menengok kesal ke arah pelaku. Yaitu Sinbad.

''Sin. Hanase'' ucap (Name) lalu menarik lengannya menjauh dan dirinya lepas dari tarikan Sinbad.

''Sudah, (Name). Tanganmu juga ikut terkena racun'' sergah Sinbad. ''Mou ii, (Name)- san. Aku sudah lebih mendingan'' sahut Alibaba seraya berusaha duduk, racunnya menyebar di bahu kirinya.

MISTERIOUS (Fanfic Magi series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang